KARAKTERISTIK BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR (original) (raw)

EFEKTIFITAS PASIR KUARSA SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA SIFAT MEKANIK BETON

Seminar Nasional Kebijakan dan Strategi dalam Pemb. Inf. Pengemb. Wilayah Berbasis Greeen Tech, FT Unissula, 2012

Paper ini menyajikan hasil pengujian secara eksperimental mengenai perilaku mekanik beton yang meliputi sifat kelecakan, kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur, modulus elastisitas dan nilai Poisson beton dengan memanfaatkan pasir kuarsa sebagai agregat halus. Program eksperimen dilakukan dengan membuat total lebih dari seratus benda uji untuk mengetahui efektifitas pasir kuarsa dalam menghasilkan campuran beton dibandingkan dengan campuran beton yang menggunakan pasir Muntilan yang selama sudah biasa digunakan di daerah Jawa Tengah. Hasil eksperimen diantaranya menunjukkan bahwa sifat kelecakan beton menggunakan pasir Kuarsa cukup baik dan tidak berbeda jauh sifatnya dengan beton menggunan pasir Muntilan. Kuat tekan beton menggunakan pasir Kuarsa juga dapat dihasilkan, dimana dapat dicapai kuat tekan karakteristik beton sekitar K-200 hingga K-300.

PEMANFAATAN LIMBAH TEMBOK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON

Seiring pesatnya pembangunan maka kebutuhan material pun semakin banyak, diantaranya kebutuhan pasir yang terus meningkat, hal ini berdampak pada menipisnya stok pasir di setiap tambang pasir. Selain daripada itu seiring pesatnya pembangunan terdapat pula pembongkaran bangunan lama yang dapat menghasilkan limbah berangkal tembok. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan limbah tembok sebagai pengganti agregat halus (Pasir) dengan metode Doe dan SNI 03-2847-2013 tentang beton. Jika limbah tembok memenuhi syarat yang ada dalam menggantikan pasir diharapkan dapat dijadikan alternatif pengganti pasir. Pengujian beton dilakukan dengan alat uji kuat tekan beton, pengujian beton dilakukan pada umur beton 28 hari. Pengujian tersebut menghasilkan nilai kuat tekan beton murni atau tanpa campuran limbah tembok dan dengan campuran limbah tembok prosentase 25%, 50%, 75% dan 100%.

KARAKTERISTIK BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR SUNGAI KARAWA KABUPATEN PINRANG

KARAKTERISTIK BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR SUNGAI KARAWA KABUPATEN PINRANG, 2021

Almost all rivers in Indonesia have abundant material resources. Can be an alternative as material that can be reached by the community in the area. But it has not been utilized optimally because the material has not known the nature, type and quality. This is the rationale for utilizing aggregates taken from the river Karawa Pinrang District to serve as a concrete forming material. The objectives of this research are to find out the compressive strength of concrete produced by using rough aggregate of natural stone (round) and rough aggregate of brown stone of Karawa River of Pinrang Regency at age 3, 7, 14, 21, and 28 days, and to know the tensile strength of concrete produced by natural aggregate, aggregate of natural stone (round) and crushed stone aggregate river of Karawa River of Pinrang Regency at age 28 day. Planning of mixed compositions using SNI 03-2834-2000 method, Development Of Environment Methode (DOE), and American Society Of Testing And Materials (ASTM). The test specimens made are cylinders of 150/300 mm. The results of concrete compressive strength research using crushed stone 31,139 Mpa, while compressive strength of concrete using natural stone 20,571 Mpa, so compressive strength of concrete by using crushed stone aggregate higher than using natural stone (round). For the tensile strength of concrete produced by using 3.586 Mpa rock, and the tensile strength of concrete produced by using natural stone 2,878 Mpa.

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT HALUS DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

Jurnal INOVTEK Polbeng, 2017

Abstrak Penggunaan agregat halus di Kabupaten Fakfak sebagai penyusun campuran beton untuk pekerjaan konstruksi secara umum masih tergantung pada pasir laut yang potensinya cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui karakteristik pasir laut dan Pasir Sungai ; 2) mengetahui kuat tekan beton yang dihasilkan dari pasir laut dan pasir sungai pada pengujian 3, 7 dan 28 hari. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium berbasis sampel dan analisis karakteristik agregat dan uji tekan beton. Pasir laut Jalan Baru/Reklamasi, pasir sungai Palu dan pasir laut Kampung Seberang secara umum memenuhi persyaratan pengujian karakteristik agregat, namun demikian pasir yang paling baik digunakan adalah pasir laut Jalan Baru/Reklamasi dengan modulus kehalusan 2.183 dan masuk zone 2 (pasir agak kasar). Kuat tekan beton yang paling tinggi dari umur awal beton sampai akhir diperoleh dari pasir laut jalan Baru/Reklamasi dengan kuat tekan sebesar 93.86 kg/cm 2 (umur beton 3 hari), 130.57 kg/cm 2 (umur beton 7 hari), dan 172.61 kg/cm 2 (umur beton 28 hari). Sedangkan kuat tekan beton paling rendah pada umur awal beton (umur beton 3 dan 7 hari) diperoleh dari pasir sungai Palu, dengan kuat tekan sebesar 65.34 kg/cm 2 (umur beton 3 hari), 101.20 kg/cm 2 (umur beton 7 hari) dan 141.74 kg/cm 2 (umur beton 28 hari).

KARAKTERISTIK BETON RINGAN KUAT TEKAN 35 MPa MENGGUNAKAN LIMBAH KERTAS SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL AGREGAT HALUS -

Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh penambahan limbah kertas pada karakteristik beton. Limbah kertas diproduksi menjadi bulir kertas dimanfaatkan sebagai bahan pengganti agregat halus dengan persentase substitusi 25% (P25-0) dan 50% bulir kertas (P50-0). Tujuh jenis variasi campuran beton menggunakan semen PCC dan Silica Fume sebagai binder (bahan pengikat). Jumlah benda uji untuk kuat tekan dan modulus elastisitas sebanyak 42 spesimen silinder (=10 cm, t=20cm) dan kuat lentur sebanyak 9 spesimen balok (10x10x40 cm). 24 jam setelah spesimen beton dicetak, benda uji dirawat dalam air. Kemudian, sampai pada umur tertentu 7 hari dan 28 hari, kuat tekan dan modulus elastisitas serta kuat lentur beton diuji menggunakan Compression Testing Machine, Flexural Strength Machine, Universal Testing Machine dan LVDT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dengan atau tanpa penambahan bulir kertas mengalami kenaikan kuat tekan sampai dengan umur 28 hari. Pergantian bulir kertas sebagai agregat halus dapat mereduksi berat isi beton hingga mencapai 3.87%. Penambahan bulir kertas pada campuran beton menurunkan kuat tekan beton (dibanding beton normal), tetapi dapat meningkatkan kuat lentur sebesar 6.79% pada spesimen P25-0. Ini mengindikasikan bahwa bulir kertas berpotensi digunakan sebagai bahan pengganti agregat halus dalam produksi beton dengan kuat tekan minimal 37 MPa dengan persentase substitusi bulir kertas sebesar ± 25%.

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN VARIASI JUMLAH TUMBUKAN TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON …

MEKTEK, 2012

Using of charcoal dust of coconut shell in asphalt concrete mixture has been researched with some variations of number of blow to characteristic of asphalt concrete mixture type III. The aim of this research is to know characteristic of asphalt concrete mixture of type III which using charcoal dust of coconut shell with vary number of blow. Scenarios of variation of number of blow were twice of 75, twice of 100, twice of 200, and twice of 250 of blows. Scenarious of variation of charcoal dust of coconut shell content were 0%, 2%, 4%, 6% and 8%. Results of research showed that performance of stability, flow and durability of asphalt concrete mixture type III increase at using 2 % of charcoal dust of coconut shell with twice of 75 of blows. The more number of blows at asphalt concrete mixture of type III, tend to increase MQ value of asphalt concrete mixture for both with or without charcoal dust of coconut shell; which meant asphalt more stiff and tend to brittle, which it finally crash easily. The more number of blows and the higher percentage of charcoal dust of coconut shell in making specimen can decrease characteristic of durability of asphalt concrete.

ANALISIS KUAT TEKAN BETON CAMPURAN PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR BETON MUTU SEDANG

In line with the economical development, there are a lot of old buildings renovation which produces material waste like roof tile. To use the existing roof tile waste, the research on the use of soka roof tile waste for concrete mixture was performed considering that soka roof tile fraction is hard enough. By using part of soka roof tile fraction in the aggregate for concrete mixture, it is expected that it doesn' t affect the quality or pressure strength of the produced concrete. This is more economical since the pebble price is more expensive than soka roof tile price.

PENGARUH PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENAMBAH AGREGAT KASAR MUTU BETON F’C 17 Mpa TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Educational Building, 2016

Pada pembangunan beton banyak di gunakan umumnya bangunan sipil. Bahan dasar dari beton ialah campuran semen, air, agregat halus dan agregat kasar, sedangakan beton yang menggunakan tulangan baja disebut beton bertulang. Sesuai perkembangan zaman dengan teknologi yang mendukung mengakibatkan terus bertambahnya jumlah barang bekas dan berbagai macam limbah yang keberadaannya menjadi masalah bagi kehidupan, salah satunya adalah limbah tempurung kelapa. Tempurung kelapa ini dapat diperoleh di berbagai tempat dan dapat diolah pada industri pabrik seperti obat nyamuk, arang menjadi karbon aktif, pinsil dan lain sebagainya.Penelitian ini tempurung kelapa digunakan sebagai bahan tambahan pada campuran beton normal. Variasi penambahan tempurung kelapa pada beton normal untuk mengetahui kuat tekan beton yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton berupa kuat tekan. Adapun variasi tempurung kelapa yang digunakan adalah 0%, 10%, 20%, dan 30%.Sehingga hasil kuat tekan beton yan...

PENGARUH PENCAMPURAN SERBUK KACA SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

ABSTRAK Pemanfaatan serbuk kaca merupakan alternatif yang dapat digunakan sebagai substitusi parsial semen dalam campuran beton karena unsur kimia yang terkandung dalam serbuk kaca hampir sama dengan unsur kimia yang terdapat dalam semen, diantaranya SiO 2, Al2O3, dan CaO. Kandungan dan sifat butiran yang dimiliki serbuk kaca diharapkan dapat berfungsi sebagai filler dan material pozzolan. Perencanaan campuran beton menggunakan Metode SK.SNI.T-15-1990-03, dengan kuat tekan rencana Fc=20 MPa. Penelitian ini menggunakan serbuk kaca dengan variasi campuran 0%, 6%, 8%, dan 10%. Pengujian dilakukan dengan benda uji kubus 15x15 untuk kuat tekan beton umur 7 hari dengan tambahan konversi ke 14 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan beton normal diperoleh sebesar 22,60 MPa, sedangkan beton degan campuran serbuk kaca variasi 6% sebesar 23,52MPa, 8% sebesar 20,60 MPa, dan 10% sebesar 24,04 MPa. Beton dengan nilai kuat tekan tertinggi dicapai pada variasi serbuk kaca 10% yaitu 24,04 Mpa.