Asuhan keperawatan Maternitas Diagnosa,intervensi,implementasi,evaluasi. Teoritis (original) (raw)
Asuhan keperawatan Maternitas Diagnosa i
DOSEN PENGAMPU : Ns. Ratna Ningsih, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat. DISUSUN OLEH : Dewinda (Po.71.20.1.18.030) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2020 1
JCOMENT (Journal of Community Empowerment)
Health services during the covid-19 pandemic are required to provide comprehensive care to clients while maintaining strict health protocols. This condition presents challenges for health workers, especially nurses and midwives in implementing theoretical concepts that are integrated into patient care. The purpose of this community service is to refresh the existing theory so that the quality of service to patients is achieved. The activity method is done hybrid (online and offline). The provision of Nursing and Midwifery theory material is done online through zoom. Participants present were nurses and midwives with the category as Clinical Instructor (CI). The implementation technique is done in four stages, namely: the first stage examines the level of knowledge of nurses and midwives with pre test through google form, the second stage is done sharing and refreshing materials, the third stage is broadcasting video simulation of theory implementation into client care and provide po...
Asuhan keperawatan bayi dengan ikterus neonatorum
Manuskrip, 2013
Pendahuluan Ikterus neonatorum merupakan salah satu masalah kesehatan pada bayi baru lahir. Ikterus neonatorum adalah akumulasi bilirubin tak terkonjugasi dalam darah yang mengakibatkan kulit, mukosa dan sklera bayi nampak kekuningan. Ikterus mulai nampak bila konsentrasi bilirubin darah mencapai 5-6 mg/dL. Hiperbilirubinemia merupakan istilah yang digunakan pada ikterus neonatorum setelah ada hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan peningkatan konsentrasi bilirubin. Ikterus terjadi pada sekitar 50% bayi cukup bulan dan 80% pada bayi kurang bulan (WHO, 2009). Pada sebagian besar kasus, ikterus neonatorum merupakan bagian dari adaptasi terhadap kehidupan ekstrauterin, dimana pada masa transisi setelah lahir, hepar belum berfungsi secara optimal, sehingga proses konjugasi bilirubin tidak terjadi secara maksimal. Beberapa bayi lainnya menunjukkan peningkatan bilirubin secara berlebihan (Kosim,
Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal Komprehensif (Murdayah M.Keb)
Penatalaksanaan awal terhadap kasus kegawatdaruratan kebidanan Bidan seharusnya tetap tenang, jangan panik, jangan membiarkan ibu sendirian tanpa penjaga/penunggu. Bila tidak ada petugas lain, berteriaklah untuk meminta bantuan. Jika ibu tidak sadar, lakukan pengkajian jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi dengan cepat. Jika dicurigai adanya syok, mulai segera tindakan membaringan ibu miring ke kiri dengan bagian kaki ditinggikan, longgarkan pakaian yang ketat seperti BH/Bra. Ajak bicara ibu/klien dan bantu ibu/klien untuk tetap tenang. Lakukan pemeriksaan dengan cepat meliputi tanda tanda vital, warna kulit dan perdarahan yang keluar. Pengkajian awal kasus kegawatdaruratan kebidanan secara cepat a. Jalan nafas dan pernafasan Perhatikan adanya cyanosis, gawat nafas, lakukan pemeriksaan pada kulit: adakah pucat, suara paru: adakah weezhing, sirkulasi tanda tanda syok, kaji kulit (dingin), nadi (cepat >110 kali/menit dan lemah), tekanan daarah (rendah, sistolik < 90 mmHg) b. Perdarahan pervaginam Bila ada perdarahan pervaginam, tanyakan : Apakah ibu sedang hamil, usia kehamilan, riwayat persalinan sebelumnya dan sekarang, bagaimana proses kelahiran placenta, kaji kondisi vulva (jumlah darah yang keluar, placenta tertahan), uterus (adakah atonia uteri), dan kondisi kandung kemih (apakah penuh). c. Klien tidak sadar/kejang Tanyakan pada keluarga, apakah ibu sedang hamil, usia kehamilan, periksa: tekanan darah (tinggi, diastolic > 90 mmHg), temperatur (lebih dari 38 o C) d. Demam yang berbahaya Tanyakan apakah ibu lemah, lethargie, sering nyeri saat berkemih. Periksa temperatur (lebih dari 39 o C), tingkat kesadaran, kaku kuduk, paru paru (pernafasan dangkal), abdomen (tegang), vulva (keluar cairan purulen), payudara bengkak. e. Nyeri abdomen Tanyakan Apakah ibu sedang hamil dan usia kehamilan. Periksa tekanan darah (rendah, systolic < 90 mmHg), nadi (cepat, lebih dari 110 kali/ menit) temperatur (lebih dari 38 o C), uterus (status kehamilan). f. Perhatikan tanda-tanda berikut : Keluaran darah, adanya kontraksi uterus, pucat, lemah, pusing, sakit kepala, pandangan kabur, pecah ketuban, demam dan gawat nafas. Peran bidan pada kegawatdaruratan kebidanan Bidan mempunyai peranan penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu melalui kemampuannya untuk melakukan pengawasan, pertolongan pada ibu, pengawasan bayi baru lahir (neonatus) dan pada persalinan, ibu post partum serta mampu 1) Pengertian kegawatdaruratan menurut Dorlan adalah… A. Kasus obstetri yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya B. Kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang berbahaya C. Kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal 8 D. Situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis (≤usia 28 hari). E. Situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa/nyawa 2) Ukuran keberhasilan dari suatu pertolongan kasus gawat darurat adalah… A. Pelayanan yang tepat B. Respon time penolong C. Pasien tidak meninggal D. Penentuan diagnosis tepat E. Upaya pertolongan tepat dan cepat 3) Upaya pertolongan harus secara sistematis dan memperhatikan prinsip ABC, yang pertama harus dilakukan oleh penolong adalah… A. Memasang infuse B. Memberikan oksigen C. Mengevaluasi perdarahan D. Membersihkan jalan nafas E. Mengobservasi tanda vital 4) Cara mencegah terjadinya kegawatdaruratan… A. Bidan tidak boleh panik B. Bidan segera berteriak minta tolong C. Bidan segera melakukan pengkajian D. Bidan mengetahui cara menolong kegawatdaruratan E. Bidan melakukan pemantauan secara terus menerus 5) Yang dimaksud dengan respon time petugas adalah... A. Lama waktu sampai di tempat rujukan B.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta hidayah-Nya kami sebagai tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah yang kami telah kami buat adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah serta menjalankan amanat dari dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah yang berada di lingkungan Program Studi D4 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta 3.