Analisis Pendekatan Objektif (original) (raw)

Pendekatan objektif.

shofa alfani, 2022

Kegiatan menganalisis karya sastra merupakan hal yang lumrah dilakukan sebagai suatu proses pemaknaan atau pemberian makna terhadap karya sastra dengan intensitas estetik, istilah lainnya adalah konkretisasi. Berbagai pendekatan ditawarkan, salah satu diantaranya pendekatan objektif yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada karya sastra itu sendiri, pendekatan ini beranggapan karya sastra sebagai sesuatu yang otonom. Sebagai struktur yang otonom, karya sastra dapat dipahami sebagai suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunnya. Oleh karena itu, untuk memahami maknanya, karya sastra harus dianalisis berdasarkan strukturnya sendiri, lepas dari berbagai unsur yang ada di luar struktur signifikansinya.

Pendekatan Naratif

2014

Istilah naratif berasal dari kata kerja "to narrate" (menarasikan) atau "totell (as a story) in detail " menceritakan secara terperinci (Ehrlich dkk, 1980). Namun kata narasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki makna pengisahan suatu cerita atau peristiwa yang disusun sesuai dengan urutan waktu dan untuk kata naratif memiliki makna yang bersifat menguraikan atau menjelaskan. Sehingga kata naratif lebih tetap jika digunakan untuk menjelaskan suatu metode penelitian.

Tes Objektif

Istilah tes diambil dari kata "testum" suatu pengertian dalam bahasa Perancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Ada pula yang mengartikan sebagai sebuah piring yang dibuat dari tanah. Dalam perkembangannya, istilah tes diadopsi dalam psikologi dan pendidikan.

Analisis Objek Kajian

Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung berlapislapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang disebut dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim. Gas-gas tersebut adalah nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.

Kritik antara Tiga Pendekatan Metodologi

Ilmu Sosial Kritik (CSS) mengkritik ilmu positivis (PSS) sebagai ilmu yang picik, anti demokrasi dan non humanis dalam penggunaan nalarnya. ISS mengk ritik PSS karena gagal mengatasi makna orang-orang nyata dan kapasitas mereka untuk merasakan dan berfikir, karena mengabaikan konteks sosial dan karena menjadi anti humanis. CSS setuju dengan sebagian besar kritikan terhadap PSS dan yakin bahwa PSS mempertahankan status quo. CSS mengkritik ISS karena menjadi terlalu subjektif dan relativis, memperlakukan ide orang lebih penting dari pada kondisi sebenarnya (misalnya kemiskinan nyata, penindasan, kekerasan). CSS juga mengatakan bahwa ISS terlalu berfokus pada tatanan lokal, aras-mikro dan jangka pendek sementara mengabaikan kondisi struktural yang lebih luas dan jangak panjang. Bagi CSS, ISS bersifat amoral dan pasif.

Fungsi dan Pendekatan pembahasan

Bimbingan dan Konseling, pada intinya merupakan bagian daari komponen yang ada dalam sistem pendidikan di sekolah yang sangat mempunyai peranan penting dalam menentukan dan membantu siswa meraih cita-citanya secara optimal sesuai dengan apa yang telah mereka miliki, baik potensi-potensi yang telah ada maupun prestasi yang telah dicapainya atau justru sebaliknya terdapat masalah dalam diri individu sehingga menyebabkan terjadinya penghambatan dalam meraih prestasi secara optimal. Lantas bagaimana dengan Fungsi dan pendekatan bimbingan dan konseling itu sendiri? Hal inilah yang kemudian kami anggap menarik untuk dipelajari dan dikaji sebagai bagian dari pembelajaran dalam makalah mata kuliah bimbingan dan konseling ini.

Kajian dan Analisis Jurnal Penelitian Tujuan

Regulasi diri Kognitif dan perilaku merupakan aspek penting dalam pembelajaran dan performa akademik siswa pada konteks pembelajaran kelas. Penelitian ini dilandasi oleh temuan-temuan di lapangan bahwa pencapaian prestasi akademik siswa di kelas dipengaruhi oleh beberapa aspek beberapa dari aspek tersebut adalah motivasional dan pengaturan diri yang dalam hal ini dapat kita sebut korelasi antara 'Skill' (keterampilan) dan 'Will' (kemauan). Dua komponen tadi dianggap sangat berpengaruh terhadap performa akademik siswa di kelas sehingga perlu diteliti lebih jauh dengan beberapa komponen yang relevan. Pertama, Pembelajaran regulasi diri mencakup strategi meta-kognitif siswa untuk perencanaan, monitoring, dan pemodifikasian kognitif mereka. Kedua, Pengontrolan dan pengelolaan usaha siswa pada tugas-tugas akademik di kelas juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Ketiga, aspek penting lainnya dari pembelajaran regulasi diri bahwa beberapa peneliti telah menyertakannya dalam konseptualisasi mereka yaitu fakta bahwa strategi kognitif sesungguhnya yang siswa lakukan untuk belajar, mengingat, dan memahami materi. Strategi kognitif berbeda yang digunakan juga akan berdampak lain terhadap tingkat pencapaian akademik siswa.