Tahapan dan Metode Pelaksanaan (original) (raw)
Related papers
PROSEDUR DAN METHODE PELAKSANAAN
(1) Uraian Pekerjaan Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis permukaan aspal beton yang tersusun dari agregat dan material aspal yang dicampur di pusat pencampuran serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas suatu dasar (pondasi) yang telah disiapkan dan sesuai dengan persyaratan ini yang memenuhi bentuk sesuai dalam Gambar dalam hal elevasi (ketinggian), penampang memanjang dan melintangnya atau sesuai dengan yang diperintahkan Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini juga akan mencakup peningkatan dan perbaikan perkerasan aspal jalan lama, beserta penyediaan dan penghamparan konstruksi perkerasan baru untuk membuat perkerasan yang sempurna, sesuai dengan Gambar dan instruksi Konsultan Pengawas. (2) Peralatan Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : (a) Distributor Aspal Distributor Aspal ini harus mempunyai tenaga penggerak sendiri; memakai ban angin yang lebar dan jumlahnya memungkinkan beban pada permukaan jalan tidak melebihi 100 kg per sentimeter lebar ban.Alat ini harus mampu menghamparkan material bitumen secara merata, bahkan dalam keadaan panas pada berbagai lebar jalan sampai 5 meter; dapat mengontrol kecepatan sehingga hamparan yang terjadi terkendali antara 0,2 sampai dengan 9,0 liter per meter persegi dengan tekanan merata, dan toleransi tidak lebih dari 0,1 liter per meter persegi. Distributor Aspalharus mempunyai peralatan untuk mengukur kecepatan secara tepat pada kecepatan rendah, kecepatan aliran aspal melalui pipa penyemprot, suhu dalam tank dan tekanannya.Alat-alat ini harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga operator dapatdengan mudah membacanya ketika distributor dioperasikan. Distributor Aspal harus dilengkapi dengan Generator tersendiri untuk pompa, batang penyemprot yang bisa diatur posisi vertikal dan mendatar.Batang penyemprot harus dikontrol oleh pekerja yang duduk di bagian belakang distributor, sehingga operasi penyemprotan sepenuhnya berada dalam pengawasannya.Distributor ini harus dilengkapi penyemprot tangan, yang hanya digunakan pada daerah yang tak terjangkau batang penyemprot.
2005-06-Tahapan dan Metode Pelaksanaan.pdf
Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang yang telah berkembang pesat di Indonesia, dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menegah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannnya. Pada kenyataanya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya masih relative masih rendah dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / trampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain.
Pembuatan gudang dan alat-alat Gudang dibuat sedemikian rupa sehingga kemanan barang-barang terjamin. Gudang ini diberei pintu dan jendela kaca dilengkapi dengan satu stel meja tulis buku tamu dan buku instruksi serta satu lemari untuk menyimpan berkas-berkas yang diperlukan.
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode -metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T yaitu tepat mutu/kualitas, tepat biaya/kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.
Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja ( Bestek ). Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut : I. PEKERJAAN PENDAHULUAN Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi : 1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan terdiri dari: Excavator 80 -140 Hp Generator set Water Tanker Dump truck 3 -4 m 3 Water tanker Concrete Mixer Stamper Personil terdiri dari: Kepala Proyek Site Manager Quality Control Koordinator HSE Logistik Surveyor Operator-operator alat berat Tenaga harian Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai. Demobilisasi Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S 2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
Dibangun Tahun Anggaran : 2014 I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi disini dapat dibagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu : Mobilisasi personil tenaga inti pelaksana, Mobilisasi material, Mobilisasi tenaga kerja dan Mobiliasi peralatan. Mobiliasasi personil akan dilakukukan oleh sebelum pekerjaan dimulai sampai masa persiapan selesai, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaksana dalam menyusun planning kerja setelah terlebih dahulu mengenal lapangan dan melakukan identifikasi terhadap kemungkinan permasalahan yang timbul nantinya selama waktu definitive pelaksanaan pekerjaan dimulai. Sedangkan mobilisasi material dan tenaga kerja tidak dirinci disini, karena penjelasan disini lebih menitikberatkan pada pada rencana mobilisasi alat berat.
ISTALASI LISTRIK PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR PEKERJAAN LAIN-LAIN II. RENCANA UMUM PELAKSANAAN A. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pembersihan Lapangan Pekerjaan Pembangunan Gedung ini berada pada lokasi bangunan eksisting, maka diperlukan penanganan yang hati-hati, dengan perencanaan yang baik agar kegiatan Proyek tidak mempengaruhi aktifitas operasional dan kegiatan lain disekitar Proyek, juga perlu penanganan yang khusus pada saat pekerjaan galian tanah pondasi. Pembersihan lapangan dilakukan dengan manpower dengan menggunakan alat bantu. Pembersihan lapangan ini dilakukan dengan membersihkan lapangan / lokasi kerja sampai tidak ada lagi halangan / rintangan yang dapat mengganggu aktivitas pada pelaksanaan proyek.