TES FORMATIF MODUL PEDAGOGI 3 (original) (raw)

TUGAS AKHIR MODUL PEDAGOGI 3

Tugas Akhir Modul PPG Daljab, 2020

a. Seorang guru SD menyelenggarakan pembelajaran STEAM dimana siswa diberikan masalah untuk dipecahkan secara berkelompok. Masalah yang harus dipecahkan siswa adalah bagaimana tiap kelompok dapat membentuk 3 (tiga) struktur bangunan apa saja yang mampu menyanggah sebuah bola basket. Siswa dibekali peralatan seperti karet gelang, lidi, dan koran dengan jumlah yang sama antar kelompok. Selain membentuk struktur bangunan, siswa harus melakukan uji coba ketiga struktur yang telah dibuat untuk mengetahui daya tahan saat menyangga bola basket dalam waktu tertentu. Sebagian besar siswa terlihat antusias untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru, tetapi ada beberapa kelompok siswa yang terlihat tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah tersebut bisa dipecahkan. Menurut Anda, bagaimana agar siswa yang tidak berminat menjadi berminat dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik? JAWAB Agar siswa menjadi berminat pada pembelajaran, maka pembelajaran harus konstektual dengan cara melibatkan peserta didik dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan prinsip STEAM, diantaranya adalah:  Prinsip perhatian dan motivasi-memberikan ransangan baik berupa contohmaupun pancingan-pancingan logis kepada peserta didik contoh pentingnya bentuk dan kekuatan fondasi untuk menyangga suatu bangunan rumah. Sehingga membuat rasa penasaran mereka muncul untuk menyelesaikan permasalahan.-memberikan motivasi pada peserta didik untuk lebih percaya diri terhadap ide-ide yang ingin mereka lakukan untuk memecahkan masalah  Prinsip keterlibatan langsung-Pendidik melibatkan peserta didik untuk melakukan uji coba dari rancangan yang telah dibuat.-Pendidik juga memberikan pendampingan secara khusus bagi siswa yang kurang berminat, karena secara psikologi anak tingkat SD biasanya akan merasa termotivasi dan merasa dihargai biala didampingi langsung oleh gurunya  Prinsip pengulangan Pendidik membuat latihan berupa soal atau lembar kerja dan melakukan pengulangan kesempatan kepada peserta didik untuk mengulang dalam pembelajaran.  Prinsip balikan dan penguatan

MODUL V VARIASI TEGANGAN

Abstrak Variasi Tegangan merupakan acara kelima dari serangkaian acara praktikum Elektronika Dasar 2. Praktikum Variasi Tegangan melibatkan alat dan bahan seperti CRO, generator isyarat, breadboard, MMD, resistor 10 kΩ dan 20 kΩ, variabel resistor (VR), dioda, serta kapasitor 1000µF/100V. Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat memahami berbagai variasi yang dapat dikerjakan dengan tegangan, diantaranya membuat rangkaian pembagi tegangan dan pelipat tegangan. Langkah kerja pada rangkaian pembagi tegangan yaitu merangkai dengan resistor 20 kΩ dan 10 kΩ, mengatur tegangan keluaran, menghubungkan rangkaian dengan generator isyarat, mengukur nilai tegangan pada resistor satu dan dua, mengganti resistor satu dengan VR, mengatur nilai tegangan pada VR agar minimum, serta mengukur nilai VR di setiap variasi tegangan. Sedangkan langkah kerja pada rangkaian pelipat tegangan yaitu membuat rangkaian dengan empat dioda, mengatur tegangan keluaran, menghubungkan rangkaian dengan pembangkit isyarat, dan mengukur tegangan pada titik A, B, C, dan D. Hasil dari praktikum Variasi Tegangan yaitu nilai tegangan satu, nilai tegangan dua, dan nilai tegangan VR pada rangkaian pembagi tegangan, sedangkan pada rangkaian pelipat tegangan didapat nilai tegangan serta faktor kelipatan. Kata kunci : Pembagi tegangan, pelipat tegangan, nilai tegangan, dan faktor kelipatan.

TUGAS AKHIR MODUL 3-PEDAGOGIK PPG

Tyas, 2019

PENGORGANISASIAN INFORMASI/ PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA A. PENDAHULUAN Belajar merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk membekali diri dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap mulia yang bermanfaat bagi kehidupannya. Menurut Bloom (1988) defenisi belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman secara praktis dan diasosiasikan sebagai proses memperoleh informasi. Pengorganisasian informasi berkaitan dengan bagaimana seseorang menerima sebuah informasi, mempersepsi, mengorganisasi, menyimpan dalam bentuk ingatan dan memanggil kembali informasi yang tersimpan dalam ingatan tersebut saat dibutuhkan. Pengorganisasian informasi merupakan bidang kajian dari psikologi kognitif yang mengkaji tentang sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana kita memperoleh informasi mengenai dunia, bagaimana informasi tersebut direpresentasikan dan ditransformasikan sebagai pengetahuan, bagaimana informasi itu disimpan dan bagaimana pengetahuan tersebut digunakan untuk mengarahkan perhatian dan perilaku kita (Solso, 1991). Psikologi kognitif ini penting kita pelajari karena memiliki ruang lingkup pembahasan tentang memori, persepsi, pengambilan keputusan, bahasa, problem solving, inteligensi, emosi dan kognisi, penalaran, konsep, pengetahuan (prosedural). Yang mana aspek-aspek tersebut sangat berkaitan erat dengan aplikasi teori-teori belajar dan berperan penting dalam keberhasilan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang individu. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan mengkaji bagaimana proses pengolahan sebuah informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia.

MODUL ETOLOGI

Dengan diberlakukannya standar isi untuk satuan pendidikan perguruan tinggi, maka penyusunan modul menjadi suatu tuntunan .