Isu-isu Internasional (original) (raw)
Related papers
Editorial Isu isu internasional
Sebagai sebuah jurnal akademik, Intermestic: Journal of International Studies senantiasa akan menjadi wahana wacana dan forum diskusi bagi para cendikia (scholar) mengenai ragam isu internasional dan intermestik yang perlu diangkat dan diperhatikan khalayak pembaca. Pada Volume 1, No. 2, Mei 2017, meskipun belum mengkhususkan pada sebuah tema tertentu, namun artikel-artikel yang kami persembahkan di sini memiliki keistimewaan dalam mengangkat isu kajian berdimensi internasional yang kerap terpinggirkan untuk dibahas. Antara lain adalah isu mengenai psikologis kebahasaan dalam kebijakan luar negeri, keamanan manusia, kelompok lobi, hubungan interkultural diaspora, penyandang disabilitas, serta globalisasi. Untuk semua ini kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para kontributor artikel.
Disusun oleh : Laren Anggola Pratama NRP : 120119254 FAKULTAS HUKUM UBAYA 2019 Kata Pengantar Assalamualaikum wr. Wb Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya saya dapat menyelesaikan makalah ini walau tidak sedikit hambatan, jika tidak dengan izin dan pertolonganTuhan Yang Maha Esa, maka makalah ini tidak akan dapat dirampungkan. Sudah barang tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan saya. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak saya harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi. Harapan saya semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya. Wabilahi Taufik walhidayah Wasalamualaikum wr.wb.
Studi politik internasional sebenarnya adalah merupakan studi kebijakan politik luar negeri dimana kebjiakan ini didefinisikan sebagai keputusan-keputusan yang merumuskan tujuan, menentukan presiden atau melakukan tindakan-tindakan tertentu dan tujuan-tujuan yang diambil untuk mengimplementasikan tujuan-tujuan tersebut. Studi ini memusatkan perhatian pada usaha-usaha yang menggambarkan kepentingan-kepentingan tindakan, elemen-elemen atau unsur-unsur kekuasaan negara-negara besar. Tetapi dalam hal apa yang ada di kebijakan luar negeri menjadi politik internasional menurut Frad E. Sondernpman dalam bukunya "The Lintage Between For Policy and International Politics" dan James N.
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat izin dan ridha-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Semoga syafaat beliau dapat membantu umatnya pada hari akhirat kelak. Amin.
Kasus Internasional - Artikel Ilmiah
Predikat The most persecuted minority yang diterima Etnis Rohingya menjadi suatu permasalahan kemanusiaan yang diterima oleh ASEAN terlebih ketika Asia Tenggara menjadi cakupan terjadinya permasalahannya kasus ini. Disisi lain, penegakan prinsip non-intervensi pada ASEAN menciptakan tuntutan bagi setiap anggota didalamnya mampu dalam menyelesaikan permasalahannya sendiri, hal ini berkaitan langsung guna mencegah terjadinya permasalahan lain yang timbul terlebih mengetahui pengaruhnya terhadap perkembangan perekonomian suatu negara yang berkaitan dengan hubungan bilateral dan bentuk kerjasama lainnya. Solusi yang ditawarkan ASEAN selain membentuk suatu organisasi guna mendukung penegakan HAM dan melakukan Konferensi untuk mendesak Myanmar dalam mengakhiri tindakan diskriminatif adalah dengan melakukan diplomasi kemanusian dengan harapan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada tanpa menciderai prinsip non-intervensi.
Problematika Kerja Sama Internasional
Tulisan ini akan menjelaskan dinamika dalam kerja sama internasional dengan mengangkat studi kasus kerja sama tentang perubahan iklim di bawah kordinasi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). 1 Sistematika penulisan adalah sebagai berikut.
Isu-Isu Global Dalam Novel Indonesia Modern
MIMESIS
Sebagaimana judul yang dimaksud dalam paparan ini adalah “memaparkan isu-isu global yang tercermin dalam novel Indonesia modern”. Isu-isu global adalah wacana yang dewasa ini mengemuka di masyarakat yang perlu diidentifikasi keberadaannya, sehingga dapat terpahami masalah apa saja yang muncul dan yang perlu dicari jalan keluarnya. Untuk mengetahui hal itu, novel sebagai dokumen dalam peristiwa budaya dipandang mampu jadi sampel untuk mengungkap fenomena isu global tersebut. Karenanya, paparan ini mengedepankan pembahasan isu global terhadap novel Indonesia modern dengan teori sosiologis. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang isu global yang tercermin di dalam novel. Bagaimana isu-isu global seperti: kemiskinan, kejahatan, ketidakadilan, disorganisasi keluarga, dan seterusnya dipersoalkan dalam peristiwa seni, terutama novel Indonesia modern.
ISU-ISU DAN MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL
Pada hari-hari mendatang, kontak antar manusia baik secara fisik melalui alat transportasi (darat, laut, udara) maupun secara tidak langsung melalui multimedia akan semakin intensif. Suasana tersebut akan membawa dampak pergeseran nilai, norma, pemikiran, dan pandangan hidup kita terhadap masa yang akan datang. Permasalahan dan isu-isu global secara negative harus sungguh-sungguh kita waspadai. Sedangkan kenyataan-kenyataan global yang positif wajib kita serap demi peningkatan kualitas hidup bersama.
Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dmaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan ini disebabkan oleh faktor-faktor antara lain : 1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan 2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara kenegara lainnya melalui bermacam peraturan seperti pabean, yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah. 3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan sebagainya.