PENGARUH PEMBERIAN TRANS FATTY ACID (TFA) DARI MARGARIN DAN MINYAK KELAPA SAWIT YANG DIPANASKAN BERULANG TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA TIKUS WISTAR (original) (raw)

The purpose of this study was to know differences in fasting blood glucose levels among both the control and treatment groups were given Trans Fatty Acid of groceries margarine and oil is heated rapidly. This research is true experimental design to study Post Test Only Control Group Design. The sample size in this study was 25 rats wistar strain males were divided into 5 groups: the first group was the control, the second group by of margarine that is heated by the content of TFA 1%, the third group by the addition palm oil, which is heated repeats to content TFA 1%, the fourth group by margarine are heated with TFA content of 2%, and the fifth group by the addition of palm oil, which is heated repeats to the TFA content of 2%. Treatment was given for 4 weeks, after the laboratory examination of fasting blood glucose at the end of the treatment. Data fasting blood glucose levels in all groups were tested by one-way ANOVA with 95% confidence level. The results showed that TFA may increase the levels of fasting blood glucose treatment groups compared with the control group, and the differences in levels of fasting blood glucose between treatment groups was not influenced by the amount of content TFA but due to different types of TFA given that of margarine and palm oil that is heated Repeat. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kadar glukosa darah puasa diantara kelompok baik kontrol maupun perlakuan yang diberikan Trans Fatty Acid dari bahan makanan margarin dan minyak yang dipanaskan berulang. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni dengan rancang bangun penelitian Post Test Only Control Group Design. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 25 ekor tikus galur wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok pertama adalah kontrol, kelompok kedua yang diberi penambahan margarin yang dipanasakan dengan kandungan TFA 1%, kelompok ketiga yang diberi penambahan minyak kelapa sawit yang dipanaskan berulang dengan kandungan TFA 1%, kelompok keempat yang diberi penambahan margarine yang dipanasakan dengan kandungan TFA 2%, dan kelompok kelima yang diberi penambahan minyak kelapa sawit yang dipanaskan berulang dengan kandungan TFA 2%. Perlakuan diberikan selama 4 minggu, setelah itu dilakukan pemeriksaan laboratorium glukosa darah puasa pada akhir perlakuan. Data kadar glukosa darah puasa pada semua kelompok diuji dengan one way Anova dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TFA dapat meningkatkan kadar glukosa darah puasa kelompok perlakuan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, dan perbedaan kadar glukosa darah puasa antara kelompok perlakuan tidak dipengaruhi dari jumlah kandungan TFA tetapi disebabkan perbedaan jenis TFA yang diberikan yaitu dari margarin dan minyak kelapa sawit yang dipanaskan berulang. Kata kunci : glukosa puasa, TFA, margarin, minyak yang dipanaskan, tikus.