TRANSFORMASIONAL LEADERSHIF DAN SERVANT LEADERSHIP: TANTANGAN KEPEMIMPINAN DALAM MENGHADAPI ERA GLOBAL (original) (raw)
Related papers
2018
Kepemimpinan adalah suatu sifat yang berani dan bisa mengambil suatu keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan moral dan logikanya. Baik adalah dari ukuran moral bagi pemimpin pemerintah sedangkan kebenaran adalah ukuran logika kepemerintahan, mereka yang mengandalkan logika tanpa moral cenderung tirani dalam kekuasaannya. Sedangkan mereka yang mengendalikan moral tanpa logika akan membiarkan masyarakat bertindak anarkis. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukan bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan pemimpin jujur, lahir dari golongan muda serta demokratis dalam cara pandang menyelesaikan sebuah permasalahan. Pemimpin organisasi di Indonesia apapun jenisnya harus dilandasi pada nilai-nilai pancasila sebagai landasan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kata Kunci: Pemimpin, Kempemimpinan, Pemerintahan
2024
Kepemimpinan komunitas di era perubahan cepat semakin menekankan pendekatan inklusif, yang menghargai keberagaman dan menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa dihargai. Tantangan dalam kepemimpinan inklusif, seperti di gereja, sering berbenturan dengan nilai-nilai tradisional, namun dengan menghormati martabat semua orang, gereja dapat menjadi teladan dalam menciptakan komunitas yang terbuka. Kepemimpinan Musa melalui Servant Leadership dan kepemimpinan transformasional yang mendorong perubahan menjadi dua pendekatan yang saling melengkapi, membantu pemimpin menyeimbangkan empati dan inovasi dalam membangun komunitas yang inklusif dan adaptif.
Kepemimpinan Transformasional Di Era Post Modern
JURNAL LUXNOS
The modern Post era we are currently facing has the character of: attacking the special, universal, total, and absolute status of truth as understood in modernism. Single and universal truths are not recognized. There are only true truths for every society or community. Then truth is understood as fragmented into equal truths without a single normative accout beyond it. There is no tradition or ideology that stands on other traditions or other ideologies. What one believes to be true is no longer a single truth but part of truth pluralism. Therefor a leader understands the leadership of transformation in the post moderent era, apostle Paul explains, there are three levels of Transformational in the life of Believers, namely: 1) Position Transformation; 2) Behavior Transformation; 3) Community Transformation. If we can describe, the leadership of transformation in post-modern era, must have three real roles in leadership, 1. Spiritual Formation, 2. Theological Proficiency, 3. Practical & Ministry Proficieny. These three skills will be discussed in this paper.
DINAMIKA KELOMPOK DAN SERVANT LEADERSHIP (GROUP DYNAMICS AND SERVANT LEADERSHIP
DINAMIKA KELOMPOK DAN SERVANT LEADERSHIP (GROUP DYNAMICS AND SERVANT LEADERSHIP), 2024
Dinamika kelompok yang efektif berperan penting dalam membentuk gaya kepemimpinan Servant Leadership, di mana pemimpin menempatkan kebutuhan dan kepentingan anggota kelompok sebagai prioritas utama. Pemimpin jenis ini mendengarkan dengan baik, berempati, dan berfokus pada pertumbuhan serta perkembangan anggota kelompoknya. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, yang pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap pencapaian kinerja unggul dan berkualitas dalam suatu organisasi. Namun, efektivitas ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti budaya organisasi, struktur organisasi, dan karakteristik individu karyawan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini secara efektif.
KEPEMIMPINAN HAMBA (SERVANT LEADERSHIP)
Buku TUNAIKAN TUGAS PELAYANAN, 2010
Dosen Pascasarjana (S3) Sekolah Tinggi Teologia Baptis Indonesia Semarang (Indonesian Baptist Theological Seminary) sonnyzaluchu@stbi.ac.id Mitos kepemimpinan yang paling berbahaya adalah bahwa seorang pemimpin tercipta saat dilahirkan – bahwa ada faktor genetik pada kepemimpinan. Mitos itu juga menegaskan bahwa manusia memiliki atau tidak memiliki sifat karismatik tertentu. Itu semua adalah omong kosong; nyatanya, yang benar adalah kebalikannya. Para pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan (Warren G. Bennis) Pendahuluan Banyak orang salah mengerti tentang kepemimpinan. Mereka beranggapan bahwa kepemimpinan melekat di dalam kekuasaan, posisi atau jabatan. Anggapan klasik tentang kepemimpinan adalah seseorang yang memiliki posisi tertentu atau jabatan tertentu di dalam sebuah organisasi. Melalui posisi, kedudukan dan kekuasaan yang dimilikinya, orang menjadi takut dan segan. Itulah sebabnya kita mengamati, khususnya di dalam dunia politik, orang begitu gila mengejar kekuasaan 3. Saya pernah memiliki paham seperti itu waktu menjadi guru di sebuah SMU di Kota Semarang. Membuat murid-murid takut dan tunduk pada saya, merupakan kehormatan yang layak saya terima sebagai seorang pemimpin di tengah-tengah mereka. Saya beranggapan bahwa posisi (sebagai seorang guru) memang telah ikut menentukan kedudukan saya sebagai seorang pemimpin. Ternyata semua itu tidak betul. Pemimpin tidaklah lahir dari kedudukan atau posisi. Bahkan lebih dari itu, pemimpin tidak dilahirkan tetapi dibentuk.
This paper aims to describe the importance of transformational leadership role in encouraging and influencing organizational change in the National Institute of Public Administration (LAN). By using data collection method through the stocktaking of various textbooks, journals and documents, as well as the observation in the past year, this paper is expected to provide an overview of how the role of transformational leadership is able to push the organizational changes. The succession of transformational leadership can be seen at least from three important indicators, namely, changing in the organizational structure, products and culture. Analysis demonstrate that change in structure and product are relatively better compared to cultural change. Therefore, LAN's still need to work hard to transform the old habits into the new habits that reflects the expectation of internal and external stakeholders, which is professionalism in performing their duties and functions in research and training and education. Thus, the key to make all of this possible is the transformational leadership which is always ready to lead the change. Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya peran kepemimpinan transformasional dalam mendorong dan mempengaruhi perubahan organisasi di Lembaga Administrasi Negara. Dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui stocktaking dari berbagai textbook, jurnal dan dokumen yang ada, serta dengan melakukan observasi dalam kurun waktu setahun terakhir, tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana peran kepemimpinan transformasional mampu mendorong terjadinya perubahan organisasi. Keberhasilan ini setidaknya dapat dilihat dari tiga indikator penting yaitu perubahan struktur, produk dan kultur. Dua indikator
Kepemimpinan Transformasional (terjemah)
Diterjemahkan oleh: Kurniawan Kepemimpinan Sektor publik di era abad ke 21 adalah tantangan dan berorientasi pada perubahan. Perkembangan kondisi global yang pesat dan pergeseran pengaruh politik dan ekonomi yang mengubah gagasan-gagasan penulis atas "apa" yang harus dilakukan oleh Pemerintah. Kemajuan perkembangan teknologi dan metodologi operasional serta merta membangkitkan harapan atas kepemimpinan yang mensyaratkan perkembangan yang sama dalam "bagaimana" pemerintah menyelesaikan kewajiban tugasnya. Sayangnya, tragedi serangan teroris 9/11, berbagai bencana Penerbangan dan Administrasi Ruang Angkasa Nasional-National Aeronautics and Space Administration (NASA), dan kegagalan Dinas Pemerintah Pengelolaan Gawat Darurat-Federal Emergency Management Agency (FEMA) dalam merespon badai Katrina menjadi hal penting yang menjadi kebutuhan bagi para pemimpin publik untuk cepat menyesuaikan diri dengan berbagai jenis peristiwa. Menghadapi pesatnya perubahan keadaan di sekelilingnya para pemimpin publik dituntut untuk mengubah organisasi mereka.