LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH IKLIM MIKRO PADA PERKECAMBAHAN BENIH Oleh: Golongan K / Kelompok K3A (original) (raw)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN GRAM PADA BAKTERI

Maisah Hanani, 2021

Bakteri mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran mikroskopik. Selain mikroskopik, bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri. Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. Hal itu untuk mempermudah proses identifikasi bakteri.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN PANGAN ACARA 2

PROGRAM SARJANA ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 ACARA II KERUSAKAN BAHAN PANGAN OLEH MIKROBA A. Tujuan Tujuan dari praktikum Acara II "Kerusakan Bahan Pangan oleh Mikroba" adalah mempelajari tipe-tipe kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba. B. Tinjauan Pustaka Ikan merupakan suatu bahan pangan yang cepat mengalami proses pembusukan (perishable food). Hal ini disebabkan karena beberapa hal seperti kandungan protein yang tinggi dan kondisi lingkungan yang sangat sesuai untuk pertumbuhan mikroba pembusuk. Kadar air yang terkandung di dalam ikan sebagai faktor utama penyebab kerusakan bahan pangan (Purwani, 2009). Ikan dan kerang-kerangan dapat terkontaminasi dari lingkungan hidup ikan tersebut atau dari lingkungan pengolahan. Jika ikan tersebut diperoleh dari laut yang telah terkena polusi limbah, ikan tersebut kemungkinan terkontaminasi bakteri patogen. Adapun bakteri yang umum ditemukan pada tubuh ikan adalah Achromobacter, Pseudomonas, Flavobacter, Micrococcus, dan Bacillus. Sedangkan, Vibrio parahaemolyticus adalah kontaminan yang umum pada ikan dan makanan laut lainnya terutama dari perairan di Asia Timur. Bakteri ini dapat dihilangkan dengan pemanasan tetapi sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya rekontaminasi (Siagian, 2002). Dalam keadaan hidup, ikan dapat dianggap tidak mengandung bakteri yang sifatnya merusak, meskipun sebenarnya pada tubuh ikan banyak sekali dijumpai mikroorganisme. Ikan hidup memiliki kemampuan untuk mengatasi aktivitas mikroorganisme sehingga tidak terlihat selama ikan masih hidup. Adapun bakteri yang umum ditemukan pada tubuh ikan adalah Achromobacter, Pseudomonas, Flavobacter, Micrococcus dan Bacillus.

PERAN PEMBIAYAAN ARRUM PEGADAIAN SYARIAH TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DI BANJARMASIN

Islaminomics: Journal of Islamic Economics, Business and Finance, 2020

Arrum is a loan scheme from Sharia Pawnshops aimed at micro-businesses in the community. The purpose of this study is to determine the role of Arrum financing in the Sultan Adam Banjarmasin Sharia Pawnshop Unit in the development of micro-businesses. The type of this research is field research using a qualitative approach, while the data is obtained by observation and interview methods. The results show that Arrum financing contributed to the development of micro-businesses by increasing business capital, number of customers, and operating income. The implication of this research is that the Sultan Adam Banjarmasin Sharia Pawnshop Unit needs to continue to expand Arrum's financing products, improve promotion and service quality.

PENGARUH REMPAH-REMPAH TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBIA

Jenis tumbuhan tertentu seperti rempah-rempah memiliki zat aktif yang dapat digunakan untuk mengawetkan bahan makanan. Zat aktif tersebut dapat berasal dari berbagai bagian tumbuhan seperti batang, daun, umbi, rimpang, buah, atau biji. Rempah-rempah yang dicampur dengan bahan makanan dapat menghambat pertumbuhan mikrobia patogen seperti Staphylococcus aureus, E. coli, Clostridium botulinum, dan Bacillus cereus. Selain itu, rempah-rempah juga dapat menghambat pertumbuhan khamir dan kapang seperti Candida albicans, Saccharomyces cerevisiae, Aspergillus, Crytococcus sp., dan Tricosporon sp. Efek penghambatan pertumbuhan mikrobia berbeda-beda, tergantung dari jenis zat aktif yang ada pada rempah-rempah. Praktikum ini dilakukan menggunakan rempah-rempah seperti kunyit, bawang putih, dan kayu manis yang dicampur dengan medium PCA (Plate Count Agar) dan medium PDA (Potato Dextrose Agar) untuk mengetahui efek zat aktif yang terdapat di rempah-rempah terhadap pertumbuhan mikrobia sehingga rempah-rempah tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan secara alami. Kultur murni yang digunakan adalah Bacillus subtilis, E. coli, Rhizopus sp., Aspergillus sp., dan Saccharomyces sp.

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM PENGAMATAN MORFOLOGI MIKROBA DAN PEMBUATAN BIAKAN MURNI

Dalam keadaan sebenarnya (di alam bebas) boleh dikata tidak ada bakteri yang hidup tersendiri dan terlepas dari spesies lainnya. Kerap kali bakteri patogen kedapatan bersama-sama bakteri saprobe. Yang terakhir ini boleh disebut penyerbu yang membonceng (secondary invaders). Mungkin juga bakteri patogen yang membonceng. Untuk menentukan siapa pembonceng dan siapa yang dibonceng diberikan pedoman “siapa yang kedapatan disitu lebih dulu, dan siapa yang dating terkemudian” Di alam, pepulasi mikroba merupakan populasi campuran dari berbagai mikroorganisme atau disebut juga biakan campuran. Teknik biakan murni digunakan untuk memisahkan berbagai macam bakteri tersebut. Untuk dapat memperoleh biakan murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu metode agar tuang dan metode penggoresan lempengan agar.