TUGAS AKHIR MODUL 5 STRATEGI PEMBELAJARAN (original) (raw)
Related papers
TUGAS AKHIR M5 STRATEGI PEMBELAJARAN
PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019 TUGAS AKHIR M5 NOMOR 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH KOMPETENSI KEAHLIAN : : SMK NEGERI 1 WONOSARI SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA SEMESTER : 1 (GASAL) KELAS : X KOMPETENSI DASAR : 3.15. Menerapkan operasi matriks dalam menyelesaiakan masalah yang berkaitan dengan matriks 4.15. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks MATERI POKOK : Operasi Matriks ALOKASI WAKTU : 2 X 5 JP (@45MENIT) PERTEMUAN KE : 1 A. Kompetensi Inti (KI) KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
T AKhir Modul 5 biologi ppg, 2019
1. Persebaran populasi umumnnya dibedakan atas 3 pola persebaran yaitu pola acak, seragamm dan mengelompok. Bagaimana cara menentukan pola persebaran suatu populasi ? JAWAB: Pola disperse suatu populasi dapat ditentukan secara statistic dengan melihat perbandingan antara nilai rataan dengan variansi dari jumlah pencuplikan. Secara statistic hubungan antara rataan (í µí±¥̅) dan variansinya (í µí±) yang menentukan pola disperse suatu hewan dapat ditentukan sebagai berikut: Bila í µí± = í µí±¥̅ berarti hewan menyebar secara acak Bila í µí± > í µí±¥̅ berarti hewan pola disperse hewan berkelompok (agregat) Bila í µí± < í µí±¥̅ berarti hewan pola disperse hewan seragam (uniform) í µí± = ∑ (∑) () 2. Jelaskan satu metode untuk menaksir kelimpahan populasi di suatu habitat. Beri satu contoh perhitungannya. JAWAB: Metode CMR (Capture-Mark-Recapture) merupakan metode yang sudah populer digunakan untuk menduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat. Metode ini dikenal ,juga sebagai metode Lincoln-Peterson berdasarkan nama penemunya.Metode ini pada dasarnya adalah menangkap sejumlah individu dari suatu populasi hewan yang akan dipelajari. Individu yang ditangkap itu diberi tanda dengan tanda yang mudah dibaca atau diidentikasi, kemudian dilepaskan kembali dalam periode waktu yang pendek (umumnya satu hari). Setelah beberapa hari (satu atau dua minggu), dilakukan pengambilan (penangkapan) kedua terhadap sejumlah individu dari populasi yang sama. Dari penangkapan kedua ini, lalu diidentikasi individu yang bertanda yang berasal dari hasil penangkapan pertama dan individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan kedua.
Setelah Saudara mendalami materi mata kegiatan: model-model pembelajaran, media pembelajaran, pengembangan bahan ajar, dan terakhir perencanaan pembelajaran, kemampuan memahami kompetensi pedagogik hampir purna. Untuk mengukur tingkat kepurnaan tersebut, kerjakan tugas berikut: 1. Susun perangkat pembelajaran mata pelajaran yang Saudara ampu untuk satu kompetensi dasar. Adapun perangkat pembelajaran yang dimaksud terdiri dari: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik b. Mendesain atau membuat media pembelajaran yang relevan (minimal media presentasi dengan powerpoint) 2. Anda telah mempelajari beberapa model pembelajaran berbasis SCL yang juga relevan dengan pendekatan saintifik. Silakan Anda memilih satu model (misalnya model kooperatif Jigsaw) dan catatlah sintaknya (langkah-langkah pembelajarannya). Kemudian, bukalah YouTube dan temukan video tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Amati dengan cermat bagaimana sintak model kooperatif Jigsaw tersebut dilaksanakan, Kemudian jelaskan apakah sintak model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut sesuai dengan catatan sintak model pembelajaran kooperatif Jigsaw Anda? Kerjakan secara mandiri tugas ini, kemudian kirimkan hasilnya dalam bentuk file PDF atau MS Word Jawab: 1. Perangkat Pembelajaran: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik, sebagai berikut:
PT MAFY MEDIA LITERASI, 2024
Buku ini membahas tentang Pengantar pembelajaran era society 5.0, Konsep kompetensi 4C dalam pembelajaran, Experiental learning, Seamless learning, Flipped classroom, Problem based learning, Web based learning, Project based learning, Inquiry learning, Blended learning, Collaborative learning, Cooperative learning, Quantum learning, Contextual learning, Self directed learning, Discovery learning, Mastery learning, Pendidikan karakter di era digital, Tantangan pendidikan di era transformasi digital, Strategi pengembangan pendidikan era society 5.0
Tugas Akhir Modul PPG Daljab, 2020
a. Seorang guru SD menyelenggarakan pembelajaran STEAM dimana siswa diberikan masalah untuk dipecahkan secara berkelompok. Masalah yang harus dipecahkan siswa adalah bagaimana tiap kelompok dapat membentuk 3 (tiga) struktur bangunan apa saja yang mampu menyanggah sebuah bola basket. Siswa dibekali peralatan seperti karet gelang, lidi, dan koran dengan jumlah yang sama antar kelompok. Selain membentuk struktur bangunan, siswa harus melakukan uji coba ketiga struktur yang telah dibuat untuk mengetahui daya tahan saat menyangga bola basket dalam waktu tertentu. Sebagian besar siswa terlihat antusias untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru, tetapi ada beberapa kelompok siswa yang terlihat tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah tersebut bisa dipecahkan. Menurut Anda, bagaimana agar siswa yang tidak berminat menjadi berminat dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik? JAWAB Agar siswa menjadi berminat pada pembelajaran, maka pembelajaran harus konstektual dengan cara melibatkan peserta didik dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan prinsip STEAM, diantaranya adalah: Prinsip perhatian dan motivasi-memberikan ransangan baik berupa contohmaupun pancingan-pancingan logis kepada peserta didik contoh pentingnya bentuk dan kekuatan fondasi untuk menyangga suatu bangunan rumah. Sehingga membuat rasa penasaran mereka muncul untuk menyelesaikan permasalahan.-memberikan motivasi pada peserta didik untuk lebih percaya diri terhadap ide-ide yang ingin mereka lakukan untuk memecahkan masalah Prinsip keterlibatan langsung-Pendidik melibatkan peserta didik untuk melakukan uji coba dari rancangan yang telah dibuat.-Pendidik juga memberikan pendampingan secara khusus bagi siswa yang kurang berminat, karena secara psikologi anak tingkat SD biasanya akan merasa termotivasi dan merasa dihargai biala didampingi langsung oleh gurunya Prinsip pengulangan Pendidik membuat latihan berupa soal atau lembar kerja dan melakukan pengulangan kesempatan kepada peserta didik untuk mengulang dalam pembelajaran. Prinsip balikan dan penguatan
KINERJA PENDIDIK TERHADAP STRATEGI PEMBELAJARAN
Abstrak Guru profesional memegang kunci utama bagi peningkatan mutu pendidikan masa depan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Profesionalisme Kinerja Guru di SMP Islam Albadariyah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profesionalisme kinerja guru di SMP Islam Albadariyah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari guru. Dengan populasi guru sebanyak 21 orang guru dan peneliti mengambil sampel sebanyak 7 orang guru kelas. Alasan peneliti mengambil subjek tersebut atas pertimbangan dari kepala sekolah bahwa karena keterbatasan waktu dan tenaga sebaiknya cukup mengambil satu orang guru saja setiap kelas agar bisa mewakili seluruh kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, observasi dan wawancara. Untuk mengolah data, angket menggunakan rumus deskriptif persentase, untuk mengolah data Observasidan wawancara digunakan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 76% guru profesional dalam menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dan berada pada kategori baik. Sedangkan 24% lainnya belum menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dengan maksimal. Disarankan