PROSES PERCEPATAN FABRIKASI KONSTRUKSI BAJA DI PT. X (original) (raw)

Setiap proyek pada umumnya memiliki keterbatasan waktu dan biaya. Begitu juga pada proyek pembangunan konstruksi baja, proyek konstruksi baja yang diperoleh perusahaan mempunyai tujuan yaitu proyek dapat diselesaikan dengan mengoptimalkan waktu dan biaya. Perhitungan yang dilakukan sebagai usaha untuk mengoptimalkan waktu dan biaya di dalam menyelesaikan sebuah proyek dilakukan pada tahap perencanaan sebelum proyek dimulai. Hal ini akan memudahkan pelaksana proyek untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil sedini mungkin. Metode yang dapat digunakan untuk memperoleh waktu dan biaya yang optimal adalah Project Crashing dan Least Cost Scheduling. Langkah pertama adalah mencari aktivitas yang berada di jalur kritis. Metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan Crirical Path Methode. Jalur kritis inilah yang akan diperpendek durasinya dengan alternatif penambahan jam kerja 1 jam, 2 jam, 3 jam dan 4 jam. Dari alternatif tersebut akan didapatkan waktu dan biaya proyek yang optimal. Pada studi kasus proyek pembuatan struktur baja Machinery Warehouse Kalimantan Timur ini diketahui waktu dan biaya optimal adalah 54 hari dengan biaya total sebesar Rp 2.712.717.165,00. Biaya tersebut lebih efisien 0,16% dibandingkan dengan biaya normal sebesar Rp 2.717.022.076,00. Dan durasi proyek lebih cepat 7 hari dibandingkan durasi normal yaitu selama 61 hari. Kata kunci : Proyek, Critical Path Method, Crashing Program, konstruksi baja, optimalisasi waktu dan biaya, Least Cost Scheduling. 1. Pendahuluan Sebagai negara yang sedang berkembang, pemerintah menetapkan kebijakan untuk pembangunan sarana dan prasarana fisik untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Akibat dari pembangunan tersebut mendorong banyak pengusaha nasional untuk mendirikan perusahaan kontraktor baja karena akan semakin banyaknya proyek-proyek milik pemerintah maupun swasta nasional dan asing. Dengan semakin banyaknya perusahaan konstruksi baja, maka persaingan usaha dirasakan semakin meningkat. Persaingan ini tidak saja berskala nasional namun juga mengarah ke persaingan global. Selain itu perusahaan juga harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang lebih kecil dan dengan harga yang lebih murah. PT. JBPU merupakan salah satu perusahaan konstruksi baja di Indonesia yang berlokasi di Cikarang Jawa Barat. Di tengah persaingan yang semakin ketat, perusahaan beralih ke proyek-proyek dengan tingkat kesulitan yang relatif tinggi, jadwal yang singkat namun dengan harga yang lebih tinggi. Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan kinerja yang maksimal pada proses fabrikasi. Kurang optimalnya pelaksanaan proses fabrikasi menyebabkan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan setiap tahunnya kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari data selisih antara jumlah kontrak proyek dan jumlah yang diproduksi yaitu pada tahun 2014 sebesar 583 ton, tahun 2015 sebesar 874 ton, tahun 2016 sebesar 884 ton dan tahun 2017 sebesar 908 ton.

Sign up for access to the world's latest research.

checkGet notified about relevant papers

checkSave papers to use in your research

checkJoin the discussion with peers

checkTrack your impact