322-97-1653-2-10-20191003.pdf (original) (raw)

Kabupaten Banjar, Martapura masih termasuk dalam wilayah dimana cakupan KB MKJP rendah, dapat dilihat pada angka capaian yang menunjukkan penurunan signifikan pada tahun 2015 mencapai 6,6%, pada tahun 2016 mencapai 7,0% dan pada tahun 2017 hanya 2,3%. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dan sampel adalah ibu dengan kriteria wanita usia subur (WUS) sebagai akseptor keluarga berencana yang mengunjungi dan mencari perawatan di Puskesmas Paramasan Kabupaten Banjar. Besar sampel berjumlah 60 responden. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, hasil pengumpulan data dianalisis menggunakan statistik univariat dan bivariat dengan uji Chi Square Test menggunakan program komputer dengan nilai signifikansi (α) 0,05. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagai besar responden tidak menggunakan KB MKJP, sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup dan sebagian besar sikap responden cukup. Analisis bivariat menunjukkan hasil bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap penggunaan KB MKJP (p-value = 0,001) dan ada hubungan sikap terhadap penggunaan KB MKJP (p-value = 0,000). Direkomendasikan bagi instansi terkait untuk meingkatkan kerja sama lintas sektor dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap responden tentang kelebihan dan kekurangan menggunakan KB MKJP. Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang KB MKJP, maka sikap responden dalam penggunaan kontrasepsi untuk KB MKJP diharapkan menjadi lebih baik. Dan akan mempengaruhi peningkatan jumlah penggunaan MKJP KB. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, WUS, KB MKJP. ABSTRACT Kabupaten Banjar, Martapura are still included in the regions where the coverage of MKJP KB is low, it can be seen in the achievement figures which show a significant decrease in 2015 reached 6.6%, in year 2016 reached 7.0% and in year 2017, only 2.3%. This research is a quantitative study with a cross sectional approach. The population and sample are mothers with criteria for women of childbearing age (WUS) as family planning acceptors who visit and seek treatment at Puskesmas Paramasan Kabupaten Banjar. A large sample of 60respondents. Data was collected by interview using a structured questionnaire, the results of data collection were analyzed using univariate and bivariate statistics with a chi square test using a computer program with a significance value (α)≤0.05. The results of the univariate analysis showed that the majority of respondents did not use MKJP KB, most of the respondents had sufficient knowledge and most respondents' attitudes were sufficient. Bivariate analysis showed that there was a correlation between knowledge of the use of MKJP KB (p-value =0.001) and there was a relationship between attitudes towards the use of MKJP KB (p-value =0.000).It is recommended for agencies to be concerned about the need for cross-sector cooperation in an effort to increase respondents' knowledge and attitudes about the advantages and disadvantages of using MKJP KB.It is expected that with the increased knowledge held by respondents about MKJP KB, then the attitude of respondents in contraceptive use for KB MKJP is expected to be better.And will affect the increase in the number of MKJP KB use.