ANALISIS PENTINGNYA PENGELOLAAN SAMPAH KHUSUSNYA PERSEPSI DALAM PEMILAHAN SAMPAH MAHASISWA JURUSAN TADRIS MATEMATIKA IAIN METRO (original) (raw)
Related papers
Oleh IRNA NURAENI 198102020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI 2020 TEOREMA KESEJAJARAN DALAM GEOMETRI EUCLID Postulat Paralel Euclidean. Diberikan garis dan titik tidak pada garis paling banyak ada satu garis melalui titik yang sejajar dengan garis. Dengan postulat tambahan ini, kita sekarang memulai tugas untuk membuktikan teorema dari geometri Euclidean. Salah satu hasil dari geometri Euclidean yang sering dianggap sebagai karakteristik geometri menyangkut jumlah dari ukuran sudut interior segitiga. Anda mungkin akan ingat bahwa dalam geometri netral teorema Saccheri-Legendre menetapkan hasil bahwa jumlah elemen ini paling banyak 180 °. Dalam geometri Euclidean kita dapat membuktikan teorema yang terkait tetapi lebih spesifik. Untuk memulai, ingat hasil yang dibuktikan pada Bab 3. Teorema 3.4.5. Postulat paralel Euclidean setara dengan kebalikan dari teorema sudut interior alternatif. Karena geometri kita sekarang Euclidean, Teorema 3.4.5 memungkinkan kita untuk menyimpulkan bahwa setelah dua garis paralel dilintasi oleh transversal, sudut-sudut interior alternatif adalah kongruen, yaitu ukuran yang sama. Bukti tradisional dari sudut Euclidean menjumlahkan teorema untuk hasil segitiga dengan cara berikut: Teorema 4.2.1. Jumlah dari ukuran sudut interior segitiga adalah 180 °. Bukti. Pertimbangkan A umum ∆ yang ditunjukkan pada Gambar 4.2.2. Menurut postulat paralel Euclidean ada garis unik m sampai B yang sejajar dengan garis ⃡ . Karena ∠l, ∠2, dan ∠3 membentuk triple linear, jumlah mereka adalah 180°. Menerapkan kebalikan dari teorema sudut interior alternatif, kita melihat bahwa ∠1 = ∠4 dan ∠3 = ∠5. Karena ∠1 + ∠2 + ∠3 = 180°, kami memiliki, dengan substitusi, ∠4 + ∠2 + ∠5 = 180°, melengkapi buktinya. Gambar 4.2.2 Jelas, Teorema 4.2.1 adalah versi Euclidean yang ketat dari teorema Saccheri-Legendre yang dibuktikan pada Bab 3. Tanpa menggunakan beberapa bentuk postulat paralel Euclidean, yang terbaik yang bisa kita katakan tentang jumlah ukuran dari sudutsudut interior sebuah segitiga adalah bahwa itu kurang dari atau sama dengan 180°. Akibatnya wajar terkait juga sesuai dengan teorema netral dari Bab 3: Corollary 4.2.2. Ukuran sudut eksterior segitiga sama dengan jumlah ukuran dua sudut interior yang jauh. Ini adalah konsekuensi langsung dari Teorema 4.2.1, dan buktinya dibiarkan sebagai latihan. Hasil lain yang merupakan karakteristik geometri Euclidean adalah melibatkan jajar genjang, yang didefinisikan sebagai berikut: Definisi. Paralelogram: Suatu segiempat adalah jajar genjang setelah dan hanya setelah kedua pasangan sisi yang berlawanan adalah paralel.
Muaddib : Studi Kependidikan dan Keislaman
This study aims to discuss about the school (madrasah) management and the result of excellent school management on the integrated quality management perspective. It was a qualitative research with interview, observation, and documentation in collecting the data. The result of this research were: 1. the management of MI Plus Al Islam, Dangangan Madiun was including (a) Human resource: the principle management with firm, open, solid team, and focus on customer services quality, (b) student management: Islamic religion and values teaching in everyday life, local content for the development of students' skill and creativity, (c) graduate competence standard: creating their own quality standardbased on SWOT analysis, without disobeying the government regulations. The quality is designed by strengthening the local content, self-development, and life skill education. (d) Funding management and institutional independence, including: fixed and non-fixed donors, canteen management, and varied payment system. 2. The quality management result was a solid team work and cooperation among management aspects and totally wholehearted services quality, selective and strict acceptance system to produce a quality teachers, improvement strategy and new breakthroughs on education quality improvement with fixed and non-fixed donors, as well as an optimal canteen management as a form of entrepreneurship and funding source for the school independence.
PENTINGNYA MANAJEMEN PENGELOLAAN YANG BAIK DI LEMBAGA PAUD
Purnama Ayu Lara, 2022
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya manajemen pengelolaan yang baik dilembaga PAUD. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-baham publikasi yang ada. Hasil dan Pembahasan menjelaskan bahwa manajemen pengelolaan pada dasarnya merupakan implementasi manajemen pendidikan, yaitu keseluruhan proses pendayagunaan semua sumber daya manusia maupun bukan manusia dalam rangka mencapai tujuan intsruksional pendidikan anak usia dini. Sumber daya yang dimaksud adalah komponen-komponen dalam system pendidikan, seperti Program kegiatan belajar, pembina, sarana, prasarana, uang dan komponen lainnya. Tujuan manajemen pengelolaan adalah agar sistem pendidikan berlangsung efektif dan efisien. Pengelolaan penyelenggaraan lembaga PAUD berkaitan dengan tata pelaksanaan dan tata kelola lembaga, yang bersentuhan langsung dengan kegiatan adminstrasii, penataan dalam lembaga. Kesimpulan pengelolaan taman kanakkanak merupakan usaha untuk optimalisasi belajar melalui pengaturan anak, sarana, kegiatan dan waktu. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Manajemen atau pengelolaan kelas di taman kanak-kanak adalah pengelolaan perilaku kolektif anak agar mereka menggunakan energi dan aktivitasnya untuk belajar. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan rencana pembelajaran yang telah dibuat guru dapat dilaksanakan dengan baik. Jika semua anak menunjukkan perilaku belajar seperti yang tela direncanakan guru, diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sebaliknya jika banyak perilaku anak yang menyimpang dari rena pembelajaran, ramai dan bermain sendiri, atau saling mengganggu temannya, maka kegiatan pembelajaran akan terganggu.
Abstrak Permasalahan pokok penelitian ini adalah (1) bagaimana penguasaan perkalian dan pembagian dasar peserta didik kelas VIII SMP PMDS Putra Palopo?; (2) bagaimana prestasi belajar matematika peserta didik kelas VIII SMP PMDS Putra Palopo?; (3) apakah penguasaan perkalian dan pembagian dasar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VIII SMP PMDS Putra Palopo?. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII PMDS Putra Palopo tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 32 orang. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian dan nilai rapor kelas VII semester II. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa penguasaan perkalian dan pembagian dasar peserta didik berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 70,56 dengan varians 104,835 serta standar deviasi 10,239 dan rentang skor 45. Sedangkan prestasi peserta didik berada dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 74,06 dengan varians 81,351 dan rentang skor 45. Hasil statistik inferensial menunjukkan bahwa thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan perkalian dan pembagian dasar peserta didik dengan prestasi belajar matematika siswa.
EKPLORASI MATERIAL, METODA PENDEKATAN PADA DISIPLIN DESAIN UNTUK MENCARI NILAI KEBARUAN
Abstrak Desain adalah bidang profesi yang berhubungan dengan masalah kreasi. Salah satu nilai dari sebuah kreasi adalah 'kebaruan', sebuah nilai yang bersifat kontekstual. Terdapat beberapa metoda dalam bidang desain yang menitik beratkan permasalahannya pada hal tersebut. Terdapat pendekatan desain yang mungkin dapat diterapkan oleh para praktisi dalam menghasilkan bentuk baru yaitu Proses Desain melalui pendekatan eksplorasi material. Pendekatan ini diawali dari sekolah Bauhaus , Jerman (1919-1933) ketika Negara tersebut mengalami krisis ekonomi karena kekalahan perang. Dengan mengawinkan aspek Teknologi dengan Seni diperoleh kemungkinan baru dari sebuah material yang mampu menghadirkan bentukan diluar konvensi yang ada. Eksplorasi material sebagai salah satu bentuk dari pendekatan 'Design By Doing' pada produk fungsional telah dilakukan oleh program studi desain produk ITENAS pada sejak tahun 2003 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan dalam upaya mendapatkan nilai kebaruan tersebut. Hasil eksperimen-eksperimen tersebut menunjukkan bahwa pendekatan melalui dialog dengan material dapat memunculkan potensi estetik diluar konvensi yang ada selama ini.
RESUME KETERAMPILAN DASAR MENGELOLA KELAS
Kusuma Dewi, 2020
Sekolah adalah tempat belajar dan mengajar. Dimana guru memegang peranan penting. Salah salah satu tugas utama guru adalah membelajarkan siswa dengan menyiapkan kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang optimal tersebut dapat dicapai jika guru mampu mengendalikan kegiatan siswa dan sarana pengajaran dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengendalian guru menuntut pola tingkah laku yang bersifat instruksional dan bersifat menejerial (pengelolaan kelas). Pengelolaan kelas yang efektif tercapai bila mana guru dan siswa terlibat penuh dalam tugas di kelas dan tercipta iklim yang bebas dari gangguan.
2021
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Analisis Gestur Matematis Siswa Kelas VII Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri di MTs PSM Rejotangan Tulungagung” ini ditulis oleh Nufia Ika Nur Fadila, NIM 12204173157, pembimbing Dr. Syaiful Hadi, M.Pd. Kata kunci: Gestur, Pemecahan Masalah, Persegi dan Persegi Panjang Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fakta dilapangan bahwa ketika siswa menyelesaikan soal matematika, terutama soal cerita siswa kesulitan dalam pengerjaannya. Pada proses penyelesaian masalah, siswa melakukan gerakan-gerakan tubuh (lengan dan tangan). Gerakan tubuh ini disebut dengan gestur. Gestur ini membantu siswa dalam menyelesaikan masalah, membantu dalam memberikan penjelasan kepada temannya mengenai penyelesaian soal, ataupun menggambarkan ide/topik yang sedang dibicarakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gestur menunjuk, representasional, dan menulis serta tujuan dari masing-masing penggunaan gestur siswa yang muncul dalam proses menyelesaikan masalah ge...