EFEKTIVITAS SISTEM PEMBELAJARANA JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 (original) (raw)
Related papers
MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Kami menyadari bahwa dokumen yang dihasilkan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut. Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas peran serta aktif dari berbagai pihak dalam penyusunan semua dokumen yang dikeluarkan oleh Direktorat SMP tahun 2020 ini. Secara khusus diucapkan terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun yang telah bekerja keras dalam menuntaskan penyusunan dokumen-dokumen tersebut.
PENGARUH PEMBELAJARAN JARAK JAUH TERHADAP KESEHATAN MENTAL MAHASISWA SAAT PANDEMI COVID-19
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terhadap kondisi psikis mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di Indonesia selama masa pandemi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan teknik pengumpulan data yakni melalui angket/kuesioner. Seiring dengan kebijakan physical distancing maka proses pengambilan dan pengumpulan data dilakukan di kediaman masing-masing secara online melalui Google Form. Penulis melibatkan populasi yang digunakan untuk penelitian ini yaitu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang berjumlah 70 orang. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa banyak diantara mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan mental atas diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi COVID-19. Kesimpulan pada artikel ini adalah proses pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih harus dilakukan evaluasi agar penerapannya dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan tanpa menimbulkan pengaruh lain seperti terganggunya kesehatan mental.
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak tahun 2019 telah mengubah pola pendidikan tinggi, memaksa adopsi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai solusi untuk menjaga jarak fisik. Namun, PJJ tidak datang tanpa tantangan. Mahasiswa awalnya menyambut baik perubahan ini, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka menghadapi kesulitan. Sinyal internet yang tidak memadai, keterbatasan kuota data, distraksi dari lingkungan sekitar, dan kurangnya interaksi langsung dengan dosen dan sesama mahasiswa telah mempengaruhi kesejahteraan mental mereka. Hal ini menciptakan beban tambahan yang berdampak pada stres dan kecemasan yang berlebihan. Tingginya tingkat stres dan kecemasan ini telah mengganggu pemahaman dan kualitas pembelajaran, yang berujung pada penurunan mutu pendidikan tinggi. Kurangnya adaptasi mahasiswa terhadap PJJ menjadi indikasi bahwa Indonesia mungkin belum siap menghadapi era Society 5.0 yang mengandalkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Big Data untuk mengatasi masalah sosial. Ini mengisyaratkan perlunya lebih banyak usaha dalam mendigitalisasi pendidikan. Untuk mengatasi masalah kesehatan mental selama PJJ, pendekatan preventif dan represif dibutuhkan. Ini mencakup pendataan urgensi PJJ di berbagai wilayah untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur yang berbeda, perawatan diri bagi mahasiswa, layanan konseling di universitas, dan terapi farmakologi bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental yang parah.
SISTEM PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN NURUL YAQIN KABUPATEN SORONG PADA MASA PANDEMI COVID-19
Karya Ilmiah Pra Skripsi, 2021
ABSTRAK Rofiq Muhaimin, dkk, 2020. “Sistem Pembelajaran di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Kabupaten Sorong pada Masa Pandemi COVID-19”. Kualitatif Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan kondisi pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Yaqin selama pandemi COVID-19. Pada umumnya masyarakat indonesia dilarang untuk bertatap muka secara langsung. Hal tersebut akan menjelaskan tentang dampak negatif dari COVID-19 di dalam pendidikan Pondok Pesantren Nurul Yaqin. Hasil penelitian ini menunjukkan keefektifan Pondok Pesantren Nurul Yaqin di dalam mendidik para santri selama pandemi COVID-19 ini. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Nurul Yaqin melarang para santri untuk pergi dari Pondok Pesantren. Sisi negatif dari COVID-19 ini, terletak pada sekolah umumnya yakni SMP IT dan MA. Pembelajaran tidak bisa secara efektif dikarenakan mereka hanya mengambil tugas atau modul disekolah tanpa diajari oleh guru, para santri pun tidak diizinkan untuk membawa alat elektronik di dalam Pondok Pesantren. Hal ini menyebabkan kurangnya ilmu pengetahuan bagi para santri selama pandemi COVID-19 ini. Kata Kunci: Pendidikan, COVID-19, Pondok Pesantren
Jurnal PROGRESS: Wahana Kreativitas dan Intelektualitas, 2021
This study aims to determine how the strategies carried out during distance learning (PJJ) during the Covid-19 pandemic outbreak of PAI IAIN Salatiga undergraduate students. Then the impact of the advantages or positives from the implementation of distance learning (PJJ), as well as the inhibiting factors. This research uses a qualitative approach. Primary data were collected using google form and secondary data from articles or journals, books and literature related to this research. From this research, it is known that the strategy for implementing distance learning (PJJ) in Salatiga is to take advantage of technological developments such as: zoom meetings, whatsapp groups, google forms, google classroom, google meet, and youtube. As for the positive or supporting impacts, namely: a) knowing the various applications and developments in science and technology, b) anticipating the rate of spread of the Covid-19 virus outbreak, c) PJJ is more lenient in time without requiring to come...
Pensa E-Jurnal: Pendidikan Sains, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas modul IPA yang dikembangkan Direktorat Sekolah Menengah Pertama dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-D dan VIII-E MTsN 2 Kota Kediri. Jumlah siswa kelas VIII-D sebanyak 31 siswa dan kelas VIII-E sebanyak 32 siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre-experimental design dengan desain one-shot case study. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Efektivitas modul yang dikembangkan ditinjau dari persentase ketuntasan klasikal, ketuntasan belajar peserta didik dilihat dari indikator pencapaian kompetensi, dan respons peserta didik terkait modul yang dikembangkan. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes dan lembar kuesioner. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu, bahwa modul yang dikembangkan tersebut efektif ditinjau dari persentase ketuntasan klasikal sebesar 83,87% untuk kelas VIII-D dan 84,37% untuk kelas VIII-E. Ketuntasan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, peserta didik berhasil mencapai 5 indikator pencapaian kompetensi dari jumlah keseluruhan indikator pencapaian kompetensi sejumlah 6 indikator, dan respon peserta didik sangat baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah modul yang dikembangkan Direktorat Sekolah Menengah Pertama efektif diterapkan pada pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 sebagai media belajar secara mandiri.
PEMANFAATAN APLIKASI DISCORD SEBAGAI SOLUSI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI
ABSTRACK Conventionally, learning is usually done face-to-face, i.e. meeting in the same space. During the covid-19 pandemic, this does not apply conventionally due to the urge to keep a distance and is prohibited from meeting in person to reduce the spread of Covid-19. This research was conducted to find out the use of discord application as a remote learning pemdia during the covid-19 pandemic in the Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. This research is expected to provide some benefits for many people, especially for lecturers, students, teachers, and students who are undergoing distance learning during the covid-19 pandemic. This research was conducted using qualitative approach. The use of qualitative approach is due in this research in the form of data that are social phenomena in a reasonable atmosphere. Based on this research, it can be concluded that discord application is less suitable or less recompressed to be used as a distance learning solution. This is because discord appliaksi is better known as in-game voice call application than as an application that supports remote lectures. ABSTRAK Secara konvensional pembelajaran biasanya dilakukan secara tatap muka, yaitu bertemu dalam satu ruang yang sama. Di masa pandemi covid-19 hal tersebut tidak berlaku secara konvensional dikarenakan adanya himbauan untuk menjaga jarak dan dilarang bertemu secara langsung guna mengurangi penyebaran Covid-19. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan aplikasi discord sebagai pemdia pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19 di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi orang banyak, terutama bagi dosen,
Pembelajaran jarak jauh adalah salah satu alternatif model pembelajaran di masa pandemi sesuatu yang baru, model pembelajaran jarak jauh harus disosialisasikan dan dilatihkan bagi guru-guru terutama guru di sekolah dasar. Karena itu,tim pengabdian masyarakat melakukan kegiatan pengabdian di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) DOD Medan dengan melaksanakan pelatihan pembelajaran jarak jauh bagi guru-guru. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, guru-guru SDIT DOD Medan diberikan pemahaman untuk menerima situasi sulit ini dan mampu beradaptasi dalam melakukan pembelajaran di masa pandemic Covid-19. Selain itu, guru-guru juga dilatih dalam mendisain perencanaan pembelajaran yang ringkas serta pengelolaan pembelajaran jarak jauh baik secara luar jaringan maupun dalam jaringan, dilatih membangun Learning Management System (LMS) di sekolah, dan dilatih memaksimalkan sistem dukungan orangtua dalam mendungkung moda PJJ di sekolah selama masa pandemi Covid-19. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa guru-guru SDIT DOD Medan mampu membuka diri dan mau beradaptasi dengan situasi Covid-19 serta mampu mendisain pembelajaran jarak jauh baik luar jaringan maupun dalam jaringan,sekolah membangun Learning Management System (LMS), dan sekolah mendapatkan dukungan orangtua dalam pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat ini, sebagai tindak lanjut, diharapkan kepada pemangku kebijakan dan lembaga terkait untuk ambil bagian dalam melakukan kegiatan pendampingan dan dukungan terhadap guru-guru dalam mengelola pembelajaran sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pembelajaran selama pandemi Covid-19. Abstract Distance learning is an alternative learning model during the Covid-19 pandemic. As something new, the distance learning model must be socialized and trained for teachers, especially teachers in elementary schools. Therefore, the community service team carried out community service activities at the Integrated Islamic Elementary School (SDIT) DOD Medan by conducting distance learning training for teachers. In this community service activity, the teachers of SDIT DOD Medan were given the understanding to accept this difficult situation and were able to adapt to learning during the Covid-19 pandemic. Besides, teachers are also trained in designing concise lesson plans and management of distance learning both offline and online, are trained to build Learning Management Systems (LMS) in schools and are trained to maximize parental support systems in supporting PJJ modes in schools. during the Covid-19 pandemic. The results of this community service activity show that the teachers of SDIT DOD Medan can open up and want to adapt to the Covid-19 situation and can design distance learning both offline and online, schools build Learning Management Systems (LMS), and schools get support from parents in learning during the Covid-19 pandemic. Based on this community service activity, as a follow-up, it is hoped that policymakers and related institutions will take part in providing assistance and support for teachers in