KALSIUM GIGI (original) (raw)
Related papers
PENGARUH KALSIUM TERHADAP TUMBUH KEMBANG GIGI GELIGI ANAK
Adequate amounts of Calcium ions are essential for the developmental of enamel, dentin, and cementum. The delivery of adequate amounts of calcium to the dental tissues during developmental is essentially dependent on the maintenance of normal calcium concentrations in the extracellular fluids. Since the homeostatic mechanisms controlling the extracellular calcium ions concentration are highly efficient, only the most severe forms of calcium deprivation can result in hypocalcification of the dental tissues. Genetic defects or deficiencies of nutrients in addition to calcium may result in the formation of abnormal enamel, dentin or cementum.
Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. [1] Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman perunggu, zaman besi, dan zaman pertengahan. [2] Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi perubahan dari pola makan. [2][3] Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar di seluruh dunia.
PENGGUNAAN KALSIUM HIDROKSIDA DI BIDANG KONSERVASI GIGI
Because oflhe capacity to promote envhonmental condition for tissue repair, calciutn hydroxide can be used in the managernent of a wide range of endodonlic problems such as pulp capPing , pulpotomv' root canal treatment. apexificaiion and various endodontic situation. Due to its high alkalinify and antibact€rial pfoperties. ir prom;tes mineralization. induc€d healing. and initiarion ofhard rissue formation. Although th€re have been many reports on the success. the exacts mechanism is still poorly understood D€velopm€nt ofthe use ofcalcium hydroxide for endodonlic th€rapy will be re ewed Abstrak Karena kemampuaimya menglbah lingkungan untuk penv€rnbuhan jarinsan' kalsium dipakai s€cara luas dalam perawatan endodonlik seperti pulp capping. prrlpotom;. perawatan saluran akar' speksifikasi' dan berbagaimacamkasusendodonlik|ain.Karenamempunya;sifatatkalilinngidankemampuanantibakt€ juga ;endorone terjadinya mineralisasi. mendorong penyembuhan' dan merangsang pembentukan jaringan ieras. r' esllpun baryak laporan mengenai keberhasilan perawalannva. nekanisme kerjanva t€tap tidak dimengerti sepenuhnya. Akan dibahas perkenbangan penggrnaan kalsium hidroksid dalam p€rawatan Temu Ilrniah KPI'IKC Xll
Untuk menentukan konsentrasi kalsium dalam darah / urin. Prinsip: Kalsium dengan arsenazo III pada pH netral menghasilkan kompleks berwarna biru, yang sangat sebanding dengan konsentrasi kalsium. Interferensi oleh magnesium dihilangkan dengan penambahan 8 -hidroksikuinolin-5-asam sulfonat. Sampel: Serum plasma, heparinized atau urin. JANGAN menggunakan EDTA, oksalat atau plasma sitrat. Stabilitas dalam serum / plasma: 7 hari pada 20-25°C 3 minggu pada 4-8°C 8 bulan pada -20°C Stabilitas dalam urin: 2 hari pada 20-25°C 4 hari pada 4-8°C 3 minggu pada suhu -20°C Tambahkan 10 ml HCl pekat sampai 24 jam dan urin memanaskan spesimen untuk melarutkan kalsium oksalat. Buang spesimen terkontaminasi Reagen: Komponen dan Konsentrasi dalam ujian Fosfat buffer pH 7,5 50 mmol / L 8-hidroksikuinolin-5-asam sulfonic 5 mmol / L Arsenazo III 120 mmol / L Deterjen Standar: 10 mg / dL (2,5 mmol / L) Penyimpanan Instruksi dan Stabilitas Reagen Reagen stabil sampai akhir tanggal kadaluarsa yang ditunjukkan, jika disimpan pada 2-8°C, terlindung dari cahaya dan menghindari dari kontaminasi. Jangan membekukan reagen! Standar tersebut stabil sampai akhir tanggal kadaluarsa yang ditunjukkan, jika disimpan pada 2-25°C Peringatan dan Tindakan Pencegahan 1. Sebagai kalsium adalah ion mana-mana, peringatan yang sangat penting harus diambil terhadap kontaminasi disengaja. Hanya menggunakan bahan pakai 2. Jejak agen chelating, seperti EDTA dapat mencegah pembentukan kompleks
Karies gigi merupakan penyakit pada gigi yang banyak dijumpai, di Indonesia prevalensi karies pada anak sekolah dasar hampir 60-80 % (Dep.Kes.1960), sementara di AS 93 % dari populasi mempunyai lesi karies (Massler, Ludwick & Schour 1952).
Ahmad Pambuko 2011-11-148 Oral Surgery 2 KELAINAN KONGENITAL PADA GIGI Kelainan bawaan atau kelainan kongenital atau cacat bawaan adalah kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Kelainan bawaan dapat dikenali sebelum kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa tahun kemudian setelah kelahiran. Kelainan bawaan dapat disebabkan oleh keabnormalan genetika, sebab-sebab alamiah atau faktor-faktor lainnya yang tidak diketahui. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir. Kematian bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini seakan-akan merupakan suatu seleksi alami terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenitaI besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Etiologi Kelainan Kongenital Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara bersamaan.