Kajian Teologi Paulus Tentang Ibadah Yang Sejati Berdasarkan Roma12 : 1 – 2 dan Implikasinya Bagi GBI Glow Gading Marina (original) (raw)
Related papers
PROVIDENSI : Jurnal Pendidikan dan Teologi
Understanding adolescents about true worship is still minimal. This study aimed to determine the true worship understanding based on Romans 12: 1-2 on the growth of teenager spirituality of GPPS Maranatha Diski. The research method used is quantitative survey. Methods and tools of data collection were used by questionnaire. The results of the study were found: (1) adolescent's understanding of True Worship Based on Romans 12: 1-2 in the sufficiently understood category (2) Spiritual Growth Spirituality GPPS Maranatha Diski (Y) in the category understood enough; and (3) the effect of true worship understanding based on Romans 12: 1-2 on the sufficient category. Based on these findings, efforts should be made to improve understanding of true worship based on Romans 112: 1-2, namely: (a) delivering continuous sermons on basic teachings such as true worship and spiritual growth periodically; (b) distributing to the congregation of basic teaching materials; (c) creating and conductin...
Alucio Dei
The development of the era towards the millennial era has dragged people tohave an all-istan lifestyle and attitudes of individualism, pragmatism, and indifference to become stronger in the midst of life together. This attitude has crawled and influenced the lifestyle of servants of God and church activists so that it has an impact on what is the main task of servants of God as social beings and servants of God, namely to care for and serve one another. To maintain the spirit of service to others, it is necessary to have a burning spirit in the life of the servant of God. Therefore, this research is an analysis of how much influence a burning spirit according to Romans 12:11 has on the spirit of service. This study uses quantitative methods using descriptive experimental design in order to determine the effect of a burning spirit on the spirit of service. Based on the data analysis, the results of the calculation of the data with the help of SPSS 16.0 indicate that the burning spir...
Institut Injil Indonesia, 2010
Kunci: Kepelbagaian Dalam Kesatuan. 1 Korintus 12, Gereja sebagai Tubuh Kristus. Gereja disebut dengan istilah Tubuh Kristus untuk menggambarkan kepelbagaian anggota: Karunia Roh Kudus, Etnis, latar belakang social budaya, jabatan gerejawi. Kepelbagaian itu tidak berdiri sendiri-sendiri. Kepelbagaian itu merupakan satu kesatuan, Banyak anggota tetapi satu tubuh. Tiap-tiap anggota memiliki tempat dan tugas sendirisendiri, namun tetap dalam keterikatan atau kebergantungan satu dengan yang lain. Mata untuk melihat tetapi ia tidak dapat mendengar dan tidak dapat pula berjalan. Mendengar adalah tugas telinga demikian juga berjalan adalah tugas kaki. Karena itulah tiap anggota harus bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya, namun bersamaan dengan itu ia harus sadar bahwa ia membutuhkan anggota yang lain. Gereja telah menjangkau segala lapisan masyarakat dengan berbagai strata social. Ada orang Yahudi, umat Allah yang telah memiliki taurat. Ada bangsa Yunani yang dikenal sebagai bangsa yang memiliki budaya yang tinggi dengan pemikir-pemikirnya yang hebat. Ada bangsa Bar-bar, yang dianggap bodoh dan berprilaku buruk. Ada bangsa Skit yang lebih biadab dari bangsa Bar-bar. Ada dari kalangan budak yang dianggap sama dengan barang dagangan/dianggap tidak berharga. Ada pula orang merdeka yaitu orang yang tadinya sebagai budak tapi kemudian menjadi merdeka dan kaya serta memiliki para budak. Mereka semua karena Injil menjadi umat Allah. Karena Allah tidak membedakan maka tidak boleh lagi ada diskriminasi. Dalam persekutuan Umat Allah latar belakang tidak boleh membuat seseorang menjadi inferior atau merasa superior. Anggota yang nampaknya lemah dan tidak kelihatan bisa jadi merupakan anggota yang amat penting. Sama seperti anggota tubuh yang nampaknya kurang penting tetapi diberikan penghormatan khusus, hal itu tidak diperlukan oleh anggota yang elok. Berdasarkan analogi gereja sebagai tubuh Krisus, maka perpecahan gereja adalah sesuatu yang sangat absurd, sesuatu yang sangat tidak masuk akal untuk terjadi perpecahan. Mana ada anggota tubuh yang bertentangan satu dengan yang lain. Adalah sangat tidak waras apabila anggota tubuh saling menyakiti satu dengan yang lain. Tetapi kenyataan sejarah sudah tidak terhitung berapa banyak terjadinya konflik yang menyebabkan terjadinya perpecahan. Orang percaya telah gagal untuk menganalogikan dirinya dengan Tubuh Kristus. Tujuan penulis menulis tesis ini adalah supaya pejabat gereja dan seluruh warga gereja sungguh-sungguh menyadari bahwa dirinya adalah anggota tubuh Kristus. Gereja bukanlah sebuah organisasi duniawi atau sebuah lembaga social. Gereja adalah tubuh Kristus dan tidak boleh diperlakukan sebagai organisasi social. Gereja melebihi organisasi apapun juga karena di dalamnya ada kehidupan. Kesadaran yang mendalam akan gereja sebagai tubuh Kristus akan menimbulkan tanggung jawab, kerendahan hati untuk bekerjasama, menghindarkan bahaya perpecahan yang seringkali mengancam keutuhan gereja.
Pengaruh Pemahaman Tentang Ibadah yang Sejati Menurut Roma 12:1 Terhadap Pertumbuhan Iman Remaja
2021
Penelitian ini mengkaji secara kuantitatif pengaruh pemahaman tentang ibadah menurut Roma 12:1 terhadap pertumbuhan iman remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang ibadah yang sejati menurut Roma 12:1 memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan iman remaja Kristen. Jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil perhitungan thitung sebesar 8.735 dan lebih besar dari ttabel yang bernilai 2.021, maka Ha diterima dan Ho ditolak, atau dengan kata lain menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha) untuk pengujian kedua variabel penelitian ini. Uji koefisien determinan menunjukkan seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel Ibadah yang Sejati (X) terhadap variabel Pertumbuhan Iman (Y). Nilai KD yang diperoleh adalah 0.668 atau 66,.8% (dibulatkan menjadi 67%), Sehingga dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas (Ibadah yang Sejati) memiliki pengaruh sebesar 67% terhadap variabel Y (Pertumbuhan Iman), yang selebihnya (33%) dipengaruhi oleh faktor atau variabel yang lain.
Refleksi Teologi Memaknai Ikut Menderita Demi Injil Kristus berdasarkan 2 Timotius 2:1-10
Jurnal Antusias, 2021
Every human being must experience suffering. The only difference is the cause of suffering. The Bible also records how the heroes of faith also suffered, such as Job, Jeremiah, Stephen, Paul, and even the Lord Jesus in fulfilling His saving purpose suffered a lot. This article intends to illustrate Paul's viewpoint about sharing in suffering for the sake of the gospel of Christ. The method used in this article research is text analysis and literature review. Based on the research results of this article, believers are asked to remain strong in the face of various sufferings, to become loyal and obedient soldiers of Christ, because God will surely give understanding to deal with those situations. Nothing can hinder or shackle the Good News from God for the salvation of mankind. It may be that through the suffering God allows believers to experience, there is a divine purpose that will be fulfilled.
TEOLOGI MISTIK PAULUS: Teologi Cinta, Berdasar II Korintus 12:1-10
2020
Kata mistik berasal dari bahasa Yunani "mysterion". Kata "mysterion" ini berasal dari penggabungan kata "mystes" (orang yang mencari) dan kata "myein" (menutup mata sendiri). Jadi kata "mysterion" dapat diartikan dengan upaya seseorang untuk mencari rahasia kehidupan dengan menutup mata sendiri (meditatifkontemplatif).
Karunia Roh menurut 1 Korintus 12:8-11 dan Penerapannya pada Ibadah
Jurnal Salvation, 2022
This paper specifically discusses the gifts of the spirit in 1 Corinthians 12:8-11 and their application in worship. The methods used in writing this topic are qualitative methods with a literary study approach and an exposition approach to biblical texts. The result of this description in Greek uses the word: (didotai) which means to give, handing out, entrusting, giving back, putting, making and lifting. So the understanding of the "gift of the Spirit" is freely given from the Holy Spirit who is the Person of God. They can be in the form of physical blessings, or something spiritual. The purpose of gift-giving is to confirm God's word which shows God's power is more dominant than the powers of the universe. The gift of the believer as well as the development of faith manifested in worship, as well as the gift of the spirit play a role in the multiplication of believers in Jesus.
MAKNA PENDERITAAN MENURUT PANDANGANRASUL PAULUS BERDASARKAN II KORINTUS 12
2019
Abstrak Dalam artikel ini ada beberapa prinsip penting yang dapat kita pelajari melalui penjelasan tentang Yesus model pemimpin transformatif yang menghamba. Model kepemimpinan Yesus berbeda dengan model kempemimpinan sekuler pada umumnya. Pemimpin sekuler lebih cenderung kepada kemampaun diri sendiri. Kepemimpinan Transformatif Yesus Kristus adalah menampilkan pelayanan hamba dan menolak usaha-usaha manusia dalam mengembangkan kepemimpinan-Nya. Dalam kepemimpinan Yesus dapat dilihat dari sikap kerendahan hati-Nya, lemah lembut, melayani dan berserah pada kehendak Bapa-Nya. Keempat sikap ini berangkat dari kesadaran bahwa seseorang adalah "hamba," dan Dia adalah Tuan di atas segala tuan.
Implikasi Latar Belakang Kehidupan dan Pelayanan Rasul Paulus Bagi Pelayan Tuhan
Jurnal Teologi Injili, 2021
Guna memahami konsep teologi Paulus, perlu sekali untuk mempelajari latar belakang kehidupannya. Melalui pemaparan tentang latar belakang kehidupan Paulus, dapat ditarik implikasi bagi pelayan Tuhan pada masa kini, baik yang aktif melayani di organisasi gereja, bidang misi, maupun di sekolah. bagaimana latar belakang kehidupan rasul Paulus dari sebelum dan sesudah ia bertobat? Apa dan bagaimana pelayanan rasul Paulus setelah ia bertobat dan bagaimana masa akhir hidupnya serta bagaimana implikasi dari latar belakang kehidupan dan pelayanan Paulus bagi pelayan Tuhan saat ini? Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif-deskriptif. Dalam pembahasannya, penulis memaparkan tentang latar belakang kehidupan Paulus yang mencakup masa kelahiran Paulus, masa remaja Paulus, keluarga Paulus (termasuk status pernikahan Paulus), dan pelayanan Paulus sebelum ia bertobat, kisah pertobatan Paulus, pelayanan Paulus yang mana perjalanan misinya. Implikasi latar...
Implementasi Karunia-Karunia Roh Kudus Berdasarkan 1 Korintus 12:8-10
2020
The gifts of the Spirit are gifts that God has given to his church so that in every ministry there is power in. All the gifts that God has given to fulfill the Great Commission are already in the midst of His people. The gifts only need to be found. The gifts of the Spirit are not the same, each person receives according to the measure of the gift of Christ. The purpose of the gifts of the Spirit is to build up everyone. Therefore these gifts must be used properly and regularly.