PERANAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DESA TERHADAP PEMANFAATAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT (Studi kasus pada Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang (original) (raw)
Related papers
KONTRIBUSI MASYARAKAT DESA DALAM MENGEMBANGKAN DESA WISATA BRAYUT KABUPATEN SLEMAN
Agi Silva Aransha , 2018
ABSTRAK Desa Wisata Brayut merupakan salah satu desa wisata di Sleman yang diresmikan pada 14 Agustus 1999 yang berbasis budaya dan pertanian. Pengembangan Desa Wisata Brayut tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat lokal. Dari adanya keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan desa wisata penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang : (1) Kontribusi Masyarakat dalam Mengembangkan Desa Wisata Brayut dan (2) Tantangan dan strategi dalam mengembangkan Desa Wisata Brayut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan bagaimana kontribusi masyarakat dalam mengembangkan Desa Wisata Brayut dan tantangan serta strategi yang dilakukan masyarakat desa dalam mengembangkan desa wisata. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang dan dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dengan kriteria informan yaitu warga yang menjadi pengelola desa wisata, memiliki homestay,mendukung adanya desa wisata, dan tamu yang berkunjung ke Desa Wisata Brayut. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Teknik validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi data. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman mulai dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat keterlibatan masyarakat yang membuahkan sebuah hasil yang nyata dan terwujud dalam sebuah kontribusi. Kontribusi masyarakat dalam pengembangan desa wisata terbagi dalam beberapa bentuk yaitu (1) kontribusi pemikiran, (2) kontribusi sarana, (3) kontribusi tenaga, dan (4) kontribusi dana. Selanjutnya ada tantangan dalam pengembangan desa wisata yang dihadapi oleh masyarakat yaitu (1) kaderisasi pengelola desa wisata, (2) menyempitnya lahan pertanian, (3)eksploitasi pariwisata, dan (4) persaingan dengan desa wisata dan menjaga kelangsungan desa wisata. Strategi yang dimiliki masyarakat untuk menghadapi tantangan yaitu (1) merekrut pemuda untuk menjadi pengelola desa wisata, (2) edukasi warga dan koordinasi dengan pihak terkait, (3) menekankan konsep pelestarian lingkungan dan menekankan harga batas bawah pada paket wisata, dan (4) meningkatkan daya saing, inovasi,dan pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Brayut.
Dinar : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, 2020
Pariwisata menjadi salah satu bidang yang dikembangkan oleh pemerintah melihat kontribusi pariwisata sebagai salah satu menyumbang devisa bagi negara Indonesia. Salah satu pengembangan pariwisata yang dilakukan adalah menjadikan pariwisata yang ramah dan nyaman dan tidak meninggalkan nilai agama yaitu pariwisata syariah. Salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang besar adalah Madura, Kabupaten Bangkalan yang terus berusaha mengembangkan wisata yang ada. Salah satu daerah yang berusaha dikembangkan untuk menjadi wisata halal adalah di desa Kamal. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui respon masyarakat sekitar di desa Kamal mengenai rencana pengembangan wisata kuliner halal di desa Kamal. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti tentang respon masyarakat terhadap rencana pengembangan wisata kuliner halal di desa Kamal. Hasil penelitian ini adalah respon masyarakat tentang rencana pengembangan wisata kuliner halal di desa Kamal mendapat respon positif, respon mereka ada yang setuju dan juga tidak setuju. Masyarakat desa Kamal sangat antusias terhadap rencana pengembangan wisata kuliner halal tersebut. Hal ini dibuktikan dengan dari semua narasumber yang diwawancarai memberikan respon setuju atau positif dan ingin ikut andil dalam pengembangan wisata kuliner halal di desa Kamal.
2023
Selong Belanak is a village located in the southern part of Central Lombok Regency and is in West Nusa Tenggara Province which has a lot of marine tourism potential. Seeing the existing potential, local governments and communities have made various tourism development efforts consisting of tourist attractions, promotion or marketing, tourist markets, transportation, as well as tourist facilities and services to increase the number of tourists. The research results show that the components of tourism development consist of tourist attractions, promotion or marketing, transportation tourism markets and tourist facilities and services. The development of Selong Belanak Beach tourism has an impact on the welfare of the people of Selong Belanak Village who are around the tourist attraction. The significant impact felt by the people of Selong Belanak is the opening of business opportunities, these business opportunities consist of culinary businesses, accommodation businesses, laundry businesses, surfing, shops, grocery stores, motorbike rental services and guide rental services
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DESA WISATA: Studi Kasus di Desa Wisata Brajan, Sleman Yogyakarta
2019
Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang sukses dalam pengembangan konsep desa wisata. Salah satunya kabupaten yang cukup berhasil dalam pengembangan desa wisata adalah Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan pemerintah desa Brajan dalam mengembangkan desa wisata.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian utama dalam penelitian ini adalah kepala pemerintahan (dukuh), ketua pengelola desa wisata Brajan, pengrajin bambu, ketua RT, ketua RW dan ketua pemuda. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis data interaktif model Miles & Huberman.Hasil penelitian menemukan bahwa: Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah desa berupa pembuatan kerajinan bambu. Masyarakat melihat potensi kerajinan bambu dusun Brajan memiliki keunikan, yang dapat dimanfaatkan untuk membangun desa. ...
PERKEMBANGAN DESA WISATA DI KABUPATEN BADUNG (Studi Kasus Desa Wisata Baha)
JURNAL DESTINASI PARIWISATA
This research titled Tourism Village Development in Badung Regency (Case Study in Baha Tourism Village). The purpose of this research is to find out of the tourism development in Baha Village since this village is disignated as tourism village in Badung. The data are collected by observation, indeepth interview and literatur study. The obtained data were analyzed in qualitative data analysis. The results of this study after being analyzed using tourism area life cycle theory that the development of Baha Tourism Village is in involvement phase where the people who have taken initiative to providing the tourist atraction service and the tourism fasilities in Baha tourism village. Beside of that in it cooperation between the people and goverment is try to make the promotion tools like website. This aims is to facilitate the tourists to get information about tourist village of Baha. From this development has also spawned the tourism organizations with the name of “Kelompok sadar Wisata”...
KAJIAN PENGEMBANGAN AWAL DESA WISATA Studi Kasus: Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang
2021
Wisata selama beberapa waktu terakhir mampu menjadi sektor pendorong utama perkembangan ekonomi dan merupakan sektor yang berkembang pesat. Wisata menjadi salah satu pengembangan ekonomi yang paling efektif dan mampu bersaing dengan sektor lainnya. Desa wisata menjadi salah satu strategi pengembangan wisata yang banyak dilakukan saat ini. Hal ini karena desa wisata dapat menciptakan manfaat ekonomi dan manfaat sosial bagi pedesaan
Sadar Wisat: Jurnal Pariwisata
This study aims to describe the synergy of the Government and the Society in affording to develop the Tourism Village (Study on the Tribal Tourism Village of Osing Kemiren Glagah Sub-district of Banyuwangi Regency) which covers the Central, Regional and Village Governments. The study describes the form of cooperation or synergy between the Government and the community in developing the Tourism Village Adat Kemiren. The research method uses qualitative approach. Source of data in obtaining primary and secondary data isby means of doing interview, observation, and documentation by using purposive sampling. The analysis uses interactive datamodel which covers the data collection, the data reduction, data presentation, and data verification. The synergic involvementbetween government and society in an effort to develop the Kemiren Traditional Tourism Village consists of three forms of synergy: (1). Synergy of Policy on Tourism Village from Central Government to Village Government; (2). The synergy of Local Community about human resources empowerment,as well as the implementation of policies which have been made (3). The synergy of community toward self-reliance activities, that is a tradition of the Osing Society atthe Kemiren village which is initiated by the District Government to be the Annual Festival Agenda being promoted to tourists.By the existence of three forms of synergies, the Government and the Society have tried to develop the Tourism Village for the sake of community welfare, empowering the community and directly involved in order to be economically and socially feltdue to the development of village tourism.In its implementation of village tourism development involves many organizations, such as Karang Taruna and Pokdarwis at Kemiren village as well as the other youths involvement
PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT
Industri pariwisata merupakan industri yang diperkirakan akan terus berkembang dengan pesat. Salah satu konsep pariwisata yang telah muncul adalah konsep ekowisata berbasis masyarakat. Ekowisata berbasis masyarakat merupakan salah satu upaya pengembangan perdesaan melalui sektor pariwisata yang menyuguhkan sumber daya tarik wisata yang masih alami dan juga berkontribusi dalam pelestarian serta konservasi lingkungan, dengan masyarakat sebagai pengelola utama dalam pengembangan dan pengendaliannya. Jurug Gede merupakan sebuah air terjun beserta sungai yang mengalir di bawahnya yang terletak di Desa Ngoro-oro, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Karakteristik kawasan Jurug Gede dinilai sesuai dengan karakteristik kawasan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan ekowisata, yaitu kondisi lingkungan yang masih alami dan masih bercirikan perdesaan, serta memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan. Akan tetapi sebagian besar warga masyarakat di Desa Ngoro-oro khususnya yang bertempat tinggal di sekitar Jurug Gede belum menyadari akan potensi wisata yang dimiliki oleh wilayahnya. Oleh karena itu, perlu diadakannya pembinaan dan pemberdayaan terhadap masyarakat agar dapat mengelola, membangun, serta mengembangkan berbagai potensi fisik dan nonfisik yang ada sehingga dapat terciptanya sebuah kawasan ekowisata. Selanjutnya, kawasan ekowisata Jurug Gede ini akan dapat mengurangi tingkat pengangguran masyarakat di sekitar wilayah tersebut.