PENGARUH PENAMBAHAN ABU BATU (FLY ASH) TERHADAP PLASTISITAS TANAH LEMPUNG DI KABUPATEN FAKFAK (original) (raw)

The road conditions in the Fakfak Regency area have suffered a lot of damage, this is related to the subgrade condition of the road in the form of clay. One method that is widely used to improve the characteristics of clay that does not fulfill the requirements as a road subgrade material is to add fly ash. Aim of this study was to determine the value of clay plasticity before and after adding rock ash with the percentage of stone ash 8%, 16%, 32%. From the results of testing on clay soaked for 7 days can reduce the liquid limit value where the largest decrease is 15,24% of the original soil occurs in the addition of 32% fly ash with a value of 66,86%. The plastic limit value also decreased by 20,40% from the original soil with a value of 46,10% at the addition of 32% fly ash. And the plasticity index value experienced the largest decrease in the addition of 32% stone ash with a decrease of 0,97% from the original soil with a value of 20,76%. In clay soil which was brooded for 14 days the largest liquid limit value decreased which was 18.72% of the original soil occurred in the addition of 32% fly ash with a value of 64,11%. The plastic limit value also decreased by 21,77% from the original land with a value of 45,31% at the addition of 32% fly ash. And the plasticity index value experienced the largest decrease in the addition of 32% stone ash with a decrease of 10,32% from the original land with a value of 18,80%. ABSTRAK Kondisi jalan di daerah Kabupaten Fakfak banyak mengalami kerusakan, hal ini berkaitan dengan kondisi tanah dasar (subgrade) jalan yang berupa lapisan tanah lempung. Salah satu metode yang banyak digunakan untuk memperbaiki sifat tanah lempung yang tidak memenuhi syarat sebagai material subgrade jalan adalah dengan menambahkan abu batu (fly ash). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai plastisitas tanah lempung sebelum dan sesudah ditambahkan abu batu dengan persentase abu batu 8%, 16%, 32%. Dari hasil pengujian pada tanah lempung yang diperam selama 7 hari dapat menurunkan nilai batas cair dimana penurunan terbesar yaitu 15,24% dari tanah asli terjadi pada penambahan 32% abu batu dengan nilai 66,86%. Untuk nilai batas plastis juga mengalami penurunan sebesar 20,40% dari tanah asli dengan nilai 46,10% pada penambahan 32% abu batu. Dan nilai indeks plastisitas mengalami penurunan terbesar pada penambahan 32% abu batu dengan persentase penurunan 0,97% dari tanah asli dengan nilai 20,76%. Pada tanah lempung yang diperam selama 14 hari mengalami penurunan nilai batas cair terbesar yaitu 18,72% dari tanah asli terjadi pada penambahan 32% abu batu dengan nilai 64,11%. Untuk nilai batas plastis juga mengalami penurunan sebesar 21,77% dari tanah asli dengan nilai 45,31% pada penambahan 32% abu batu. Dan nilai indeks plastisitas mengalami penurunan terbesar pada penambahan 32% abu batu dengan persentase penurunan 10,32% dari tanah asli dengan nilai 18,80%. Katakunsi : plastisitas, abu batu, batas cair, batas plastis, lempun PENDAHULUAN Tanah merupakan dasar dari suatu konstruksi atau struktur. Pada suatu konstruksi atau struktur sering kita jumpai adanya kerusakan pada bagian pondasi. Kerusakan tersebut kemungkinan diakibatkan oleh kekuatan tanah dasar yang kurang baik dimana potensi pemampatan dan pengembangan tanah yang besar. Suatu konstruksi akan dapat bertahan lama sesuai umur rencana apabila didukung oleh tanah dasar yang baik. Berdasarkan letak geografis suatu POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO.