Pengaruh Interval Waktu Penyadapan Terhadap Produksi Lateks Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg (original) (raw)

Efektifitas Pemberian Stimulant Better dan Waktu Sadap Terhadap Produksi Lateks Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg

Agrifarm : Jurnal Ilmu Pertanian, 2019

The factors that influence rubber production are planted clones, plant care and tapping techniques. With the right tapping technique, both tapping time, tapping method and mature tapping age, the production potential of a superior clone of rubber plants that has been well maintained can be maintained. The technique of rubber tapping is closely related to the expected level of production, even very determining the age of the tree economy. The research objective was to determine the effect of stimulant better and tapping time on latex production. The method used was a randomized block design with two-factor split plot design. The first factor (main plot) is the time of tapping consists of 3 levels, namely; w1: 05 in the morning, w2: 06 in the morning, w3: 07 in the morning. The second factor (sub-plot), namely the stimulant dosage better consists of 4 levels, namely; b0: control, b1; 0.5 g, b2; : 1 g, b3; 1.5 g. The results showed that stimulate better treatment had a significant effe...

Pengaruh Konsentrasi Stimulan dan Intensitas Sadap pada Produksi Lateks Tanaman Karet Seedling (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

2015

The lacks of national latex productivity caused by most of rubber trees (85%)managed by folks plantations which have low productivities . Good management and performance of cultivation needs for increase latex productivity, mainly in tapping process. The purpose of this research was to study about effects of ethepon stimulant application on seedling rubber trees ,determine the proper tapping intensity, and to find out interaction between stimulant applications with tapping intensity towards seedling rubber trees.The study have been done during 3 months from September to November 2014 using Randomized Complete Blo ck Design (RCBD) factorial with 2 factor. The first factor was s timulant c oncentration (C) with 2 stage , C 0 = without stimulant application and C 1 = stimulant application as recommended rate . The second factor was t apping i ntensity (I) with 3 stage. I 1 = once every two days, I 2 = once every 3 days, and I 3 = once every 4 days . T hus obtained 6 treatment combinati...

Pemberian Stimulan Etefon Dengan Teknik Groove Application Pada Produksi Lateks Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell Arg.)

2016

The objective of this study was to know the effect of giving stimulant ethephon to latex production increase and to obtain the best dose of stimulant ethephon with groove application technique. The experiment was carried out rubber plantation of citizenry. Bencah Kelubi village, Tapung Subdistrict, Kampar Regency from February to March 2015.The study arranged experimentally using Completely Randomized Block Design with five treatments and Four block then obtained 20 experimental units. The treatments were ethephon dose 0 cc plant -1 (without ethephon’s application), ethephon dose 0,3 cc plant -1 , ethephon dose 0,6 cc plant -1 , ethephon dose 0,9 cc plant -1 , and ethephon dose 1,2 cc plant -1 . Parameters observed were duration of latex flow, volume of latex and Dry Rubber Content. Data were analyzed statistically using ANOVA and followed by LSD at level of 5%. The results showed that ethephon’s application real effect to increase on duration of latex flow and the volume of latex....

Seleksi Projeni Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Hasil Persilangan Tahun 2001 – 2003 Sebagai Penghasil Lateks Dan Kayu

Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 2013

The research has been done in ± 54 high sea level at Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, Galang, Deli Serdang-North Sumatera Province. The research held in February until July 2012. The objective of this research to get the best progeny based on potential of latex yield characteristic and timber yielding of crossing result 2001-2003. This research is done by measuring mean value, maximum value, minimum value, range, class, interval, correlation, 10% and 1% selection intensity. The research used to 1013 progeny on nine years old. Based on selection as latex with 10% selection intensity found 86 progeny, and 1% selection intensity there are 34 progeny, and found 5 progeny can developed directly because have production above 30 g/t/t. In hence, timber yielding progeny with 10% selection intensity there are 132 progeny, and 1% selection intensity got 34 progeny.

Pengaruh Curah Hujan dan Hari Hujan Terhadap Produktivitas Karet (Hevea brasiliensis Muell-Arg.) Berumur 10, 15 dan 20 Tahun di Kebun Aek Pamienke PT. Socfin Indonesia (SOCFINDO)

Jurnal Pertanian Tropik, 1970

Water plays a major role in the process of rubber plant metabolism. An inappropriate amount of water has a negative impact on the achievement of rubber productivity. The aim of the research was to study the effect of rainfall and rainy day on the rubber productivity in 10, 15 and 20 years old. The research was conducted at Aek Pamienke Plantation PT. Socfin Indonesia (Socfindo), sub-district of Aek Natas, district of Labuhan Batu Utara, Province of North Sumatera from July to August 2017. This study used secondary data available in plantation administration, consisted of rubber productivity data in 2014, 2015 and 2016, whereas rainfall and rainy day monthly data in 2013, 2014 and 2015. The analytical method used is multiple linear regression analysis and correlation analysis. The feasibility regression model was tested with the classic assumption test consists of a normality test, heteroscedasticity test, multicollinearity test, and autocorrelations test by using SPSS v.22 statistic...

Respon Terbentuknya Tunas Mikro Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Akibat Lama Penyinaran dan GA3 Effect of photoperiode and GA3 for micro shooting induction of rubber tree (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyinaran dan teknik aplikasi GA3 terhadap pembentukan tunas mikro pada tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Microcutting Tanaman Karet PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Pamela Tebin Tinggi, Sumatera Utara, Medan pada April 2015- Juli 2015,menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor perlakuan yaitu lama penyinaran dan konsentrasi GA3 dengan 7 ulangan. Peubah amatan yang diamati adalah persentase eksplan membentuk tunas dan umur munculnya tunas. Hasil penelitian menunjukkan lama penyinaran dan konsentrasi GA3 serta interaksi keduanya belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase eksplan membentuk tunas. The aimed of the research to know the influence photoperiode and GA3 for micro shooting induction of rubber tree (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). The research was carried out in the In Vitro Culture Laboratory, PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung...

Pengaruh Konsentrasi Stimulan Terhadap Fisiologi Lateks Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell Arg)

Jurnal Penelitian Karet, 2016

Stimulan merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi lateks pada tanaman karet. Penggunaan stimulan tanpa memperhatikan karakteristik klon menyebabkan kelelahan fisiologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi stimulan terhadap fisiologi lateks pada beberapa klon. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih di areal plot promosi (PP/07/03) Tahun Tanam 2004. Rancangan Petak Tersarang digunakan dalam penelitian ini dengan perlakuan pertama adalah jenis klon (IRR 412, IRR 417, IRR 420, IRR 406, PB 260 dan BPM 24). Perlakuan kedua adalah konsentrasi stimulan terdiri dari tiga taraf yaitu S0 (tanpa stimulan), S1 (ethepon 2,5%), dan S2 (ethepon 5%). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi stimulan dapat meningkatkan produksi, kadar thiol dan kadar fosfat anorganik, tetapi menurunkan kadar karet kering, dan kadar sukrosa. Indeks penyumbatan sangat nyata dipengaruhi oleh konsentrasi stimulan dan interaksi antara klon dan s...

Penyadapan Yang Sesuai Pada Tanaman Karet Klon Slow Starter Dilihat Dari Fisiologi Dan Produksi Leteks

2020

Karet merupakan tanaman perkebunan dengan nilai ekonomis yang tinggi, umurnya dapat mencapai 20 sampai 30 tahun. Klon-klon quick starter adalah klon dengan metabolisme tinggi. Sedangkan klon slow starter adalah klon dengan metabolisme rendah sampai sedang. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh panjang dan arah sadap atas terhadap fisiologi dan produksi tanaman Karet (Hevea brasiliensis) klon RRIM 921. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan tiga ulangan dan Frekuensi arah sadap atas dan panjang galur sadap sebagai perlakuan. Frekuensi sadap sebagai perlakuan. Frekuensi pemberian penyadapan (S) terdiri dari 3 taraf, yaitu: S1 = S/2 U d3 yaitu sadapan setengah spiral kearah atas yang dilakukan 3 harisatu kali. S2 = S/4 U d3 yaitusadapan seperempat spiral kearah atas yang dilakukan 3 hari satu kali. S3 = S/8 U d3 yaitu sadapan seperdelapan spiral kearah atas yang dilakukan 3 hari satu kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan panjang...

Pengaruh Pupuk Majemuk Tablet Terhadap Pertumbuhan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) Belum Menghasilkan

Jurnal Penelitian Karet, 2017

Pupuk majemuk tablet merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang dapat dijadikan sebagai alternatif pemupukan pada perkebunan karet. Tujuan penelitian adalah menguji efektivitas pupuk majemuk tablet terhadap pertumbuhan tanaman karet belum menghasilkan klon PB 260. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa pada tanaman karet klon PB 260 berumur 3 tahun (TBM 3), pada Ultisol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun jenis perlakuan adalah sebagai berikut: A = Dosis umum pupuk tunggal, B = 600 g/ph/th majemuk tablet (setara 75% pupuk tunggal), C = 400 g/ph/th majemuk tablet (setara 50% pupuk tunggal), D = 200 g/ph/th majemuk tablet (setara 25% pupuk tunggal), E = 120 g/ph/th majemuk tablet (setara 15% pupuk tunggal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan hara N, P, K di tanaman dengan menggunakan pupuk majemuk tablet lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan pupuk tunggal. Hal tersebut menunjukkan serapa...