PEMBENTUKAN KARAKTER (Studi Terhadap Mahasiswa UIN Suska Riau Dalam Membentuk Karakter Islami) (original) (raw)
The Character Building : A Study on Student of UIN Suska Riau In Developing Islamic Character: Character building plays an important role in Islamic education. Even,. The main mission of Prophet Muhammad saw is to improve the moral character of Muslim society. Islamic character can be established through three stages: first, there are values absorbed from Islamic teaching. Second, these values create the formulation of thinking to be the formulation of vision. Third, this vision becomes the mentality resulting attitude. The dominant attitude in a person is character or personality. From this simple analysis, the writer finds that there are still many characters found which do not reflect Islamic values, both from student's understanding and their actualization in everyday life. Pendahuluan Tujuan utama pendidikan dalam membentuk karakter yang baik pada diri manusia dalam dunia pendidikan pada umumnya menempati prioritas utama. Terutama dalam pendidikan Islam, hal ini dapat dibuktikan dalam sejarah Islam bahwa misi utama Nabi Muhammad saw dalam menjalankan risalahnya (agama Islam) adalah untuk mendidik manusia agar menjadi manusia yang memiliki karakter yang baik (good character) atau yang sering disebut membentuk akhlakul karimah. Tokoh pendidikan Barat yang mendunia seperti Klipatrick, Licona, Brooks dan Goble seakan menggemakan kembali misi Yasmaruddin Bardansyah, Pembentukan Karakter: Studi Terhadap… 247 yang dibawa nabi Muhammad saw, bahwa moral, akhlak atau karakter adalah tujuan yang takterhindarkan dari dunia pendidikan. Begitu juga dengan marthin Luther King Jr. menyetujui pemikiran tersebut dengan mengatakan, "Intelligence plus character, that is the true aim of education." 1 Kecerdasan plus karakter itulah tujuan yang benar dari pendidikan. Sementara Mardiatmadja menyebut pendidikan karakter sebagai ruh pendidikan dalam memanusiakan manusia.2 Para tokoh pendidikan Islam masa lalu seperti Ibnu Miskawaih, Al-Qabisi, Ibn Sina, Al-Ghazali dan Al-Zarnuji menunjukkan bahwa tujuan puncak pendidikan akhlak adalah terbentuknya karakter positif dalam perilaku anak didik. Karakter positif ini tiada lain adalah penjelmaan sifat-sifat mulia Tuhan dalam kehidupan manusia.3 Penjelasan dari tokoh pendidikan diatas, ingin menunjukkan bahwa pendidikan sebagai nilai universal kehidupan memiliki tujuan pokok yang hampir disepakati disetiap zaman, pada setiap kawasan dan pada semua pemikiran. Dengan bahasa sederhana, tujuan yang disepakati itu adalah merubah manusia menjadi lebih baik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dalam konteks lembaga pendidikan yang berbasis keislaman, sudah seharusnya mimiliki pengaruh dan dampak terhadap pembentukan good character (akhlakul karimah) bahkan bukan hanya sebagai tanggung jawab tetapi juga merupakan suatu usaha yang menjadi prioritas. Namun demikian dalam implementasinya, pembentukan karakter akhlak mulia dimaksud masih tetap cenderung pada 1 Thomas Lickona,. Educating for Character, How Our Schools Can Teach