PENDIDIKAN ANAK MELALUI "DODAIDI" DI GAMPONG COT YANG KECAMATAN KUTA BARO (original) (raw)

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TRADISI SEDEKAH BUMI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL ADAT MASYARAKAT DESA KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO JAWA TIMUR

Abstrak Artikel penelitian ini mendiskripsikan tentang Penanaman Pendidikan Karakter Melalui Tradisi Sedekah Bumi sebagai Kearifan Lokal Adat Masyarakat Kedungadem Bojonegoro Jawa Timur. Kita tahu bahwa budaya sebagai kearifan lokal memiliki nilai tambah tersendiri, hal ini didasari atas pentingnya budaya sebagai bentuk perwujudan karakter bangsa. Suku Jawa di Indonesia memiliki beragam budaya, salah satunya ialah ritual budaya sedekah bumi. Suatu wujud perayaan atas ekspresi rasa syukur masyarakat kepada Tuhan dari limpahan rahmat dan rezeki yang telah diberikan (panen raya). Ekspresi rasa syukur tersebut menjelma menjadi suatu warisan tradisi dari nenek moyang yang harus dijaga dari tahun ke tahun. Sehingga banyak nilai dan pesan yang terkandung di dalamnya, tidak terkecuali penanaman pendidikan karakter pada anak. Karena pendidikan karakter menjadi salah satu tujuan dari pelestarian budaya yang dimaksud. Karakter yang baik, berkaitan dengan mengetahui yang baik (knowing the good), mencintai yang baik (loving the good), dan melakukan yang baik (acting the good). Sehingga bagaimana ketiga poin tersebut bisa dimnifestasikan dalam kehidupan sehari-hari.

PERANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DALAM MEMBINA TUMBUH KEMBANG ANAK DI KOTA AMBON

Abstrak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan wadah pembinaan anak sejak usia dini. Di lembaga PAUD ini anak diberikan stimulan-stimulan untuk menumbuh kembangkan potensi yang ada pada anak, sehingga anak dapat menemukan kepribadiannya sejak dini. Penelitian ini terkait dengan peranan lembaga PAUD dalam membina tumbuh kembang anak usia dini di kota Ambon. Sasaran tumbuh kembang anak dilihat dari aspek kesehatan dan gizi dan aspek psikososial (kognitif, emosi, sosial dan bahasa) sedangkan peranan PAUD dilihat dari pola pembelajaran yang dilakukan PAUD untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan kedua aspek tersebut. Hasilnya dapat dilihat bahwa PAUD sangat membantu dalam membina tumbuh kembang anak dengan bukti adanya kerja sama antara PAUD dan lembaga Kesehatan (PusKesMas) untuk membina tumbuh kembang aspek kesehatan dan gizi. Sedangkan untuk membina tumbuh kembang aspek psikososial PAUD menggunakan pembelajaran sistem sentra (pembelajaran intensif sesuai minat bakat anak), sehingga aspek psikososial anak dapat distimulan dengan maksimal. A. Pendahuluan Memasuki abad XXI dunia Pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, sebagai akibat dari multi krisis yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era globalisasi, dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dalam pasar kerja global. Ketiga, sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan nasional, sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis,memperhatikan keragaman potensi, kebutuhan daerah, peserta didik dan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. 1 Permasalahannya adalah bangsa Indonesia tidak siap menghadapi ketiga tantangan tersebut disebabkan rendahnya mutu sumber daya manusia. 2 Untuk 1 Anwar dkk, Pendidikan Anak Dini Usia (Bandung : Alfabeta, 2009), hal. 4 2 Berdasarkan laporan UNDP tentang Human Development Index (HDI) tahun 2002, Indeonesia menempati peringkat 110 dari 173 negara yang diteliti, jauh di bawah negara ASEAN lainnya seperti Singapura (25), Malaysia (59), Thailand (70), dan Brunai Darussalam (32). Selain itu berdasarkan laporan the World Economic Forum Swedia, SDM Indonesia memiliki daya saing urutan ke 37 dari 57 negara yang di survei. Lihat Anwar dkk, Pendidikan Anak Dini Usia (Bandung : Alfabeta, 2009), hal. 5.

PENTINGYA PERAN TOKOH AGAMA DALAM MENCEGAH STUNTING PADA ANAK di KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering, 2023

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah pedesaan dan terpencil di Kabupaten Kupang. Provinsi Nusa Tenggara Timur, angka prevalensi stunting mencapai 40,6% pada tahun 2018. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting di wilayah tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tokoh agama diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting pada anak. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 1 hari dengan materi utama tentang masalah stunting pada anak. Pelatihan dihadiri oleh 15 tokoh agama dari berbagai agama yang ada di Kecamatan Kupang Barat. Pelatihan dilaksanakan secara tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Pelatihan berhasil memberikan pemahaman yang cukup mendalam mengenai stunting pada anak kepada para peserta. Selain itu, para peserta juga memahami perbedaan antara anak stunting dan kerdil, penyebab stunting, dampak stunting pada anak, serta cara-cara mencegah stunting pada anak. Dalam pelatihan ini juga dihadirkan praktisi kesehatan sebagai narasumber yang memberikan wawasan mengenai stunting dan cara mencegahnya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil memberikan dampak positif pada para peserta, terlihat dari peningkatan pemahaman mereka tentang stunting pada anak. Kegiatan pelatihan tokoh agama tentang stunting pada anak di Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur, berhasil memberikan pemahaman yang cukup mendalam kepada para peserta mengenai stunting pada anak, perbedaannya dengan anak kerdil, penyebab, dampak, dan cara-cara mencegahnya. Pelatihan ini juga berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran para tokoh agama dalam memainkan peran mereka dalam mencegah stunting pada anak di masyarakat.

SARANA PENDIDIKAN DALAM KONDISI PAMDEMI DARURAT

Mahasiswi UNESA, 2020

Ketika Pandemik Covid-19, apakah sarana dan prasarana sekolah sia-sia? Uangnya hanya akan habis seiring waktu tanpa pemanfaatan yang jelas? Nah segala pertanyaan mengenai anggaran sarana prasarana sekolah ketika pandemic virus saat ini akan dijawab oleh banyak pihak dari paud sampai perguruan tinggi dalam artikel ini

KEKERASAN ANAK DALAM KELUARGA DI DESA PANJI DABUTAR

KEKERASAN ANAK DALAM KELUARGA DI DESA PANJI DABUTAR, 2022

Keluarga memiliki peran dan fungsi yang cukup besar terhadap perkembangan dan masa depan anak. Seorang anak harus mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Anak juga perlu mendapatkan hak-haknya untuk dilindungi dan disejahterakan serta Segala bentuk tindak kekerasan terhadap anak perlu dicegah dan diatasi khususnya kekerasan fisik terhadap anak. Kekerasan terhadap anak berarti kekerasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya. Kesadaran orang tua mengenai dampak buruk dari hukuman kekerasan masihlah rendah, hal ini dipengaruhi adanya banyak faktor seperti kurangya pengetahuan mengenai kekerasan, adanya tradisi kekerasan, hingga bentuk-bentuk kekerasan. Namun pada umumnya orang tua merasa bahwa kekerasan merupakan satu-satunya solusi untuk mengasuh dan mendidik anak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk kekersan fisik terhadap anak yang dilakukan oleh orangtua. Peneltian ini menggunakan Kajian literatur dengan data yang diperoleh dari jurnal, buku, dan internet.

MENJIMPIT PESAN DI BALIK DONGENG: UPAYA MENDIDIK ANAK DENGAN CERITA

Betapa beruntung anak-anak yang hidup dan besar pada abad ini. Mereka dengan mudah dapat memilih permainan apa saja yang mereka sukai. Permainan yang menarik dari segi penampilannya pun begitu gencar ditawarkan dalam berbagai gaya dan cara. Asyiknya permainan mutakhir tersebut rupanya telah menggeser sebuah nilai berharga yang biasa terselip dalam permainan tradisional. Permainan membuat anak lupa akan nasihat yang terselip dalam acara bermain. Permainan itu sedikit banyak telah menggeser kedudukan kebiasaan nenek moyang kita untuk menyampaikan hakikat dalam bermain, yang biasanya disampaikan dalam bentuk dongeng, cerita, atau pantun. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut dapat tersampaikan dengan halus kepada anak dan terekam dengan baik dalam disket bawah sadar anak. Anak tidak akan merasa digurui atau dilarang ini-itu. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita atau bentuk karya sastra lainnya begitu tersembunyi. Namun, kita dapat menangkap nilai tersebut dari, di antaranya, beberapa unsur cerita, seperti gerak-gerik tokoh, latar yang digunakan, dan lain-lain. Nilai apa saja yang terkandung dalam cerita anak? Tulisan ini akan mengungkapkan beberapa nilai yang terdapat dalam beberapa cerita anak, baik tradisional maupun modern.

POLA PENGASUHAN ANAK PADA KOMUNITAS ADAT GIRI JAYA (Suatu Tinjauan Sosial Budaya)

Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 2010

AbstrakPada prinsipnya, pola pengasuhan anak merupakan proses sosialisasi. Pola pengasuhan anak pada komunitas adat Giri Jaya Padepokan, menjadi bagian dari budaya masyarakat tersebut. Keluarga sebagai unit sosial terkecil, merupakan tempat seorang anak tumbuh dan berinteraksi. Keluarga juga memegang peran yang sangat penting dalam proses sosialisasi bagi anak-anak ketika ia beranjak dewasa dan bergaul dengan individu lainnya di dalam maupun di luar lingkungan masyarakat. Pola pengasuhan ini, pada gilirannya akan berperan besar dalam pembentukan karakter anak dalam perkembangan berikutnya. Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap dan mengetahui salah satu aspek kebudayaan mengenai kehidupan sosial budaya, terutama mengenai sistem dan pola pengasuhan anak pada komunitas adat Giri Jaya Padepokan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan penelaahan data yang bersifat kualitatif. Nurturing is basically a process of socialization. As th...