Laporan Praktikum Pemetaan Kerawanan Penyebaran Virus HIV di Kabupaten Rembang (original) (raw)

Analisis Upaya Penemuan Kasus Hiv Aids DI Rsud Kraton Kabupaten Pekalongan

Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal

Abstrak HIV/AIDS merupakan penyakit menular seksual yang dapat menular seluruh lapisan masyarakat. Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pekalongan meningkat signifikan sepanjang tahun 2013 yaitu mencapai 26 orang. Salah satu upaya penanggulangan HIV/AIDS adalah dengan deteksi dini yang dilakukan secara sukarela, bukan dipaksa atau diwajibkan untuk mengetahui status HIV lebih dini dengan pemanfaatan layanan-layanan terkait dalam pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan sehingga konseling dan testing HIV/AIDS dapat berjalan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis upaya penemuan kasus HIV/AIDS di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Metode penelitian ini adalah kualitatif, dengan Informan utama terdiri dari 2 orang konselor PICT dan Informan triangulasi yaitu Kepala PICT, kepala bidang pelayanan kesehatan dan kepala bidang keperawatan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam serta analisis dengan content-analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya penemuan kasus HIV/AIDS dilihat dari aspek individu yaitu ketrampilan yang dimiliki provider sudah cukup mendukung. Dari aspek organisasi yaitu kepemimpinan sudah baik, namun untuk sumber daya dan imbalan masih terbatas jumlahnya dan struktur organisasi belum dapat berjalan sesuai dengan tupoksi. Aspek Psikologi meliputi sikap provider sudah cukup baik dalam penemuan kasus HIV/AIDS berdasarkan pengalaman selama menjalankan program, sedangkan motivasi muncul dari dalam diri konselor sendiri sebagai wujud professionalisme dalam menjalankan tugas. Disarankan untuk dilakukan supervisi secara berkala oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dalam memantau kegiatan PICT, dan bagi RSUD Kraton Kabupaten Pekalonganuntuk dapat menyediakan klinik VCT sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

SURVEI SURVEILANS PERILAKUBERISIKO TERTULAR HIVPADA REMAJA JALANANTAHUN 2011

At present, the world have a pandemikHIV. No one country in the world free from this infection, including Indonesia. In Indonesia, the infection has been alarming stage. If nothings done to prevent and control the spread of HIV, the next ten years, HIV infection such as sub sahara-africa, where there will be 3 of 10 people infected HIV. The Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a type of virus called a retrovirus and it is spreading throughout the world include sexual contact, sharing needles, and by transmission from infected mothers to their newborns during pregnancy, labor, or breastfeeding. Purpose of this study was determine HIV risk behaviors in youth on the street in Jember district. Behavioral surveillance survey aims to monitor changes in sexual behavior and injecting risk from time to time. Target Population of Behavioral surveillance stratified by contributing to the HIV epidemic, one of which is youth aged 15-24 years old, men and women, educated or not. This is descriptive approach with survey methods to 50 youths. The result were contained two behavioral surveillance of key indicators that have high percentage. There were heard HIV and AIDS(87,8%) and knowing to prevent HIV and AIDS using condom(98%). The recommendation is that the youth should have healthy behavior, alert to the HIV and AIDS, no sex before marriage and avoid other risky behaviors.

Gambaran Pelaksanaan Surveilans HIV di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017

JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE

Kasus HIV/AIDS terdapat hampir di semua negara di dunia tak terkecuali Indonesia. Penyakit ini telah menulari seluruh lapisan masyarakat termasuk bayi dan anak-anak. Perlu adanya kegiatan surveilans rutin untuk melakukan pencatatan dan pelaporan sehingga dapat memonitoring jumlah kasus pada periode waktu tertentu. Kegiatan surveilans HIV merupakan salah satu cara efektif untuk mengontrol penyebaran kasus HIV/AIDS. Tujuan penelitian: untuk memberikan gambaran evaluasi sistem surveilans HIV berdasarkan komponen sistem dan atribut surveilans di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Metode penelitian: jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas surveilans HIV di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sejumlah 3 orang menggunakan kuesioner. Hasil penelitian: berdasarkan komponen sistem surveilans 66,7% petugas surveilans HIV memiliki tingkat Pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat peminata...

Studi Fenomenologi Pelaksanaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang

2010

Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang xv + 89 halaman + 5 gambar + 2 tabel + 10 lampiran Perkembangan jumlah klien dengan penyakit HIV/AIDS di Indonesia meningkat dengan cepat khususnya di Provinsi Jawa Tengah, hal ini memerlukan kewaspadaan dan perawatan yang serius untuk mencegah epidemi semakin meluas. Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan entry point untuk memberikan perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA. Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan VCT HIV. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan indept interview dan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 4 konselor VCT HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan VCT adalah pengetahuan konselor, kualitas konselor, faktor pendukung, pelaksanaan tahapan VCT, hambatan pelaksanaan VCT. Hambatan dalam pelaksanaan VCT HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang ada 5 yaitu faktor dari konselor, faktor dari klien, faktor dari keluarga, faktor dari masyarakat, dan faktor dari fasilitas pelayanan. Faktor dari konselor antara lain: ketenagaan konselor kurang, konsulan tidak tepat waktu, subjektivitas konselor. Faktor dari klien : tingkat pengetahuan klien mempengaruhi, pemahaman klien tentang HIV AIDS sebelumnya, kondisi klinis klien. Faktor dari keluarga : keluarga tidak bisa menerima keadaan klien, keluarga tidak care sebagai pendamping minum obat klien. Faktor dari masyarakat : stigma dan diskriminasi masyarakat masih kental, pemahaman masyarakat yang kurang mengenai HIV AIDS. Faktor fasilitas pelayanan VCT : sifatnya pasive finding, promosi VCT masih kurang, diruang rawat inap tidak ada tempat khusus untuk konseling, di poliklinik setting ruangan VCT belum ideal. Pelaksanaan VCT di RSUP Dr. Kariadi Semarang sudah baik dan pelayanan VCT perlu ditingkatkan supaya lebih berkualitas terutama untuk penambahan jumlah konselor VCT.

Distribusi Spasial dan Determinan Kejadian HIV/AIDS di Propinsi Jawa Barat Tahun 2014

2015

HIV/AIDS is a health problem in the West Java Province and unknown patterns of spatial detail until now. The objective of this study to determine the spatial Distribution and determinants of HIV/AIDS in West Java. Design cross-sectional study using secondary data from 2010 until 2013 with a sampleof 26 District/cities in West Java at January-Oktober 2015. Analysis used univariate and bivariate with the statistical test used was Chi-square and multivariate (regresi logistik). The result of this research shows the spatial distribution of HIV/AIDS prevalence, The highest prevalence of HIV and AIDS as 7 District/City in West Java and the lowest 19 District/cities in West Java . Statistical analysis showed that determinant of classification of the town ( p-value : 0.018 , 95 % CI : 0.001 to 0.089 ) , the type of highway ( P value : 1.000 , 95 % CI : 0.145 to 9047 ) , characteristics of the region ( p-value : 0.046 , 95 % CI : 0.001 to 1.027 ) and the use of condoms ( P value : 0.046 , 95...

Program Pencegahan Penularan COVID-19 pada Komunitas Ibu Rumah Tangga dengan HIV di Surabaya

Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 2020

Everyone was affected by COVID-19 pandemic, including housewives with HIV joined in Bu'Daya community. In management of COVID-19, patient's comorbid history was important because these patients could aggravate the condition of COVID-19. HIV was a chronic disease related to the immune system. Therefore, it was important for people with HIV to prevent infection of COVID-19. The problem faced by this community regarding COVID-19 was knowledge and attitudes of community members was not known yet. Therefore, efforts were needed to find out and improve understanding of COVID-19. The solution offered to this community was training and assistance regarding the prevention of COVID-19 through the "We Are Empowered, We Prevent Covid-19 Transmission" Program. This program was part of a series of "We Are Empowered" programs, a service program of the Empower Woman with HIV, in Surabaya. The aim of this program was to increase knowledge and attitudes of the participants towards preventing the transmission of COVID-19. The implementation method was by community education, training and community assistance. The results obtained from this community service were the increased knowledge and attitudes of the participants regarding the behavior of preventing the transmission of COVID-19 which could be seen from the pre and post-test results.

Evaluasi Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Semarang

Journal of Public Policy and Management Review, 2019

HIV disease has complexity and differences in the calculation of the number of findings of cases with other diseases. Supposedly like an iceberg, the task of the government is to find exposure to cases that are not visible from the surface, such as at risk populations. The more cases of findings, the better the performance of the government. This statement is in line with the increasing number of findings and is the proof of the success of Regional Regulation No.4 of 2013 concerning HIV / AIDS Prevention in the City of Semarang in revealing the iceberg tragedy. This research is a descriptive qualitative study that aims to describe and analyze the results of policy achievements and related factors that hinder the achievement of Regional Regulation No.4 of 2013. It is hoped that this policy can be a model for other policies in terms of their effectiveness, efficiency and responsiveness. The results of the study indicate that the level of HIV / AIDS diagnosis, fulfillment of informatio...

STUDI FENOMENOLOGI PELAKSANAAN HIV VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Konselor VCT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG, DESEMBER 2009 ABSTRAK Diana Dayaningsih Studi Fenomenologi Pelaksanaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang xv + 89 halaman + 5 gambar + 2 tabel + 10 lampiran Perkembangan jumlah klien dengan penyakit HIV/AIDS di Indonesia meningkat dengan cepat khususnya di Provinsi Jawa Tengah, hal ini memerlukan kewaspadaan dan perawatan yang serius untuk mencegah epidemi semakin meluas. Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan entry point untuk memberikan perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA. Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan VCT HIV. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan indept interview dan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 4 konselor VCT HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan VCT adalah pengetahuan konselor, kualitas konselor, faktor pendukung, pelaksanaan tahapan VCT, hambatan pelaksanaan VCT. Hambatan dalam pelaksanaan VCT HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang ada 5 ABSTRACT Diana Dayaningsih A Phenomenological Study of The Implementation of Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV in RSUP Dr. Kariadi Semarang xv + 89 pages + 2 tables + 5 pictures + 10 appendixes

Studi Kualitatif Resiko Penularan Hiv/Aids Melalui Penggunaan Tato DI Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang

2015

Background: The incidence of HIV / AIDS has increased. HIV / AIDS Case in Semarang throughout 2013 reached 396 people, while the findings of AIDS as many as 69 patients, and five patients of whom died. Risk factors HIV/AIDS through sexual contact, sharing needles or body painting together. Distribution of the spread of HIV / AIDS cases on average are spread in Semarang District East, Semarang District of North and Central District of Semarang. Objective: To identify the risk of transmission of HIV / AIDS through a tattoo in the Middle District of Semarang, Semarang City. Methods: The study is a qualitative research study focused on the experience, the interpretation and meaning of life a person who experienced it. Selection of the sample in this study was taken snowball sampling. The number of informants in this study as many as four people to be primary informant and as many as two people to be secondary informant. Results and Discussion: The results showed the majority of informan...