PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU, STUDENT ENGAGEMENT DAN EFIKASI DIRI TERHADAP SCHOOL WELL-BEING SISWA SMPN 1 SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL (original) (raw)
Related papers
Oleh: HILAL DIYANDINI PUTRA A210150200 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019 i ii iii PENGENDALIAN EMOSIONAL GURU DI KELAS DITINJAU DARI DISIPLIN SISWA DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL DI SMK BATIK 1 SURAKARTA Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk memperoleh hasil dan mendeskripsikan pengaruh disiplin siswa terhadap pengendalian emosional guru di kelas di SMK Batik 1 Surakarta. 2) Untuk memperoleh hasil dan mendeskripsikan pengaruh hubungan interpersonal guru-siswa terhadap pengendalian emosional guru di kelas di SMK Batik 1 Surakarta. 3) Untuk memperoleh hasil dan mendeskripsikan pengaruh disiplin siswa dan hubungan interpersonal guru-siswa terhadap pengendalian emosional guru di kelas di SMK Batik 1 Surakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK Batik 1 Surakarta. Sampel diambil sebanyak adalah 61 guru. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 10,033 + 0,301X1 + 0,471X2. Persamaan menunjukkan bahwa pengendalian emosional guru dipengaruhi oleh disiplin siswa dan hubungan interpersonal guru-siswa. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Disiplin siswa terhadap pengendalian emosional guru di kelas di SMK Batik 1 Surakarta dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa t hitung > t tabel , 3,288 > 2,021 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,002 dengan sumbangan relatif sebesar 58% dan sumbangan efektif 31,6%. 2) Hubungan interpersonal guru-siswa terhadap pengendalian emosional guru di kelas di SMK Batik 1 Surakarta dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa t hitung > t tabel , yaitu 2,653 > 2,021 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,010 dengan sumbangan relatif sebesar 42% dan sumbangan efektif 22,8%. 3) Disiplin siswa dan hubungan interpersonal gurusiswa terhadap pengendalian emosional guru di kelas di SMK Batik 1 Surakarta dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa F hitung > F tabel , yaitu 12,184 > 3,230 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4) Koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,544 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh disiplin siswa dan hubungan interpersonal guru-siswa terhadap pengendalian emosional guru di kelas di SMK Batik 1 Surakarta adalah sebesar 54,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMA NEGERI 1 GEUMPANG KABUPATEN PIDIE
Communication principal is the process of delivering information (message) to the teacher and can carry the information to the students. Principal as resources in schools are needed by teachers, in order that delivered can be implemented for the development of teachers themselves and also for students. The purpose of this study was to determine the communication principals, include: Professional teacher; Discipline teacher; and responsibilities of teachers. A qualitative approach with descriptive methods, techniques of data collection is done through interview, observation guidelines, and documentation. Research subjects are teachers, heads, and school committee in SMA 1 Geumpang. The research found: Communication principals in improving teachers' professional that convey a message to the teacher either orally (calling and direct warning) or in writing (letter of warning); Communication principals in improving teacher discipline that is a great example by attending to school on time and return the end; and Communication principals in improving the teacher's responsibility is interpersonal communication and communication in solving problems in learning how to coordinate and seek solutions to the committee and the school superintendent, and the Department of Education related. Expected to committees and principals in order to provide encouragement and guidance in the performance of professional teachers, discipline and responsibility of teachers to effectively and efficiently so as to improve the performance of teachers in the school. Abstrak: Komunikasi kepala sekolah adalah proses penyampaian informasi (pesan) kepada guru dan dapat melaksanakan informasi tersebut kepada anak didik. Kepala Sekolah sebagai sumber informasi di sekolah sangat dibutuhkan oleh guru-guru, agar yang disampaikan dapat terlaksana bagi pengembangan guru itu sendiri dan juga bagi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi kepala sekolah, meliputi: Profesional guru; Disiplin guru; dan Tanggung jawab guru. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ialah guru-guru, kepala, dan komite sekolah di SMA Negeri 1 Geumpang. Hasil penelitian ditemukan: Komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan profesional guru yaitu menyampaikan pesan kepada guru baik secara cara lisan (memanggil dan teguran langsung) maupun secara tulisan (surat peringatan); Komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru yaitu memberikan contoh teladan dengan hadir ke sekolah tepat waktu dan pulang paling akhir; dan Komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan tanggung jawab guru yaitu komunikasi antar pribadi dan komunikasi dalam memecahkan masalah di dalam pembelajaran dengan cara mengkoordinasi dan mencari solusi dengan komite dan pengawas sekolah, serta Dinas Pendidikan terkait. Diharapkan kepada komite dan kepala sekolah agar dapat memberikan dorongan dan pembinaan dalam kinerja guru tentang profesional, kedisiplinan dan tanggungjawab guru secara efektif dan efesien sehingga dapat meningkatkan kinerja guru di sekolah. Kata kunci: Komunikasi Kepala Sekolah dan Kinerja Guru. PENDAHULUAN Pendidikan yang bermutu memiliki kaitan ke depan dan ke belakang. Kaitan ke depan berupa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan bangsa yang maju, modern, makmur, dan sejahtera. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, dirumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu "Berkembangnya potensi peserta
Bheti Fitriani, 2021
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan pengembangan diri pada siswa kelas XI SMALB tunagrahita di SLB Negeri 01 Kota Bengkulu pada masa pandemi Covid-19 melalui guru kunjung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas atau classroom action research yang dilakukan dengan guru kunjung ke rumah siswa karena adanya pemberlakukan pembelajaran jarak jauh. Penelitian dilakukan dengan dua siklus. Subjek penelitian adalah kelas XI tunagrahita yang berjumlah tujuh orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data secara deskriptif kualitatif dengan mencatat, mengumpulkan, membuat ikhtiasar untuk menemukan pola dan hubungan-hubungan yang dijadikan sebagai refleksi untuk melakukan tindakan selanjutnya. Guru kunjung bertujuan meningkatkan keterampilan pengembangan diri mencuci tangan memakai sabun dimasa pandemi covid-19 pada siswa kelas XI SMALB tunagrahita di SLB Negeri 01 Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan pengembangan diri cuci tangan subyek sedang dapat ditingkatkan melalui guru kunjung pada masa pendemi covid-19. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan keterampilan setelah dilakukan tindakan. Pada tes kemampuan awal dari tujuh subyek 3 diantara nya memperoleh 6 skor, 3 subyek 5 skor dan 1 subyek memproleh 4 skor. Siklus I, subjek Tujuh peserta didik memperoleh peningkatan 4 skor atau (28,6%) dan pada siklus II memperoleh pencapaian 92,85% dan 85,71% dari 14 skor yang ditetapkan dan KKM yang ditetapkan adalah 85%. Kata kunci: keterampilan pengembangan diri, guru kunjung, tunagrahita.
KOMPETENSI GURU SERTA HUBUNGAN KOMPETENSI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Silvia Lubis, 2023
Guru memegang peran sentral dalam membentuk mutu pendidikan, dan faktor-faktor seperti kompetensi, kesejahteraan, dan iklim kerja saling terkait, membentuk dasar bagi keberhasilan sistem pendidikan.Kompetensi guru, mencakup aspek pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, diidentifikasi sebagai pilar utama dalam menciptakan iklim kerja yang kondusif. Kesejahteraan guru, baik dari segi materi maupun spiritual, turut memengaruhi motivasi dan semangat kerja guru dalam memberikan kontribusi optimal dalam dunia pendidikan
The objective of this research was to understand the effect of rewards and self-efficacy on innovation. It was a quantitative research which was conducted in six state schools located in Seluma Regency, Bengkulu. The research used a survey method with path analysis applied in testing hyphotesis. It was conducted to 153 teachers as the respondents which were selected in a simple random way. The result of this study are: (1). There is a positive direct effect of rewards on innovation.
Nasihadin_Paper, 2019
Nasihadin ABSTRAK Permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini yang berkaitan dengan rendahnya kinerja guru, dimana hal tersebut adalah salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa ini. Kondisi tersebut diduga antara lain karena komunikasi interpersonal kepala sekolah yang rendah, sehingga motivasi kerja guru rendah dan kinerja guru tidak terdorong ke arah yang lebih baik. Kata kunci : komunikasi interpersonal, motivasi kerja dan kinerja guru. ABSTRACT One of the national issues on todays' educational problems is low teachers' performance. The condition is probably caused by the low of principal's interpersonal communication in such away that low teachers' work motivation. The purpose of the research to investigate and analyze the influence of principal's interpersonal communication towards teachers'work motivation in order to achieve better teachers' performance.