Penerapan Analisis Regresi Spasial Pada Data Kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Timur (original) (raw)

Kemiskinan di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari kemiskinan kabupaten/kota di sekelilingnya. Adanya ketergantungan antar wilayah (spasial) ini menyebabkan asumsi pada analisis regresi linier terlanggar karena data pada amatan yang tidak saling bebas. Sehingga diperlukan analisis regresi spasial untuk mengatasi permasalahan tersebut. Analisis regresi spasial merupakan analisis yang menduga pengaruh peubah penjelas terhadap peubah respon dengan melibatkan adanya efek spasial (kewilayahan) di dalamnya. Peubah terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase penduduk miskin kabupaten/kota di Jawa Timur. Sedangkan peubah bebasnya antara lain adalah banyaknya desa/kelurahan yang berstatus perdesaan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola sebaran penduduk miskin serta peubah-peubah yang memengaruhi kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan data tahun 2018. Identifikasi awal dengan menggunakan uji Lagrange Multiplier diperoleh bahwa baik model spasial lag maupun model spasial error dapat digunakan untuk memodelkan persentase penduduk miskin di Jawa Timur. Hal itu dibuktikan melalui nilai prob. dari model spasial lag dan model spasial error untuk uji LM kurang dari 0,05 (α), maka keputusan tolak H0 dan kesimpulannya kedua model tersebut dapat digunakan. Sehingga dilakukan estimasi kedua model tersebut. Berdasarkan estimasi dari masing-masing model diperoleh ukuran kebaikan model R^2, AIC dan SC yang harus dibandingkan untuk menentukan model terbaik yang digunakan dalam kasus ini. Model spasial lag memiliki R^2, AIC dan SC berturut-urut sebesar 63,8%; 190,142; dan 195,054. Sedangkan model spasial error R^2, AIC dan SC berturut-urut sebesar 63,6%; 188,471; dan 191,746. Dengan mempertimbangkan nilai R^2 terbesar dan nilai AIC dan SC terkecil untuk model yang terbaik, maka model spasial error lebih baik untuk digunakan daripada model spasial lag dalam memodelkan persentase kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dari estimasi yang dilakukan, model spasial error yang diperoleh terdiri dari hanya peubah bebas yang berpengaruh terhadap persentase penduduk miskin kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, yaitu jumlah desa/kelurahan berstatus perdesaan dan kemiskinan kabupaten di sekelilingnya (λ).