Optimalisasi Distribusi Zakat (original) (raw)

Strategi Optimalisasi Pengumpulan Dan Pendistribusian Zakat Dimasa Pandemi Covid-19

Anna Rufaida, 2021

Potensi Ziswaf yang salah satunya adalah Zakat tentunya sangat besar karena jumlah penduduk di Indonesia mayoritas umat muslim. Tetapi, dalam realitanya jumlah zakat yang terkumpul belum sebesar yang diharapkan karena belum sepenuhnya merata. Ditambah lagi, saat ini pandemi Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan semakin bertambah. Mulai diterapkan PSBB ataupun PPKM banyak sekali masyarakat yang sangat sulit untuk membiayai kebutuhan mereka. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menanggulangi peningkatan kemiskinan di Indonesia. Islam mempunyai kebijakan dalam menangani peningkatan kemiskinan, yaitu melalui zakat. Oleh karena itu, peneliti berfokus pada solusi dalam sosialisasi literasi keuangan zizswaf kepada masyarakat dan inovasi peran badan amil zakat (BAZNAS) dimasa Covid-19 sebagai instrumen kestabilan zakat di Indonesia, khususnya disaat pandemi sperti ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat penelitian dari jurnal sebelumnya.

Optimalisasi Model Sentralisasi Zakat

In 2011, the Government of Indonesia passed UU No. 23 tahun 2011 neighbor centralized management of zakat. This is based on the reality of management of charity that still have not been well integrated in the collection, distribution, and reporting. Passing of the Law No. 23 Year 2011 marked a new era ties between Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) with the Lembaga Amil Zakat (LAZ). The concept of centralization and coordination, between BAZNAS and LAZ not without its challenges, the pros and cons of Law Act. This paper uses qualitative descriptive analysis method informant interviews with experts to determine the model of the ideal relationship between institutions. The research includes a model of the relationship between institutions, so that the management system is a national charity can be done anamah, transparent, and professional. In the end, the position of BAZNAS must be independent and as regulator of the management of zakat.

Optimalisasi Pengelolaan Zakat DI Indonesia

AL-KHARAJ

Zakat merupakan sarana komunikasi utama antara manusia dengan sesama dalambermasyarat demi terciptanya kehidupan yang harmonis dan manusiawi. penyaluran harta zakat harus di kelola dengan baik dengan tujuan bahwa pembagian zakatberjalan secara efektif dan tepat sasaran kepada para mustahiksesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan syariah. Zakat sangat potensi di Indonesia untukmenyelesaikan permasalahan masyarakat. Namun dalam implementasinya dihadapkan kepada sejumlah permasalahan terkait pemahaman tentang pengelolaan zakat itu sendiri. Problematikan masyarakat dibagi terhadap 3 (tiga) stakeholderyaitu,Pemerintah serta Organisasi Pengelola Zakat, muzaki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat).

Optimalisasi Penyerapan Zakat Melalui Konsep Islamic Marketing

Improvement: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 2021

Zakat is an obligation that must be carried out by a Muslim and a special instrument which can improve the life of various groups with both positions become muzakki and mustahik. Absorption potential of zakat is minimal and has not touched many people are required to tithe. One contributing factor could be seen from the management failed to give satisfaction and confidence. This study aims to determine how big are influential Islamic Marketing concept consisting of Rabbaniyyah, akhlaqiyah, al-waqi'iyah and insaniyah in the management and sequestration potential of zakat is done by amil zakat institutions in Indonesia. The analysis of this study used a questionnaire to test validity, and Reliability of simple linear regression analysis. The results showed that the concept of Islamic Marketing potential positive influence in the management of zakat to the value of R Square 59.45%, meaning that the factors that influence the management of zakat potential can be explained by the ind...

Optimalisasi Pendistribusian Zakat Produktif dalam Upaya Membantu Perekonomian Masyarakat untuk Pengentasan Kemiskinan

Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam, 2022

The concept of this research was carried out to better provide an understanding of the importance of paying zakat as a form of maaliyah worship so that it has an imprtanta role in socio economics as a command from Allah as aform of worship. Zakat creates solidarity among Muslims and fosters brotherhood and improves relations between the upper and lower economies. In addition, zakat has a law that obligatory on Muslims. The strategy of collecting and distributing zakat at the Pematangsiantar Baznas offices provides a very important role for the amil zakat institution because it has a great responsibility and trust from the muzakki. Baznas Pematangsiantar still needs socialization to the surrounding community regarding the existence and function or the institution so that community gets knowledge about the importance of issuing zakat to help the economy of muslim to be better in the future. Baznas Pematangsiantar has supporting and inhibiting factors in carrying out its duties as a collection and distribution of zakat. Supporting factors for Baznas Pematangsiantar, which require skilled, careful, silled workers related to zakat such as muzakki, hawl, nisab and mustahiq zakat. The inhibiting factor is that Baznas Pematangsiantar has deficiencies in physical facilities, services, capabilities, financial and operational equipment.

Optimalisasi Peran Zakat sebagai Alternatif Defisit APBN

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan persoalan tahunan di Indonesia. Defisit anggaran bukan masalah biasa. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan eksistensi dan martabat sebuah bangsa. Oleh karena itu, persoalan tersebut selayaknya menjadi perhatian serius agar bangsa dan negara ini tetap berdiri sama tinggi dengan warga bangsa lain. Sebagai negara kesatuan yang dihuni oleh lebih dari 85 persen warga muslim, Indonesia pada dasarnya mempunyai modal untuk keluar dari jebakan defisit anggaran. Salah satunya dengan optimalisasi potensi zakat. Potensi zakat yang cukup besar, dipandang mampu menjadi alternatif mengurangi defisit APBN tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulisan ini bertujuan untuk menawarkan instrumen zakat guna dijadikan pendapatan resmi Negara. Adapun metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif. Melalui metode ini diperoleh kesimpulan bahwa untuk menjadikan zakat sebagai pendapatan resmi Negara perlu adanya optimalisasi peran zakat dengan cara merevisi UU No. 23 Tahun 2011 dengan mencantumkan kebijakan baru yaitu menjadikan instrumen zakat sebagai sumber pendapatan resmi negara serta beberapa kebijakan pendukung lainnya.

Optimalisasi Penghimpunan Zakat Digital DI Masa Pandemi

Eqien: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2021

Sejak world health organization (WHO) menyatakan Corona Virus Diseases sebagai pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi ke level -5,3 pada triwulan kedua. Meski demikian, dana penghimpunan zakat mengalami peningkatan 30%. Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran gaya hidup dari luring menjadi daring, sehingga muzakki memperoleh kemudahan membayar zakat tanpa perlu keluar rumah. Berdasarkan data Baznas, perolehan dana zakat masih sangat jauh dari angka potensi zakat, sehingga diperlukan manajemen zakat digital guna menjangkau area sosialisasi yang lebih luas, jumlah muzakki semakin bertambah, dan angka penghimpunan zakat semakin meningkat. Lembaga zakat, yang telah melakukan digitalisasi sejak 2016, memanfaatkan peluang ini untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat. Agar penghimpunan zakat secara digital dapat berjalan efektif dan efisien, diperlukan manajemen yang baik dengan mengacu pada teori James Stoner. Dimulai dari perencanaan (planning), pengorganisasian (o...