PENGARUH DESAIN ALAT TANGKAP DAN KAPASITAS KAPAL PURSE SEINE TERHADAP PRODUKTIVITAS TANGKAPAN IKAN DI KABUPATEN BONE (original) (raw)

PENGARUH DESAIN ALAT TANGKAP DAN KAPASITAS KAPAL PURSE SEINE TERHADAP PRODUKTIVITAS TANGKAPAN IKAN DI KABUPATEN BONE THE DESIGN EFFECT OF THE FISHING GEAR AND CAPACITY OF THE PURSE SEINE VESSEL ON THE FISH CATCH PRODUCTIVITY IN BONE REGENCY

Pascasarjana Unhas, 2016

ABSTRAK ARHAM RUMPA. Pengaruh Desain Alat tangkap dan Kapasitas Kapal Purse Seine terhadap Produktivitas Tangkapan Ikan Di Kabupaten Bone (dibimbing oleh Najamuddin dan St. Aisjah Farhum). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis (1) rangcangbangun alat tangkap purse seine; (2) kesesuaian dimensi alat tangkap dengan kapasitas kapal; (3) kriteria desain yang ideal berdasarkan tingkah laku ikan; (4) pengaruh desain purse seine dan kapasitas kapal terhadap produktivitas hasil tangkapan ikan. Pengambilan sampel dilakukan bulan Oktober 2015 hingga Maret 2016 di Kabupaten Bone. Sampel penelitian sebanyak 25 alat tangkap dan kapal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu mengambil sampel dari populasi model alat tangkap purse seine yang didasarkan variasi model ukuran alat tangkap dan kapal. Selanjutnya, variasi ukurannya dikelompokan berdasarkan variasinya. Berdasarkan ketentuan teknis, Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) karakter alat tangkap purse seine cukup ideal yang ditunjukkan dengan 73% yang sesuai ketentuan teknis ,15% sesuai ketentuan teknis pada batas ambang 10%, dan hanya 12% menunjukan tidak sesuai; (2) rasio waktu setting kapal terhadap kedalaman turunya jaring belum sesuai karena waktu turunya jaring sampai batas maksimal kedalaman jaring lebih cepat dibandingkan dengan waktu setting kapal; (3) kriteria panjang purse seine minimum kondisi gerombolan ikan tidak bergerak dirumpon pukul 04.00–05.30 minimal 157 meter, keseluruhan sudah memenuhi ketentuan teknis, namun untuk kriteria panjang minimal purse seine kondisi ikan bergerak adalah 56 % sesuai dengan nilai ketentuan teknis dan 44 % sesuai ketentuan teknis pada batas ambang kriteria panjang minimal purse seine kondisi gerombolan ikan praktis tidak bergerak di bawah rumpon; (4) berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, secara parsial memperlihatkan bahwa panjang jaring (X1), dalam jaring (X2), kecepatan tenggelam alat tangkap (X3), ukuran kapal (X4), dan PK Kapal (X5) secara keseluruhan berpengaruh nyata secara langsung terhadap produksi purse seine di Kabupaten Bone. Kata kunci: purse seine, produktivitas tangkapan ikan, nelayan Bone

ANALISIS KESESUAIAN KECEPATAN KAPAL DAN WAKTU TENGGELAM JARING TERHADAP PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI KABUPATEN BONE

Jurnal Salamata, 2018

ABSTRAK: Efektivitas pengoperasian purse seine ditentukan oleh kecepatan melingkar jaring, kecepatan tenggelam jaring untuk segera membentuk dinding guna menahan gerak kelompok ikan keluar secara horisontal dan vertikal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis desain alat tangkap dan kapasitas kapal, kecepatan dan waktu setting kapal serta rasio waktu pelingkaran (setting) kapal terhadap kedalaman turunya jaring. Pengambilan sampel pada bulan Juli 2017 hingga Desember 2017 di Kabupaten Bone, sebanyak 25 sampel alat tangkap dan kapal. Metode Penelitian menggunakan metode deskriptif, suatu pendekatan yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat keadaan tertentu. Data dan informasi terkait alat tangkap purse seine diperoleh dengan cara melakukan wawancara secara langsung, melakukan pengukuran dan penghitungan objek alat tangkap. Untuk analisis data mengenai ukuran dimensi alat tangkap dan kapasitas kapal menggunakan perhitungan formula teoritis yang relevan dalam rancang bangun purse seine. Hasil penelitian yang didapat adalah perbandingan panjang kapal dengan panjang jaring terpasang berdasarkan formula teoritis pada umumnya belum memenuhi nilai ketentuan teknis, kedalaman jaring purse seine pada umumnya sudah cukup ideal untuk menangkap spesies target khususnya ikan layang dan ikan tongkol di rumpon, namun rasio waktu setting kapal terhadap kedalaman tenggelam jaring sampai batas maksimal kedalaman jaring lebih cepat bila dibandingkan dengan waktu setting kapal, hal ini menunjukan belum terlalu optimalnya kedalaman turunnya jaring pada saat dioperasikan di laut. Kondisi demikian perlu strategi pola operasi terbaik khususnya kedalaman tenggelam jaring untuk mencapai kedalaman yang optimal yaitu mengurangi kecepatan setting kapal atau ada waktu jeda beberapa menit agar waktu tenggelam jaring lebih optimal sebelum tali kerut ditarik di atas kapal. ABSTRACT; The effectiveness of purse seine operation is determined by the speed of net setting and it sinking speed. The sinking net then form a wall to withstand the movement of the school fish out horizontally or vertically. The purpose of this research is to analyze the gear's design and boat capacity, speed and setting time and ratio of ship's velocity to the depth of the net. Sampling was taken from 25 gears and boats during period of July to December 2017at Bone District. Research method is descriptive, an approach that aims to describe precisely a certain circumstances. Data and information related to gears were obtained by conducting interviews, measuring and calculating the gears. Data analysis of gear dimensions and boat's capacity are using the calculation of relevant theoretical formulas in the design of purse seine. The result is ratio of boat length and gear length based on theoretical formula generally are not fulfilled the technical requirement, gear depth generally ideal to catch the target species, such as decapterus russell (ikan lajang) and euthinnus spp (ikan tongkol), but gear sinking speed is slower to ratio of gear setting time. Its mean that need the best boat speed strategy during the gear's sink to reach optimal depth before the purse line is pulled up.

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PADA OPERASI PENANGKAPAN IKAN DENGAN KAPAL BAGAN APUNG DI PERAIRAN TELUK SEMAKA KAB. TANGGAMUS LAMPUNG

Jurnal manajemen Strategis dan Inovasi, 2024

ABSTRAK Perairan Teluk Semaka Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung memiliki potensi sumberdaya ikan pelagis yang cukup melimpah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data dari UPTD Pelabuhan Perikanan Kotaagung Kabupaten Tanggamus dimana dari bulan Januari hingga Mei 2023 sudah didaratkan ikan pelagis sebanyak 103.970 ton. Kapal penangkapan ikan yang beroperasi di perairan Teluk Semaka terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah kapal bagan apung. Kapal bagan apung merupakan kapal motor yang memiliki tiang-tiang penyangga untuk menurunkan alat tangkap bagan di kedua sisi kapalnya. Kapal bagan apung ini lebih fleksibel pada pengoperasiannya karena dapat berpindah tempat. Ikan hasil tangkapan bagan apung adalah bervariasi, dan biasanya tergantung dari musim ikan tertentu. Penelitian dilakukan di bulan Maret 2023 di kapal bagan apung KM. FR untuk mengetahui ikan hasil tangkapan terbanyak pada bulan tersebut. Penelitian dilaksanakan dengan cara pengamatan langsung operasi penangkapan ikan di kapal bagan apung selama 25 hari operasi penangkapan. Hasil tangkapan dipisahkan menurut spesies, kemudian dihitung berdasarkan jumlah bakul ikan yang diperoleh. Komposisi ikan hasil tangkapan yang diteliti adalah komposisi ikan berdasarkan spesies dan komposisi ikan berdasarkan hasil penjualan. Komposisi dinyatakan dalam satuan persen yang diperoleh dengan memasukkan jumlah tiap entitas di bagi jumlah total entitas dikali 100%. Komposisi spesies ikan hasil tangkapan pada kapal bagan apung KM.FR selama 25 hari operasi penagkapan diperoleh Selar kuning (Selaroides leptolepis) 8,93%, Tongkol (Euthynnus affinis) 8,04%, Ikan Teri (Stolephorus sp.) 15,18%, Ikan Layang (Decapterus spp) 2,68%, Bawal Hitam (Parastromateus niger) 3,57%, Peperek (Eubleekeria splendens) 8,04%, Ikan tamban (Sardinella fimbriata) 3,57%, Golok-Golok (Chirocentrus dorab) 4,46%, Cumi-Cumi (Loligo spp) 25,90% dan ikan-ikan lainnya yang dicampur sebanyak 19,64%. Berdasarkan hasil penjualan di tempat pelelangan ikan, penjualan terbesar adalah cumi-cumi sebesar Rp 23.000.000 (42,38%) dan penjualan terkecil adalah ikan tamban sebesar Rp1.300.000 (2,31%) dari total penjualan hasil tangkapan sebesar Rp 56.390.000.

DIVERSIFIKASI ALAT TANGKAP BUBU LIPAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTRAAN NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN PASIR BARU KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas,, 2021

Mitra dalam kegiatan program Pembagdian Masyarakat program studi perikanan tangkap Politeknik Kelautan dan Perikanan Pariaman yaitu Kelompok Nelayan Udang Putih di perairan Padang Pariaman di Korong Pasir Baru, Nagari Pilubang Kec. Sungai Limau. Terbatasnya keterampilan dan kreatifitas terutama dalam merancang bangun alat tangkap menyebabkan tingkat tingkat pendapatan nelayan berjalan ditempat. Diversifikasi alat tangkap bubu diharapkan memberikan tambahan penghasilan pada nelayan. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan mulai dari tahap sosialisasi, penyuluhan/diskusi, demonstrasi dan pendampingan, pemantauan dan evaluasi maka terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam kreatifitas dan mau mencoba hal baru. Melalui uji coba hasil tangkapan dengan menggunakan bubu lipat mampu meningkatkan produksi, baik dalam jumlah ekor maupun dalam jumlah berat. Bahan waring yang lembut dapat menjaga kualitas tubuh kepiting yang utuh. Sesuai dengan yang direkomendasikan dalam peraturan menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12/PERMEN-KP/2020 dan 06/PERMEN-KP/2010. Sebagai tindak lanjut kegiatan perlu adanya dukungan dan pembinaan yang terus menerus dari pihak terkait dalam hal ini adalah Dinas Perikanan sehingga penggunaan lata tangkap ramah lingkungan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

PENGAWETAN IKAN BANDENG DENGAN DAUN BELIMBING WULUH BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BONE

berbagai macam jenis ikan, termasuk ikan bandeng yang merupakan salah satu jenis ikan yang paling banyak dan mudah dijumpai di daerah tersebut. Upaya pemanfaatan bandeng selama ini di daerah Watampone yaitu dimakan oleh masyarakat sekitar, karena mereka mengetahui ikan bandeng memiliki sumber omega 3 yang besar (Anonim 1 , 2011). Selain itu, mereka juga menjadikan ikan ini sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menjualnya, baik dalam bentuk ikan segar ataupun ikan bandeng presto. Kelemahan dari ikan bandeng ini adalah cepat membusuk. Hanya dalam delapan jam setelah penangkapan dan ada di darat, ikan bandeng dapat membusuk (Anonim 1 , 2011). Di Daerah Watamone, upaya pendistribusian ikan bandeng selama ini yaitu melalui pemerintah yang memberikan bibit bandeng kepada petani tambak, kemudian para petani tambak mengembangkan bibit yang telah diberikan. Setelah itu, barulah petani tambak menjualnya ke pasar, dan dri pasar kemudian ke masyarakat. Karena ikan bandeng merupakan salah satu ikan yang mudah busuk, maka seringkali para pedagang di pasar mengawetkan ikan bandeng dengan menggunakan bahan yang sangat berbahaya, yaitu formalin. Formalin merupakan bahan pengawet yang sebenarnya berguna untuk mengawetkan mayat, namun sering disalahgunakan untuk mengawetkan makanan, seperti ikan (Anonim 2 , 2013). Karena resin formaldehida dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa semprot dan isolasi, serta karena resin ini melepaskan formaldehida pelan-pelan, formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa,

EVALUASI KEGIATAN PERIKANAN PANCING TONDA DI PACITAN TERHADAP KELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN TUNA

Tonda di Pacitan terhadap Kelestarian Sumberdaya Ikan Tuna adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, 18 Juli 2011 Roisul Ma'arif ABSTRAK ROISUL MA'ARIF, C44070028. Evaluasi Kegiatan Perikanan Pancing Tonda di Pacitan terhadap Kelestarian Sumberdaya Ikan Tuna. Dibimbing oleh TRI WIJI NURANI dan PRIHATIN IKA WAHYUNINGRUM. Kegiatan perikanan pancing tonda cukup efektif untuk menangkap ikan tuna, namun hasil tangkapan ikan tuna lebih banyak berukuran kecil. Jenis ikan tuna yang dominan ditangkap adalah yellowfin tuna (Thunnus albacares). Penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan kegiatan operasi penangkapan dan penanganan ikan tuna dengan menggunakan pancing tonda di Pacitan, menentukan tujuan pemasaran ikan tuna yang didaratkan di Pacitan serta menentukan komposisi dan kualitas hasil tangkapan ikan tuna dalam kaitannya dengan kelestarian sumberdaya tuna. Hasil tangkapan tuna untuk ekspor tidak dipasarkan di Pacitan, karena belum ada perusahaan untuk ekspor tuna di Pacitan. Salah satu daerah pemasaran produk ekspor tuna terdapat di Pasuruan. Hasil tangkapan tuna dengan bobot lebih dari 10 kg langsung dipasarkan ke Pasuruan, sedangkan tuna dengan bobot kurang dari 10 kg disalurkan melalui pasar lokal. Berdasarkan 150 sampel ikan tuna yang diuji, komposisi hasil tangkapan menunjukkan bahwa 48 ekor atau sekitar 32% ikan tuna sudah layak tangkap, sedangkan 102 ekor atau sekitar 68% ikan tuna tidak layak tangkap. Pengukuran organoleptik ikan tuna yang memenuhi syarat ekspor yaitu berjumlah 41 ekor (27,33%). Kata kunci: komposisi kualitas hasil tangkapan, komposisi ukuran, Pacitan, pancing tonda, sumberdaya tuna

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN (purse seine) MENURUT WAKTU PENANGKAPAN DAN KARAKTERISTIK DAERAH PENANGKAPAN IKAN

jurnal STP, 2017

The research on difference of purse sine catches from fishing time and fishing ground characteristic had been carried out for 6 months starting from November 5, 2016 to May 5, 2017, on KM Harapan Sri Jaya in Juwana, Pati, Central Java. The purpose of this study is to analyze the effect of fishing time and the characteristics of the fishing ground on the catch in Juwana. The method used is survey method, by following the activity of purse seine fishing operations at Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo Unit II. The result of this research concludes that the composition of KM Harapan Sri Jaya catch is dominated by Round scad (Decapterus russelli), followed by Shortfin scad (Decapterus macrosoma), and Spotted sardinella (Amblygaster sirm). Differences of catch by fishing ground, the highest is in the northern waters of Kangean Island, followed by the waters between Matasiri Island and Kangean Island, then the waters of Lumu-lumu Island, and the lowest is in the waters of Pulau Matasiri. Catches differences according to the depth of the waters obtained that the highest catch at depth 69.6 - 77.5 m , followed at a depth of 61.6 - 69.5 m and at a depth of 77.6 - 85.5 m. Difference of catches by sea surface temperature (SPL) obtained that the highest catches is in the temperature range 26.0 0C - 26.9 0C, followed at a temperature of 27.0 0C- 27.9 0C, and at a temperature of 24.0 0C-24.9 0C. Differences of Catches by Time of fishing obtained the highest catch available at 19:00 - 19:59, followed by 22:00 - 22:59 and 02:00 - 02:59. Keywords: Catch, Time of fishing, Characteristic of fishing ground

EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LAYANG (Decapterus russelli) HASIL PENANGKAPAN PURSE SEINE DI PPN SIBOLGA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERIKANAN INDONESIA

Daerah tujuan pemasaran ikan layang yang merupakan hasil tangkapan Purse Seine dan didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga meliputi wilayah di sekitar Kota Sibolga, wilayah Tapanuli Tengah, wilayah Tapanuli Utara, wilayah Tapanuli Selatan dan termasuk juga dalam pasar ekspor. Pemasaran ikan layang di Sibolga sangat bergantung terhadap lembaga pemasarannya yang melakukan kegiatan pemasaran komoditas tersebut. Lembaga pemasaran sangat mempengaruhi harga ikan layang dimana dapat dilihat dari saluran distribusi dan fungsi pemasaran yang terbentuk dan dilakukan oleh lembaga pemasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemasaran, pembagian hasil dan tingkat efisiensi pemasaran komoditas ikan layang yang ditangkap menggunakan alat penangkap ikan Purse Seine kemudian didaratkan di PPN Sibolga dengan menggunakan analisis fisherman share dan efisiensi pemasaran. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Maret sampai 30 Mei tahun 2022. Metode yang digunakan p...