PERILAKU DAN KINERJA STRUKTUR DARI HASIL PERANCANGAN BANGUNAN UNCONFINED MASONRY DAN CONFINED MASONRY (original) (raw)

2020, Konferensi Nasional Teknik Sipil 14

Bangunan di Indonesia masih banyak yang dibangun dengan tidak mengikuti kaidah dan peraturan bangunan tahan gempa, terutama bangunan nir-rekayasa dinding bata. Hal ini disebabkan karena tidak dilakukannya perencanaan dan perhitungan pada saat proses pembangunannya. Banyaknya jumlah bangunan nir-rekayasa dinding bata yang mengalami kerusakan ketika terkena gempa menjadi akibatnya. Salah satunya adalah bangunan Kantor Lurah Bendung di Serang, Banten yang mengalami kerusakan ketika terkena Gempa Pandeglang 2019. Bangunan ini dibangun tanpa balok dan kolom beton bertulang yang dikenal dengan sebutan bangunan unconfined masonry. Dalam studi ini, akan dirancang ulang bangunan tersebut dengan software ETABS untuk mengetahui apakah ada kemiripan antara kelemahan struktur dari ETABS dengan kerusakan sebenarnya. Hasil analisis strukturnya memberikan waktu getar sebesar 0,814 detik, gaya geser dasar sebesar 195,5 kN, dan tegangan pada dinding yang 55,6% mirip dengan kerusakan pada keadaan sebenarnya. Dengan demikian, perancangan ulang dari suatu bangunan dapat menjadi acuan untuk mengetahui kelemahan struktur dari bangunan tersebut. Lalu, bangunan yang sama dirancang dengan mengikuti kaidah dan peraturan bangunan tahan gempa di Indonesia sehingga menjadi bangunan confined masonry. Hasilnya berupa waktu getar sebesar 1,586 detik, gaya geser dasar sebesar 114,2 kN, dan dinding yang didesain dengan model strut diagonal tunggal tidak mengalami kerusakan ketika terkena beban gempa. Tetapi, dimensi dan tulangan dari balok dan kolom yang mengikuti syarat minimum bangunan tahan gempa di Indonesia perlu diperbesar karena kapasitas kekuatannya terlampaui oleh beban yang bekerja