KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KEAGAMAAN OLEH DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT (DITJEN BIMAS) BUDDHA PUBLIC SATISFACTION ON RELIGIOUS SERVICES BY DIRECTORATE GENERAL OF BUDDHIST COMMUNITY GUIDANCE (DITJEN BIMAS BUDDHA) ABSTRACT (original) (raw)

Tingkat Kepuasan Masyarakat Atas Layanan Keagamaan Yang Diselenggarakan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha Tahun Layanan 2018

Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi), 2019

The Directorate General of Buddhist Community Guidance (Ditjen Bimas Buddha) is a work unit within the Ministry of Religious Affairs which has the duty to service Buddhists. This religious service has been held by this directorate since 2007. This study is intended to look at whether the religious services carried out by the Ditjen Bimas Buddha meet the community satisfaction that use service. This study aims at knowing: 1) the level of community satisfaction on the religious services of Directorate General of Buddhist Community Guidance of Ministry of Religious Affairs during 2018, and 2) service elements that need to be prioritized for improvement in 2019. This research is quantitative and data were collected through online survey (e-questionnaire) to respondents in 34 provinces. The analysis used was the servqual method which is in accordance with the Decree of the Minister of Administrative Reform and Bureaucracy (Permenpan) No. 14 of 2017 concerning the Guidelines for the Preparation of Community Satisfaction Survey. The findings are: 1) the level of community satisfaction on religious services of the Directorate General of Buddhist Community Guidance of Ministry of Religious Affairs in 2018 is 3.0045 on a scale of 4 (category C with poor quality, 2) service elements that need improvement priority in 2019 is elements of facilities and infrastructure, especially space capacity, completeness, service accuracy and acceleration.

PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN SUMBERGEDANG KABUPATEN PASURUAN TENTANG MANFAAT RITUAL MANDI KEMBANG BAGI KEHAMILAN

Aromaterapi merupakan salah satu upaya nonfarmakologis yang banyak digunakan untuk menghadapi persalinan maupun kehamilan. Masyarakat tradisional banyak menggunakan beberapa macam bunga untuk aromaterapi. Penggunaan bunga tersebut, di Indonesia dilakukan dalam rangkaian ritual adat yaitu mandi kembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap mandi kembang dan mengetahui macam-macam bunga yang digunakan untuk menjalani ritual mandi kembang. Pengambilan data dilakukan secara wawancara tertutup melalui quesioner kepada key person dan masyarakat pelaku mandi kembang serta masyarakat umum di Kelurahan Sumbergedang Kabupaten Pasuruan. Pengolahan data dilakukan dengan analisis statistic skala likert (lickert scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Kelurahan Sumbergedang Kabupaten Pasuruan berada pada kategori Baik. Persentase pengetahuan sebesar 66,83%, Sikap sebesar 74,25%, keterampilan sebesar 66,53% dan persepsi sendiri sebesar 68,67%. Bunga yang digunakan untuk menjalani ritual mandi kembang adalah kembang tujuh rupa atau bunga sebanyak tujuh jenis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bunga yang digunakan adalah mawar (Rosa hybrida), melati (Jasminum sambac), sedap malam (Polianthes tuberose), gading kuning (Michelia champaca), pacar air (Impatiens balsamina), gading putih (Michelia alba), kenanga (Cananga odorata). Penggunaan bunga tersebut diyakini memiliki efek aromaterapi, sehingga bermanfaat bagi kesehatan kehamilan.

PERANAN LEMBAGA KRISTIANI DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT PEDESAAN SECARA UTUH

Jurnal SHEMA :Teologi dan Pendidikan Kristen, 2017

Indonesia hingga kini masih diliputi dengan banyak persoalan dalam berbagai dimensi kehidupan. Masalah fundamental yang terjadi adalah kesenjangan antar manusia, antar daerah, dan antar sektor kegiatan ekonomi. Masalah kesenjangan meluas ke masalah kemiskinan, pengangguran, dan kesejahteraan sosial, seperti tingkat pendidikan dan kesehatan, ketidakberdayaan rohani, dll. Pendekatan melalui pemberdayaan masyarakat adalah hal yang sangat penting. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya meningkatkan harkat dan martabat masyarakat yang dalam kondisi sekarang mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan secara menyeluruh (holistik). Dalam hal ini bagaimana lembaga-lembaga kristiani berperan serta untuk mensejahterakan masyarakat secara menyeluruh/utuh.

KELESTARIAN EKSISTENSI AGAMA DALAM MASYARAKAT

ABSTRAK Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengethaui kelesterian eksistensi agama dalam masyarakat yang mengalami kemajuan juga mengalami perubahan sosial yang terjadi di era globalisasi ini. Eksistensi agama dalam masyarakat merupakan peran agama yang sangat sentral bagi keberlangsungsan sejarah umat manusia juga sebagai penyeimbang kehidupan masyarakat di berbagai bidang dimana masayarakat menjadikan agama sebagai dasar atau pedoman mereka dalam menjalani kehidupan bermasayarakat yang baik dan tidak menyimpang dari norma atau peraturan yang ada. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode deskriptif analitik yang dijadikan sumber data.

PERAN LEMBAGA AGAMA DALAM PENINGKATANKESEJAHTERAAN MASYARAKAT( Studi di LAZDAI Kota Bandar Lampung )

2019

Siti Badia'h Abstrak Lembaga amil zakat adalah tempat atau wadah bagi muslimin untuk melakukan kegiatan transaksi zakat dan solusi ekonomi yang ditawarkan oleh Islam. Tidak hanya sekedar menjadi tempat transaksi kegiatan zakat saja tetapi lembaga amil zakat juga menjadi wadah dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan ekonomi muslimin seperti kesenjangan pendidikan, ekonomi, kesehatan, dengan sistem mengelolah dana zakat, infaq dan shodaqoh untuk usaha pemberdayaan masyarakat menuju kesejahteraan secara merata, hal itulah yang juga dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Insani (LAZDAI). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan peran lembaga agama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan oleh LAZDAI Kota Bandar Lampung dalam mewujudkan dan membentuk program-program kegiatan kesejahteraan sebagai bentuk upaya pembinaan masyarakat menuju sejahtera. Sebagai bentuk penelitian lapangan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data utama adalah para ketua-ketua program kegiatan LAZDAI. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan adanya program kegiatan LAZDAI berupa RPDLSC dan PROCERMAT (Bidang Pendidikan), LEKAT (Bidang Ekonomi), SEHAT (Bidang Dakwah), dan LANSIA (Bidang Kemanusiaan). Membawa suatu peningkatan kesejahteraan sebagai wujud dari peran LAZDAI dan berguna bagi masyarakat khususnya para penerima manfaat dari program-program tersebut.

IMPLEMENTASI NILAI RELIGIUSITAS DAN TOLERANSI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA JAMAAH MASJID AL-HIKMAH SIDOMUKTI SALATIGA

This study is specifically aims to 1) describe the implementation of Islamic values as well as tolerance in the people’s lives; and 2) explore the potential synergy of the contributions driven by both values (religiousity and tolerance) in the community empowerment. The findings of the research are: 1)the internalization of the religious values happens when there is a harmony in the work as done cooperatively between the committee in charge of the congregation activities and the person involve in the activities to revive the mosque activities as a whole; 2)the development of the values of tolerance proven empirically in people’s openness to variety of individuals’ praying rituals and the harmonious relationship between the members of the congregation and the members of the local communities, including non-Moslem people; and 3) the synergy of the implementation of religious values and tolerance can be clearly seen in the empowering of the members of the congregation in the aspect of social life (through education and economic development) and their freedom to participate in the recent election based on each member’s political orientation. Keywords religious value, tolerant value, and community empowerment."

Pengabdian Kepada Masyarakat Bakti Sosial Bersama Jamaah Masjid Fatmah Hidayah

2018

Abstrak Masjid Jami Fatmah Hidayah merupakan salah satu masjid yang terletak di Kelurahan Cicaheum kota Bandung yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, namun juga memiliki peran sebagai sarana interaksi masyarakat. Berbagai kegiatan dapat dilakukan di dalam masjid, mulai dari kegiatan ibadah rutin seperti shalat wajib, shalat Jum’at hingga kegiatan edukasi seperti majelis Ta’lim serta dilengkapi dengan fasilitas Pendidikan anak (Madrasah). Namun seringkali peran masjid tidak berfungsi optimal akibat dari ketersediaan sarana dan prasarana. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian difokuskan pada pengadaan dan optimalisasi sarana dan prasarana Masjid Jami Fatmah Hidayah meliputi pengadaan mukena, alat kebersihan, serta dekorasi ruang belajar madrasah. Selain itu, dalam pelaksanaan pengabdian juga terjadi interaksi dengan pengurus DKM dan murid Madrasah Fatmah Hidayah. Interaksi meliputi sosialisasi kegiatan hingga turut serta dalam kegiatan belajar-mengajar. Langkah yang dilakuk...

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS MASJID DALAM PERSPEKTIF DAKWAH NABI SAW

Da'wah of social empowerment is the real action in order to make the improvements. Historically, da'wah in the form of social empowerment based on mosque has been portrayed by the Prophet in the Nabawi Mosque Madinah. Muhammad saw. has successfully repaired and changed the conditions of the Medina people into a new powerfull society. Forms of empowerment included empowering spiritual aspect, social (of unity and equality), education, economics, politics and defense. The steps in empowerment, was to grow and to build the spiritual potential of Tawheed communities, providing access to (social institutions) building a mosque, made peace agreement with the various parties, established markets around the mosque, formed and trained defense forces, and togetherness. Abstrak Dakwah pemberdayaan masyarakar merupakan gerakan dakwah yang bersifat tindakan nyata, guna mewujudkan perubahan. Secara historis, dakwah dalam bentuk pemberdayaan masyarakat berbasis masjid telah diperankan oleh Rasulullah saw. di Masjid Nabawi Madinah. Nabi telah mampu memperbaiki dan mengubah kondisi masyarakat Madinah dan sekitarnya menjadi sebuah masyarakat baru yang maju dari semua sisi. Bentuk pemberdayaan yang dilakukan meliputi pemberdayaan dalam aspek spiritual, aspek sosial (persatuan dan kesetaraan), pendidikan, ekonomi, politik dan pertahanan. Adapun langkah yang ditempuh dalam melakukan pemberdayaan, adalah menumbuhkan dan membangun potensi spiritual Tauhid masyarakat, menyediakan akses (pranata sosial) dengan: membangun masjid, membuat perjanjian damai dengan berbagai pihak, mendirikan pasar di sekitar masjid, membentuk dan melatih pasukan pertahanan, dan kebersamaan. Kata kunci: pemberdayaan, masjid dan dakwah

Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat Di Bagian Haji Dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru

Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah, 2020

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya jumlah masyarakat yang datang ke Bagian Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. Salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya masyarakat yang datang adalah faktor pelayanan dan kepuasan masyarakat. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat di Bagian Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pelayanan terhadap kepuasan masyarakat di Bagian Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. Sementara subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang datang di Bagian Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Pekanbaru. Sedangkan objek pengaruh pelayanan terhadap kepuasan masyarakat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini incidental sampling, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunkan ial...