Laporan Termokimia (original) (raw)


III. Tujuan Percobaan : 1. Membuktikan bahwa setiap reaksi kimia disertai penyerapan atau pelepasan kalor. 2. Menghitung perubahan kalor yang terjadi dalam berbagai reaksi kimia. IV. Tinjauan Pustaka Termokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor pada suatu reaksi kimia. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi dalam bentuk kalor, yaitu dengan cara melepas sejumlah kalor (reaksi eksoterm, ∆H =-) atau menyerap kalor (endoterm, ∆H = +). Selain itu ada reaksi yang disertai dengan timbulnya gas ataupun timbulnya suatu endapan tertentu. Jika suatu sistem kimia diberikan sejumlah energi dalam bentuk kalor (Q) maka sistem akan melakukan kerja maksimum (w = P. ∆v). Setelah kerja, sistem menyimpan sejumlah energi yang disebut energi dalam (U). Secara matematis perubahan energi dapat dirumuskan sebagai berikut : ∆U = ∆q ±∆v Dimana : ∆U = Perubahan energi dalam ∆Q = perubahan kalor ∆v = perubahan volume Jumlah kalor dari hasil reaksi dapat diukur dengan suatu alat yang disebut kalorimeter. Jumlah kalor yang diserap kalorimeter untuk menaikkan suhu 1 derajat disebut tetapan calorimeter, satuannya J/K. Pada reaksi eksoterm sistem membabaskan energi sehingga sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil dari entalpi pereaksi. Oleh karena itu perubahan bertanda negatif. Sehingga (p) dapat dinyatakan sebai berikut : ∆H = Hp – Hr < 0 Sedangkan reaksi kimia yang menerima atau menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Pada reaksi endoterm sistem menyerap energy, oleh karena itu entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya perubahan entalpi merupakan selisih antara entalpi

Telah dilakukan percobaan dengan judul termokimia yang bertujuan agar praktikan mengetahui perubahan suhu, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Agar dapat lebih mengenal perbedaan dari hal-hal tersebut, maka di dalam praktikum kali ini dilakukan reaksi penguraian, serta reaksi di dalam ruang tertutup dan terbuka. Reaksi eksoterm dilihat dari hasil percobaan pencampuran air (H2O) dengan H2SO4.Reaksi endoterm didapat dari hasil percobaan pencampuran air (H2O) dengan NH4Cl. Reaksi eksoterm yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan menyebabkan hasil reaksi menjadi panas sehingga dapat menaikkan suhu. Sedangkan pada reaksi endoterm yang menyerap panas dari lingkungan ke system menyebabkan hasil reaksi menjadi dingin sehingga dapat menurunkan suhu. Dan untuk melihat lebih jelas reaksi diruang tertutup dan ruang terbuka, maka dilakukan reaksi antara senyawa HCl 1M dengan logam Zn. Dari percobaan diketahui bahwa dalam ruang tertutup suhunya lebih tinggi dibandingkan reaksi di ruang terbuka. Hal ini dipengaruhi oleh masuk atau tidaknya udara yang bersuhu ruangan. Kata kunci: reaksi eksoterm, reaksi endoterm, kalor, lingkungan, system.

ABSTRAK Telah dilakukan percobaan berjudul termokimia yang bertujuan untuk menentukan kalor reaksi atau reaksi atau kalor pelarutan dengan kalorimeter. Termokimia merupakan kajian tentang kalor yang dihasilkan atau dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia. Prinsip dari percobaan adalah Asas Black, dimana Asas Black merupakan hukum yang mempelajari tentang perubahan kalor dari sistem ke lingkungan maupun sebaliknya. Kaldor yang dilepaskan sama dengan kalor yang dilepas (Q lepas = Q terima). Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode kalorimetri, yaitu metode yang digunakan untuk menentukan nilai kalor berdasarkan pengamatan perubahan suhu dalam sistem adiabatik, dengan menggunakan alat yang dinamakan kalorimeter. Dari hasil percobaan diperoleh harga air kalorimeter sebesar-1,5 kal/mol K, kalor penetralan HCl dengan NaOH 31,8 kal/mol , kalor pembentukan CuSO 4 dan NH 4 OH sebesar 21,1 kal/mol ,

Laporan Kimia analisis titrasi asam basa