ISMAIL Al-FARUQI: SUMBANGAN DAN PENGARUHNYA KEPADA ABIM [Al-FARUQI'S IMPACT ON ABIM (MALAYSIAN MUSLIM YOUTH LEAGUE)] Asian Journal of Civilizational Studies (original) (raw)
Related papers
ISMAIL AL-FARUQI DAN FAHAM ISLAMISASI ILMU
Ta’dib (Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Peradaban Islam, 2021
The paper analyzed Ismail Raji al-Faruqi's (1921-1986) ideas on Islamization of knowledge and his critical contribution in articulating modern Islamic worldview and expounding its progressive and inclusive outlook. It discusses his deeply significant framework and methodology in articulating the ideas of Islamization of knowledge and propounding major doctrine of tawhid in the light of his works such as Islamization of Knowledge: General Principles and Work Plan, Al-Tawhid: Its Implications for Thought and Life dan etc. The study is based on library research using qualitative approaches by documenting sources derived from some major works of al-Faruqi and other relevant materials. The data was analyzed using descriptive, analytical, and comparative method. The study concluded that al-Faruqi has bring forth universal Islamic worldview that propounded transcendental religious and philosophical outlook based on his rational and universal premises. His philosophical ideal was founded on critical methodology of tawhid that was instrumental in projecting
PEMIKIRAN AL-FARUQI DAN SUMBANGANNYA DALAM TRANSFORMASI ISLAM DI MALAYSIA MELALUI ISLAMISASI ILMU
ABSTRAK Artikel ini membincangkan sumbangan al-Faruqi dalam mentransformasi pemikiran Islam di Malaysia. Ia memfokuskan kepada manhajnya dalam menggerakkan perubahan dalam tradisi pemikiran dan intelek di Malaysia. Manhaj ini direalisasikan dalam gagasan Islamiyyat al-Ma'rifat (Islamisasi Ilmu-Islamization of Knowledge) di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM). Visi yang dirangkanya memberi kesan dan impak yang signifikan dalam mengilhamkan perubahan dan reformasi pendidikan dan usaha pengislaman Ilmu yang diterapkan secara komprehensif di UIAM. Perbincangan ini menfokuskan kepada peranan dan sumbangannya yang penting terhadap transformasi nilai dan praktik Islam di Malaysia dan hubungannya dengan UIAM, dengan melihat kepada tiga dasar pengislaman di UIAM yang terkesan dari fikrah dan idealismenya (1) Islamisasi ilmu, (2) integrasi ilmu dan nilai dan (3) metode pengajian agama yang dikembangkan di Kulliyyah. Hasil kajian menunjukkan al-Faruqi telah memberi sumbangan yang besar kepada transformasi Islam di Malaysia dengan kekuatan nilai dan aspirasi tauhid yang dibawanya dan usaha pengislaman ilmu yang membawa idealisme pembaharuan dalam manhaj pemikiran. ABSTRACT This article discusses the significance contributions of Ismail Raji al-Faruqi in transforming Islamic thought in Malaysia. It will focus on his method and struggle to advocate reform in the intellectual tradition in Malaysia. This idea was realized in his project of Islamization of knowledge that has significant impact in International Islamic University Malaysia. The vision he projected had tremendous impact to reinforce the University's aspiration in gearing and inspiring reform leading to comprehensive implementation of Islamization of knowledge in IIUM. The discussion will focus on his principle role and contribution in transforming Islamic values and practices in Malaysia and his connection to IIUM, by investigating into three major aspects of Islamization in IIUM, that profoundly impacted from his ideal, namely (1) Islamization of knowledge (2) integration of knowledge and value (3) the study of religion in IIUM. The study shows that al-Faruqi had critical contribution in the process of Islamic transformation in Malaysia with the ideal of value and tawhidic aspiration he projected and the movement of Islamization of knowledge that inspired the ideal of reform and reconstruction in the methodology of thought.
This paper discusses the significance role of Ismail Raji al-Faruqi in transforming Islamic values in Malaysia. It focuses on his struggle to advocate the idea of Islamization of knowledge and its significant impact in International Islamic University Malaysia. The vision he projected had tremendous impact to reinforce the University's aspiration in gearing and inspiring reform leading to comprehensive implementation of Islamization of knowledge in IIUM. The discussion focuses on his principle role and contribution in Malaysia and his connection to IIUM. It will critically look into three major aspects of Islamization in IIUM that profoundly impacted from his ideal, namely (1) Islamization of knowledge (2) integration of knowledge and value (3) the study of religion in IIUM. It is hope that this study will enlighten significance aspects of his defining role in Islamization of Knowledge (IOK) and its profound impact in the development of scientific and intelectual tradition in Malaysia.
KONSEP ISLAMISASI ILMU MENURUT PERSPEKTIF ISMAIL AL-FARUQI
Pendahuluan Wacana pemikiran ummah sekitar masyarakat hari ini merentasi gelombang arus pertembungan di tahap kemuncak antara tamadun Islam dengan beberapa peradaban dan tamadun yang lain. Kerana itu ianya melahirkan beberapa pemikiran yang adanya percanggahan dengan kehendak antara satu sama lain. Khususnya dalam perbahasan mengenai ilmu sehingga menimbulkan beberapa kepincangan dalam sistem pendidikan dan ilmu di seluruh dunia dari berbagai peradaban dan tamadun. Ianya menimbulkan beberapa isu yang perlu diketengahkan dalam landasan konsep keilmuan dan keintelektualan. Kerana itu pada perbahasan kali ini penulis berusaha untuk menghuraikan landasan Islamisasi ilmu menurut perspektif yang dicanangkan oleh Ismail Faruqi. Walaupun hakikatnya jika kita telusuri sejarah tamadun Islam, sejak zaman Nabi Muhammad lagi sebenarnya telah wujud proses Islamisasi ilmu di mana ilmu dari luar Islam dikaut dan diambil lalu diubahsuai mengikut perspektif Islam, namun demikian ianya tidak lagi berlaku secara sistematik dan hanyalah proses Islamisasi ilmu secara umum sahaja yang berlaku tanpa disistemkan atau dijadikan satu landasan konsep. Buktinya dapat kita lihat beberapa tokoh-tokoh ilmuan bukan Islam yang terdiri dari hamba tawanan perang diambil oleh Nabi s.a.w untuk dijadikan guru kepada anak-anak Muslim yang hidup di zamannya seperti mengajar membaca dan menulis, dan juga Nabi sendiri pernah mengambil penunjuk jalan untuk berhijrah dari Mekah ke Madinah dari kalangan orang bukan Islam. Begitu juga yang berlaku ketika zaman sahabat dimana para sahabat juga mengambil ilmu taktik peperangan dari orang bukan Islam untuk mencapai kemenangan dalam peperangan. Ketika zaman tokoh-tokoh pemikir Islam pula seperti al-Kindi, al-Farabi dan Ibn Sina, mereka juga mengambil ilmu dari pemikir-pemikir dalam tamadun Greek lalu melakukan Islamisasi ilmu sesuai dengan kehendak al-Quran dan Sunnah. Dari sudut sistem pendidikan pula, pendidikan moden memberi penilaian yang
RESUME KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF ISMA'IL RAJI al-FARUQI
M. Fahri Hozaini, 2020
A. Biografi Isma'il Raji al-Faruqi dilahirkan pada tanggal 1 januari 1921 di Jaffa, Palestina. Pengalaman pendidikannya diawali dari pendidikan madrasah di atanh kelahirannya. Pada tahun 1936, al-Faruqi mendapatkan sertifikat dari Collage Des Freres-Saint Joseph di Lebanon. Di Amerika, Al-faruqi menggeluti bidang akademis dan konsen pada persoalan-persoalan keilmuan. Hal ini juga mendorong al-Faruqi untuk melanjutkan pendidikannya. Selain itu, kultur masyarakat barat yang cenderung tidak realis dan deskriminatif juga member peluang baginya untuk mengembangkan potensi akademik hingga di tahun 1941 Predikat sarjana muda diperolehnya dari American University of Beirut. Adapun gelar master-nya diperoleh di Indiana University dan Harvaed University dalam bidang filsafat. Sedangkan gelar doktor, diperolehnya dari Indiana University, selanjutnya selama empat tahun ia menekuni studi keislaman di University Al-Azhar, Kairo. Adapun karir akademik al-Faruqi diawali sebagai dosen di McGill University (kanada) tahun 1959. Selama menjadi dosen, ia menyempatkan diri untuk mendalami Judaisme dan Kristen. Tahun 1961, ia pindah ke Karachi dan bergabung dengan Central Institute for Islamic Research. B. Pemikiran tentang Pendidikan Sekitar decade 80-an masyarakat dunia terutama dunia islam dikejutkan oleh gagasan al-Faruqi mengenai islamisasi ilmu pengetahuan (unity of knowledge). Ide yang ditawarkan paradigma tauhid dalam membangun sistem dan struktur ilmu pengetahuan berdasarkan islam meski terkesan radikal disebabkan menyentuh sisi keimanan umat islam. Hal ini berangkat dari suatu pemikiran bahwa pola-pola keagamaan dalam konteks Islam adalah mutlak berakar dari sumbu teologi Islam, yakni tauhid. Agar dapat mengungkapkan relevansi Islam maka bangunan pragmatis pendidikan Islam harus direkonstruksi Adapun tauhid memiliki tiga sumbu: a. Kesatuan Pengetahuan.
IHSHA AL-ULUM Pengaruhnya Terhadap Pemikir Muslim dan Barat
2015
Tulisan ini membahas salah satu dari karya Al-Farabi yang digelari sebagai Guru Kedua yaitu Ihsha al-Ulum . Bagaimana pengaruh buku al-Farabi terhadap ilmuan-ilmuan yang datang setelah al-Farabi? Apakah pengaruh dari buku al-Farabi itu terbatas pada kalangan tertentu atau tidak? Setelah mengkaji karya tersebut dari sisi sistematika penulisan dan juga pengaruhnya di dunia ilmu pengetahuan maka di dapat kenyataan bahwa buku Ihsha al-Ulum mempengaruhi pemikir-pemikir di dunia Islam, dan juga berpengaruh di kalangan pemikir di dunia Barat. Kenyataan tersebut menjadi menarik untuk menjadi bahan renungan bagi para pecinta ilmu keislaman pada masa mendatang.
KONSEP INTEGRASI ILMU DALAM PANDANGAN ISMAIL RAJI AL-FARUQI
The development of science grows rapidly. However, this phenomenon raises a huge impact for Muslims. It has been our behavior that distinguish between Moslem Science and other knowledge. There is a discriminative treatment against the two types of science. Muslims are divided into those who have positive perception of the Islamic sciences, and negative to other, or vice versa. Based on the reality, Al-Faruqi says that there is no other way to raise Islam, except to reassess the culture of Islamic scholarship in the past, present and modern scholarship as well, and then process them into scientific to be a mercy to the world through what called "integrated science". From the background, the purposes of this study are 1) To know the concept of science integration Ismail Raji al-Faruqi sight. 2) To know the method implementation of the science integration concept in Ismail Raji al-Faruqi sight. This research uses descriptive-analysis method. Descriptive method tries to explain the concepts of Ismail Raji al-Faruqi thought about the science integration. While the analysis technique used is a combination among deductive, inductive, and interpretation. After the research completed, it could be concluded that the Science Integration Concepts in Ismail Raji al-Faruqi sight shows us that science is not value-free and must be based on the method of monotheism. Tauhid principle should be the basic or the main foundations in the development of science in Islam. So that, it shows us to the development of community beneficial. The idea of science Islamisation is one solution to overcome the people problems. The ideas are implemented in 12-work plan steps in Science Islamisation program.
2011
Jumhur ulama sepakat bahwa kafarat atas pelanggaran sumpah merupakan suatu kewajiban yang disyari‘atkan oleh Islam, sebagaimana difirmankan Allah Swt. dalam al Qur’an surat al-Ma’idah ayat 89, yaitu memberi makan sepuluh orang miskin, memberi pakaian, atau memerdekakan budak. Jika tidak sanggup melaksanakan kafarat tersebut, si pelanggar sumpah harus berpuasa selama tiga hari. Dalam hal penyalurannya, jumhur ulama tidak membolehkan pemberian kafarat sumpah kepada ahl al-dzimmah (non muslim). Ibn Hazm dalam kapasitasnya sebagai seorang mujtahid membolehkan penyaluran kafarat sumpah kepada ahl al-dzimmah dan memerdekakan budak ahl al dzimmah (non-muslim). Ibn Hazm adalah seorang ahli fiqih yang menghidupkan ilmu zhahir atau dengan kata lain, ia menghidupkan al-Qur’an dan al-Sunnah. Dia menjelaskan sifat umum dan keuniversalan al-Qur’an, yang mencakup seluruh hukum dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada manusia, walaupun waktu berubah-rubah. Gambaran di atas menunjukkan latar belak...
PEMIKIRAN MODERN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ISMAIL RAJI AL FARUQI
Akibat dari paradigma yang sekuler, pengetahuan modern (barat) menjadi kering, bahkan terpisah dari nilai-nilai tauhid dan theologis. Demi menjaga identitas keislaman dalam persaingan budaya global, para ilmuan muslim bersikap defensive dengan mengambil posisi muslim konservatif-statis, yakni dengan melarang segala bentuk inokasi dan mengedapankan ketaatan fanatik terhadap syari'ah yang dianggap telah final. Mereka melupakan sumber kreativitas yakni ijtihad, bahkan menenangkan ketetutupannya. Dunia modern saat ini mengukir kisah kejayaan manusia secara materi dan kaya akan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun modernitas ini agaknya tidak didukung dengan keteguhan hati nurani sehingga banyak manusia modern tersesat dalam kemajuan dan kemodernannya. Manusia modern memang mampu membangun impian kehidupan menjadi kenyataan, namun kemudian mereka menghancurkannya dengan tangannya sendiri. Sebagaimana al Qur'an mengibaratkan seorang perempuan yang menenun kain dengan tangannya, lalu kemudian mencabik-cabiknya kembali dengan tangannya. Para sosiolog berpendapat telah terjadi kerusakan dalam jalinan struktur perilaku manusia dalam kehidupan masyarakat, pertama terjadi pada level pribadi (individu) yang berkaitan dengan motif, persepsi dan respons (tanggapan), termasuk di dalamnya konflik status dan peran. Level kedua, berkenaan dengan norma, yang berkaitan dengan rusaknya kaidah-kaidah yang menjadi patokan kehidupan berperilaku (normlessnes). Level ketiga, pada level kebudayaan, krisis itu berkenaan dengan pergeseran nilai dan pengetahuan masyarakat. Artinya, nilai-nilai pengetahuan yang bersifat material tumbuh pesat melampaui hal-hal yang bersifat spiritual, sehingga masyarakat kehilangan keseimbangan. Modernisme telah mengakibatkan nilai-nilai luhur yang pernah dimiliki dan dipraktekkan oleh manusia kini