KONSEP DASAR KESLING (original) (raw)
Related papers
Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) berawal dari kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos) maupun alam kecil (micro cosmos). Kekaguman tersebut kemudian menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin tahu manusia akan terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan menge nai apa yang dipertanyakan. Untuk itu manusia menempuh berbagai upaya agar memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran), yang secara garis besar dibedakan menjadi dua: secara tradisional (pendekatan non ilmiah) dan secara modern (pendekatan ilmiah).
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang diampu oleh Dadang Sudrajat, M. Pd. Disusun oleh: Enrico Nabil Qois Budisantoso 1903123 PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2019 H a l a m a n | 1 A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan Konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan konseling baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseling agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya. Bimbingan dan Konseling juga dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi perkembangan konseling untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN
Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) berawal dari kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos) maupun alam kecil (micro cosmos). Kekaguman tersebut kemudian menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin tahu manusia akan terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan menge nai apa yang dipertanyakan. Untuk itu manusia menempuh berbagai upaya agar memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran), yang secara garis besar dibedakan menjadi dua: secara tradisional (pendekatan non ilmiah) dan secara modern (pendekatan ilmiah). 1. Pendekatan Non ilmiah Upaya untuk memperoleh pengetahuan atau memahami fenomena-fenomena tertentu ada yang dilakukan secara tradisional atau non ilmiah. Upaya ini muncul di masyarakat secara alami seiring dengan munculnya berbagai fenomena atau masalah yang membutuhkan penjelasan. Ada beberapa pendekatan non-ilmiah yang banyak dipakai untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran melalui proses, akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan, coba-coba (tral and error), pendapat otoritas, pikiran kritis , serta pengalaman (Suryabrata, 2008). Kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan mencari kebenaran, terutama sebelum diketemukannya metode ilmiah, dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya adalah penemuan ilmu pengetahuan secara kebetulan, penemuan ilmu pengetahuan dengan menggunakan akal sehat (common sense), penemuan ilmu pengetahuan dengan menggunakan intuisi, penemuan ilmu pengetahuan melalui wahyu, penemuan kebenaran melalui usaha coba-coba (trial and error), dan lain sebagainya. Dalam sejarah kehidupan manusia, tercatat adanya beberapa penemuan besar yang terjadi secara kebetulan, yakni tanpa menggunakan langkah-langkah sebagaimana yang dikehendaki dalam penelitian ilmiah. Salah satu contoh penemuan ilmu pengetahuan yang ter jadi secara kebetulan adalah penemuan Kina sebagai obat penyakit malaria. Menurut cerita, terdapat seorang penderita penyakit malaria yang secara kebetulan menemukan parit yang berisi air pahit yang disebabkan oleh kulit-kulit pohon Kina yang ditumbangkan oleh angin. Karena rasa haus, penderita penyakit malaria tersebut meminum air pahit yang terdapat di dalam parit tersebut. Rupanya telah menjadi keberuntungannya karena air pahit tersebut telah mengandung kinine dan kinolin (jenis alkaloid) yang merupakan obat penawar bagi penyakit malaria. Akal sehat (common sense) merupakan konsep atau pandangan umum yang digunakan oleh manusia secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pada satu sisi akal sehat memang merupakan suatu kebenaran, namun pada sisi yang lain akal sehat dapat menyesatkan manusia
LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BERENCANA, 2017
Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu usaha mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan atau pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan. Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen. Keluarga Berencana adalah suatu proses memilih kapan dan akan mempunyai anak (Kaplan,2002;46) Menurut WHO yang dikutip oleh Harianto (2004) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat atau obat-obatan (Mochtar, Rustam,1998;255) 1.2 Tujuan a) Mengatur interval kehamilan b) Mengontrol waktu saat kehmailan c) Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungna d) Menentukan jumlah anak dalam keluarga 1.3 Syarat-syarat alat kontrasepsi a) Aman untuk digunakan b) Dapat diandalkan c) Sederhana d) Murah e) Dapat diterima orang banyak f) Pemakaian jangka lama 1.4 Faktor dalam memilih kontrasepsi a) Faktor pasangan, motivasi dan rehabilitasi Umur Gaya hidup
MAKALAH KONSEP DASAR PENGANGGARAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul konsep dasar penganggaran ini tepat pada waktunya.