POVERTY ALLEVIATION BASED ON PARTICIPANT NEEDS AND LOCAL POTENCY: THE CASE OF PALEMBANG CITY AND OGAN KOMERING ILIR REGENCY PENGENTASAN KEMISKINAN BERBASIS KEBUTUHAN PARTISIPAN DAN POTENSI LOKAL: STUDI KASUS KOTA PALEMBANG DAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR (original) (raw)

The research aimed to test the 2015 Integrated Data Base (IDB) reliability as a source in selecting poverty alleviation program's target and to develop community's empowerment model. The research conducted in 12 Kelurahan in Palembang City and 2 villages in Ogan-Komering-Ilir Regency from February 2017 to November 2018. Two-hundred-and-fifty-six participants were systematically selected from the 2015 IDB list. The data collected through FGD, interviews and participatory observation. The data analyzed and interpreted based on the input-process-output approach. The research used three stages i.e. problem formulation, system's components identification, and empowerment model development. The research showed the use of the 2015 IDB resulted in 44.53% right-on-target within range 14.29 to 73.68% per kelurahan/village. The replacement of the targeted participant tended not in the 2015 IDB list. The unfamiliarity of Head of RT to the 2015 IDB suspected as the cause. The replacement was caused by: had moved to another location (91.55%), already work (4.22%), impaired health (3.52%) and died (.7%). The participant with different education level had an equal chance to accept empowerment program. The influence of the community's leader was an important factor in the empowerment program. The reliability of the 2015 IDB depended on the ability of program manager in diminishing of identity politics at the location. To increase the responsiveness, the community's assets also need to be developed alongside individual assets. The empowerment program is indeed an iterative process rather than linear, the program manager should aware of the constant changing of the participant needs. Keywords: community empowerment model, poverty alleviation, the 2015 Integrated Data Base ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji keandalan Basis Data Terpadu (BDT) 2015 sebagai sumber dalam memilih target program pengentasan kemiskinan dan untuk mengembangkan model pemberdayaan masyarakat. Penelitian dilakukan di 12 Kelurahan di Kota Palembang dan 2 desa di Kabupaten Ogan-Komering-Ilir dari Februari 2017 hingga November 2018. Dua ratus lima puluh enam peserta dipilih secara sistematis dari daftar BDT 2015. Data dikumpulkan melalui FGD, wawancara dan observasi partisipatif. Data dianalisis dan ditafsirkan berdasarkan pendekatan input-proses-output. Penelitian ini menggunakan tiga tahap yaitu perumusan masalah, identifikasi komponen sistem, dan pengembangan model pemberdayaan. Penelitian menunjukkan penggunaan BDT 2015 menghasilkan ketepatsasaran 44,53% ketepatsasaran dalam kisaran 14,29 hingga 73,68% per kelurahan/desa. Penggantian peserta yang ditargetkan cenderung tidak ada dalam daftar BDT 2015. Ketidaktahuan Kepala RT terhadap BDT 2015 diduga sebagai penyebabnya. Penggantian tersebut disebabkan oleh: telah pindah ke lokasi lain (91,55%), sudah bekerja (4,22%), gangguan kesehatan (3,52%) dan meninggal (0,7%). Peserta dengan tingkat pendidikan yang berbeda memiliki kesempatan yang sama untuk menerima program pemberdayaan. Pengaruh pemimpin masyarakat merupakan faktor penting dalam program pemberdayaan. Keandalan BDT 2015 bergantung pada kemampuan manajer program dalam mengurangi politik identitas di lokasi. Untuk meningkatkan daya tanggap, aset masyarakat juga perlu dikembangkan bersamaan dengan aset individu. Program pemberdayaan memang merupakan proses berulang daripada linier, manajer program harus menyadari perubahan konstan dari kebutuhan peserta. Kata kunci: Basis Data Terpadu 2015, model pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan