MENGEMBANGKAN INOVASI DAN KREATIVITAS MELALUI KONSEP DESIGN THINKING (original) (raw)
2021, Sella Ayudia Marsya
Abstrak Di era globalisasi saat ini dibutuhkan kompetensi dan ketarampilan bagi semua orang agar dapat menjalankan profesinya semaksimal mungkin dalam hal perlunya pengembangan inovasi dan kreativitas. Seiring berjalannya waktu, Design Thinking hadir sebagai kerangka kerja untuk berinovasi demgam melihat masalah atau kebutuhan dari sudut pandang pengguna. Karena pendekatan yang berpusat pada manusia ini menuntut pemahaman menyeluruh tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh pelanggan, proses berpikir desain ini mengharuskan terlebih dahulu untuk berempati dengan orang-orang yang ada dengan solusi baru. Dalam penelitian ini penulis mengkaji bagaimana konsep Design Thinking mendorong inovasi dan kreativitas seseorang. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian kualilatitf deskriptif dengan dukungan sumber data sekunder. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi ini, ada kebutuhan kritis untuk melatih pekerja agar lebih berpengetahuan luas, inovatif serta keterampilan kolaboratif, dan mampu berpikir kreatif, analitis, dan praktis. Memperoleh keseimbangan antara keterampilan dan disposisi ini penting jika pembuat perubahan dan pemecah masalah di masa mendatang ingin mampu merespons secara refleks masalah yang kompleks. Seseoramg harus menjadi pemikir mandiri dan mandiri, melampaui pengetahuan konten untuk mengantisipasi solusi kreatif untuk masalah (Lipman, 2003; McCombs & Whisler, 1997). Salah satunya dengan berpikiran desain atau Design Thinking yang merupaka suatu proses pemecahan masalah kreatif lintas disiplin yang menggabungkan pemikiran analitis, pemikiran kreatif, dan keterampilan praktis (Ingalls Vanada, 2011). Design thinking adalah pendekatan yang melibatkan proyek pembelajaran langsung, berfokus pada penyelidikan dan penyelesaian masalah, penyelidikan solusi yang mungkin, membuat sketsa dan prototipe, kolaborasi dan umpan balik, menciptakan 'produk' atau ide, serta refleksi dan desain ulang jika perlu (Razzouk et al., 2012)