PENGEMBANGAN BUDAYA TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Disusun oleh : Nama kelompok (original) (raw)
Related papers
PENDIDIKAN AGAMA BERBASIS TOLERANSI
Deepublish, 2017
Religious education based on the tolerance in school is vital to be taught to the students. Understanding the existence of other religions will encourage them to comprehend, deepen, and try more to applicate their own faith. Honestly, all religions teach us about goodness, good-relation life. Religious education is delivered by learning process with high awareness to honour each other, open-mind character, affection, conflict resolution and anti-violence as disconnection of the core of inevitable SARA conflict. This research is conducted on July to August, 2016 in State Senior High School 9 Manado, North Sulawesi. The method used qualitative approach with data from interview and field research. Finally, this research shows the religious education in Manado really respects the values of the tolerance among religious people by formal education in the school.
PENDIDIKAN TOLERANSI BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Nisrina Febri Dwi Aristiani, 2023
Indonesia yang dikenal dengan berbeda suku, budaya, ras, dan agamanya. Toleransi dalam Islam bermakna penerimaan terhadap iman yang berbeda-beda, saling menghargai dan tidak saling mendiskriminasi terhadap orang lain baik yang sama ataupun yang berbeda keyakinan dalam ajarannya. Toleransi berkaitan dengan ajaran Islam. Agama Islam memberikan kebebasan untuk siapa saja yang ingin memeluk agama yang ingin diyanikinya. Islam menjadi pelopor toleransi didalam kedamaian dan kerukunan dalam kehidupan beragama. Tujuan menulis artikel ini untuk mengetahui definisi toleransi, konsep pendidikan toleransi, dasar toleransi dalam Islam, dan prinsip-prinsip toleransi beragama. Jenis penulisan artikel yang digunakan yaitu berupa penelitian kepustakaan atau lybrary research yang disusun secara sistematis.
TOLERANSI BERAGAMA DALAM PENDIDIKAN MULTIKULTURALISME SISWA SMA KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan sikap toleransi dalam pendidikan multikulturalisme di kalangan siswa SMA. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip "rumah bersama" menjadi contoh penting dalam menumbuhkan sikap toleransi di antara siswa. Siswa diperlakukan sebagai anggota keluarga dekat dalam pergaulan dengan sivitas akademika lainnya. Prinsip "rumah bersama" ini seperti melting pot, tempat semua perbedaan ras, suku, agama, dan lainnya dilebur menjadi satu identitas tunggal sebagai saudara laki-laki dan saudara perempuan. Religiusitas adalah instrumentasi penerapan nilai universalitas agama mengenai tenggang rasa, toleransi, maupun perdamaian untuk menjaga semangat multikulturalisme dan memperkuat persaudaraan di antara para siswa.
TOKOH AGAMA DALAM PENDIDIKAN TOLERANSI BERAGAMA DI KABUPATEN LUMAJANG
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, 2020
Fenomena keanekaragaman agama, dan etnis merupakan fakta dan realitas yang dihadapi manusia, maka harus ada kesadaran bahwa multikulturalisme dan pluralisme memang sungguh-sungguh fitrah kehidupan manusia. Karenanya, diharapkan manusia mampu menghargai keanekaragaman itu. Dalam perspektif Islam, muncul istilah Pendidikan Islam Pluralis-Multikultural. Konstruksi pendidikan semacam ini berorientasi pada proses penyadaran yang berwawasan pluralitas secara agama, sekaligus berwawasan multikultural. Agar spesifik, artikel ini membahas konsepsi toleransi dalam perspektif Tokoh Agama di Kertosari Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang. Hasil penelitian ini menunjukkan bawah toleransi dan sikap saling menghargai, sikap saling menerima perbedaan harus terus dikembangkan dengan catatan tetap memperhatikan batasan-batasan tertentu. Berikutnya, peran tokoh agama dalam pendidikan toleransi beragama meliputi sangat urgen, selain sebagai pemimpin agama, masyarakat juga menganggap tokoh agama juga sebagai motivator, panutan, penyuluh, pendidik dan bahkan sebagai pembimbing. Hal ini menunjukkan bahwa dalam hal toleransi beragama, tokoh agama yang menjadi pusat rujukan masyarakat. Kata kunci: Tokoh Agama, pendidikan toleransi
TOLERANSI DALAM KERANGKA MODERASI BERAGAMA MENURUT AJARAN ISLAM
Alif Dika Maratussholikhah, 2023
Artikel ini membahas tentang toleransi dalam moderasi beragama. Toleransi beragama adalah sifat saling menghormati, saling menghargai setiap keyakinan orang, Tidak memaksa kehendak, Serta tidak mencela ataupun menghina agama lain dengan alasan apapun. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), Yaitu suatu penelitian yang data-data atau bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikannya berasal dari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedia, kamus, jurnal, dokumen, majalah, dan lain sebagainya. Toleransi beragama tidak hanya sekedar melebur dalam keyakinan satu sama lain, Tidak juga saling bertukar keyakinan dengan kelompok yang berbeda. Toleransi disini dipahami dalam pengertian mu'amalah (interaksi social), Dimana terdapat Batasan-batasan umum yang boleh dan tidak boleh dilanggar. Inilah toleransi dalam moderasi beragama. Masing-masing pihak harus mendisiplinkan diri dan memberikan ruang toleransi, Agar dapat menghargai dan menghormati kelebihan dan keunikan masing-masing, Tanpa harus takut terhadap hak dan keyakinan satu sama lain. Toleransi merupakan sikap saling menghormati yang berhubungan antar agama dan merupakan kebebasan dalam beragama dan beribadah.
ulfa nurhakikah, 2019
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad saw yang telah memberikan pedoman kepada kita agar tetap berusaha dan bertawakkal.
TOLERANSI BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF KEHIDUPAN PLURALISME DAN MULTIKULTURALISME DI INDONESIA
Keisya Farikha S.P, 2023
The Indonesian nation is a plural and multicultural nation with a diversity of differences. Religious tolerance is an important issue in the life of pluralism and multiculturalism in Indonesia. An attitude of religious tolerance is needed in the form of acknowledging differences of opinion and not imposing will by means of violence. Pluralism and multiculturalism recognize the recognition of the reality of cultural diversity, which includes both traditional diversity such as ethnic, racial or religious diversity, as well as the diversity of other cultural forms. This study uses a qualitative descriptive method and literature study. The research method used is qualitative method by describing descriptive analysis using data sources from several reference journals and books. This research finds the importance of religious tolerance to strengthen the solidity and solidarity of every component of the nation, as well as the integrity of every region of this vast homeland from Sabang to Merauke.