Sejarah Islam Riau DODI IRWANDI (original) (raw)
Dibuat untuk memenuhi Tugas Semester Mata Kuliah SEJARAH ISLAM RIAU Oleh: Dodi Irwandi 11011100462 Dosen Pengampu: M. Fauzan, MA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM/VI MODEL FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2013 2 RESUME SEJARAH ISLAM RIAU Oleh: Dodi Irwandi (11011100462) A. PENDAHULUAN Sebelum masuknya agama Islam ke daerah Riau, tidak ada seorang pun dari penduduk Riau yang beragama Tauhid. Agama penduduk pada waktu itu adalah 2 ating 2 yang percaya ruh nenek moyang dan para leluhur, kemudian sebagian penduduk pindah menjadi beragama Buddha dan kemudian berkembang menjadi hindu Buddha. Meskipun demikian, penduduk Riau secara umum adalah orang-orang yang sangat mematuhi ajaran agama yang mereka pegang. Walaupun demikian, kedatangan Islam ketengah masyarakat yang tidak bertauhid, tidak pernah terdengar adanya benturan. Semua kaum pendatang (Muslim) memperlihatkan kehidupan yang bersih dan jujur, dapat dipercayai dan ramah, dan sedikitpun tidak menyinggung perilaku acara keagamaan penduduk asli itu secara tajam. Perdagangan merupakan salah cara yang efektif masa itu juga untuk menyampaikan ajaran Islam, tidak untuk tujuan ekonomi semata. Itulah sebabnya kenapa penyiar Islam yang 2 ating sebagai pedagang itu segera menyinggahi rantau Riau untuk menyiarkan Islam terhadap anak negeri di kawasan itu. Dalam membahas tentang masuknya Islam ke daerah Riau ini tidak terlepas dari pembahasan tentang masuknya Islam ke daerah Nusantara. 1 Ini dikarenakan Riau merupakan daerah bagian Nusantara. Dalam membicarakan kedatangan Islam ke Nusantara, kebanyakan ahli sejarah, terutama ahli sejarah Barat, berpendapat bahwa kedatangannya terjadi dalam abad ke 13 M. Sedangkan ahli sejarah tempatan, seperti Wan Hussin Abdul Kadir, Hamka, A. Hasymi, dan Naguib Al-Attas, berpendapat bahwa Islam datang ke Nusantara bukan pada abad 13, 14 dan 15, tetapi jauh lebih awal, yaitu pada abad pertama Hijriyah atau pertengangan abad ke-7 atau ke-8 M. 1 Abdul Kadir, Sejarah Masuknya Islam di Riau, Perpustakaan Nasional RI, 1999, h. 2. 3 Meskipun awal penyebaran Islam di kepulauan Melayu telah dimulai oleh penyiar Islam yang datang sebagai pedagang, tetapi dalam perkembangan selanjutnya peranan kerajaan Melayu dalam mata rantai penyambung kerajaan Melayu raja Sriwijaya, telah memainkan peranan cukup menentukan dalam penyebaran agama Islam di Rantau Asia Tenggara. Hal ini dikaenakan bahwa, pertama karena Malaka merupakan pusat kekuasaan dan pusat perdagangan yang sangat dominan selama hampir 200 tahun, dari abad 14 sampai abad 15 M. Posisi Malaka yang sangat strategis itu kemudian membuka peluang terhadap Islamisasi di daerah Riau. Raja-raja Malaka itu juga mempunyai hubungan keturunan dengan raja Melayu di belahan Riau, yaitu dengan raja-raja kerajaan Riau-Lingga, Siak, dan Indragiri. Melalui hubungan ini maka agama Islam juga dengan mudah dianut oleh kerajaan dan rakyat Melayu Riau. 2 Secara umum Kerajaan Melayu Riau adalah penerus warisan Sriwijaya. Kedatangan Sriwijaya sejak tahun 517 s/d 683 dibawah kekuasaan Melayu, yang mencakup daerah Sumatera Tengah dan Selatan. Sriwijaya muncul pada akhir abad ke 7 M dan berakhir pada akhir abad ke 12 M. Kerajaan Melayu dimulai dari Kerajaan Bintan-Tumasik pada abad 12-13 M kemudian Melayu Riau, yaitu zaman Malaka pada abad 14-15 M, zaman Johor-Kampar pada abad 16-17 M dan zaman Riau-Lingga pada abad 18-19 M. 3 B. TEMPAT ASAL DATANGNYA ISLAM DI RIAU Sebelum Islam masuk ke daerah Riau, agama penduduk asli adalah anismisme yang mempercayai ruh nenek moyang dan para leluhur, yang kemudian sebagian dari mereka memeluk agama Buddha dan berkembang menjadi Hindu-Budha. 4 Agar lebih jelas pembahasan masuk Islam ke Riau dibatasi kepada beberapa daerah, yaitu: Kuntu-Kampar, Rokan, Kuantan, Indragiri, danTapung. Menurut Sejarah Riau, Kuntu-Kampar adalah daerah pertama sekali di Riau Daratan yang berhubungan dengan orang-orang Islam 2