Maklum Balas Warga Perpustakaan Negara Malaysia Mengenai Program Imunisasi COVID-19 (original) (raw)

Kebiasaan baharu dalam perkhidmatan perpustakaan akibat pandemik COVID 19

Abstrak Artikel ini membincangkan mengenai kebiasaan baharu ataupun normal baharu dalam fasa pembukaan semula premis perpustakaan akibat dari pandemik COVID-19. Setiap premis perpustakaan perlu memastikan SOP dipatuhi semasa pembukaan semula premis dilaksanakan. Pendekatan baharu dalam perkhidmatan perpustakaan juga turut dibincangkan sebagai kaedah-kaedah baharu yang perlu dilaksanakan untuk memantapkan kualiti perkhidmatan perpustakaan. Kepentingan pengunaan buku elektronik turut sama penting dengan buku fizikal. Pembukaan semula premis perpustakaan adalah sama penting dengan pembukaan semula premis perniagaan, pendidikan dan pentadbiran. Pustakawan dan kakitangan perpustakaan perlu mempunyai kemahiran untuk mempromosi perkhidmatan fizikal, elektronik dan juga menggunakan idea dan inovasi baru dalam penyediaan perkhidmatan kepada pengguna. Komuniti pustakawan dan perpustakaan perlu bekerjasama untuk memastikan setiap perpustakaan bersedia untuk pembukaan semula premis dengan mengikut SOP yang telah ditetapkan. Setiap pustakawan dan kakitangan perpustakaan perlu mempunyai mentaliti yang cerdas dan kesedaran tentang betapa pentingnya mengikut SOP bagi memastikan keselamatan mereka dan pengguna. Kata kunci: pasca COVID-19, kebiasaan baharu, pengurusan perpustakaan

Pandemik: Pendekatan Pelaksanaan Latihan di Perpustakaan Negara Malaysia (PNM)

Sekitar Perpustakaan, 2020

Abstrak: Artikel ini membincangkan pelaksanaan latihan yang dianjurkan oleh Perpustakaan Negara Malaysia (PNM) melalui Bahagian Pembangunan Modal Insan (BPMI) ketika Pandemik COVID-19 berlaku. Selepas peralihan kepada Perintah Kawalan Pergerakan Pemulihan (PKPP), kebanyakan perpustakaan mula dibuka kepada pengguna dengan jumlah pengunjung yang terhad. Sektor pembelajaran dan latihan tidak terkecuali menerima impak dari situasi ini. Sebagai langkah untuk meningkatkan kompetensi Pustakawan melalui kursus-kursus yang dilaksanakan semasa pandemik berlaku, BPMI telah mengurangkan kursus yang telah dirancang. Kursus yang dijalankan secara bersemuka perlu mengamalkan norma baharu. Setiap peserta diwajibkan memakai pelitup separuh muka (mask), sentiasa membasuh tangan dengan air atau cecair pembasmi kuman (hand sanitizer) dan perlu mengamalkan jarak antara peserta sejauh satu (1) meter dan mengambil suhu badan peserta kursus di pintu masuk utama bangunan PNM bagi mengesahkan mereka sihat untuk mengikuti kursus serta penyediaan makanan berbungkus (pack food). Penganjur juga perlu memastikan peserta memuat turun aplikasi MySejahtera untuk imbasan QR Code. Bagi mengurangkan kekerapan peserta kursus mempunyai kontak antara satu sama lain, BPMI perlu melaksanakan kursus/bengkel secara dalam talian bagi memastikan pembelajaran warganya tidak terhenti jika pandemik berlaku pada masa hadapan. Perpustakaan harus kreatif dalam mempelbagaikan kaedah pembelajaran dan pengajaran. Antara pendekatan tersebut ialah penggunaan sistem EPSA (E-Pembelajaran Sektor Awam) secara wajib bagi memenuhi sekurang-kurangnya tiga (3) hari berkursus dalam setahun. PNM juga boleh menggunakan Webinar dalam melaksanakan pembelajaran dalam talian. Webinar adalah suatu seminar yang diadakan secara online melalui website yang direka khas yang menggabungkan antara Website dan Seminar. Bagi memperkukuhkan lagi pelaksanaan kursus dalam talian pada masa akan datang, PNM juga perlu mempertingkatkan penggunaan MOOC (Massive Open Online Course) sebagai satu kaedah baharu dalam sektor awam selain daripada penggunaan EPSA dan Webinar.

"Promosi Perpustakaan kepada Khalayak Ramai"

1900500 Perpustakaan sangat penting untuk kehidupan di masyarakat sebagai sumber pengetahuan dan sumber informasi yang terpercaya. Perpustakaan menyimpan berbagai macam jenis buku yang akan memudahkan para pemustaka untuk mencari informasi yang mereka butuhkan. Promosi perpustakaan kepada khalayak ramai penting dilakukan karena masih banyak orang yang belum mengetahui seberapa pentingnya perpustakaan di dalam kehidupan. Sebagian besar orang merasa malas untuk pergi ke perpustakaan dan mencari informasi di perpustakaan, sebagian dari mereka lebih memilih untuk mencari informasi di internet karena lebih mudah untuk mencari informasi yang mereka butuhkan. Promosi adalah kegiatan mempromosikan suatu barang,tempat,jasa dan lainnya. Promosi perpustakaan dilakukan dengan cara memberi tahu kepada khalayak ramai tentang fungsi-fungsi perpustakaan, manfaat perpustakaan, koleksi yang ada di perpustakaan dan pentingnya perpustakaan. Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi perpustakaan adalah sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Pasal 4 Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 menjelaskan tujuan perpustakaan yaitu memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, dan memperluas wawasan serta pengetahuan. Promosi perpustakaan harus dilakukan untuk memberi tahu seberapa pentingnya perpustakaan untuk kehidupan bermasyarakat. Promosi merupakan kegiatan dalam memberi tahu keunggulan suatu produk atau layanan yang dipromosikan untuk mengajak pengguna yang menjadi target agar menggunakan produk tersebut (Kotler & Armstrong, 2016). Salah satu hal yang dapat dipromosikan perpustakaan adalah layanan dalam perpustakaan, kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan, dan berbagai koleksi-koleksi seperti buku yang dimiliki perpustakaan (Potter, 2012). Menurut Sihabbudin (2003) tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai, mendorong minat baca serta mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi perpustakaan semaksimal mungkin dan menambah jumlah orang yang membaca dan juga memperkenalkan pelayanan serta jasa yang ada di perpustakaan kepada masyarakat. Promosi perpustakaan penting dilakukan karena diharapkan bisa meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Mengingat budaya membaca masyarakat Indonesia sangatlah rendah, dengan upaya promosi perpustakaan ini diharapkan bisa meningkatkan minat baca karena membaca sangatlah penting. Dengan membaca kita bisa tahu informasi-informasi yang ada, membaca juga bisa menambah pengetahuan dan menambah wawasan agar semakin luas. Promosi perpustakaan bisa dilakukan

Keberkesanan Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan di Malaysia Timur

Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH), 2021

Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan (PICK) telah diperkenalkan bermula pada Febuari 2021 lagi. Sehubungan dengan itu, semua rakyat Malaysia secara sukarela diseru untuk menyertai program tersebut. Namun demikian, kadar pendaftaran PICK diperingkat awal khususnya di bahagian Timur Malaysia (Sabah) kurang mendapat sambutan. Bertitik tolak daripada permasalahan tersebut, kajian ini ingin mengenalpasti tahap keberkesanan PICK di Sabah. Dalam pada itu, kajian ini turut meneliti faktor penolak dan penarik yang mempengaruhi keberhasilan program terbabit. Maka dengan itu, seramai 1024 responden telah ditemubual secara dalam talian (google form) dan secara bersemuka menggunakan borang soal selidik. Data mentah yang diperolehi dianalisis secara diskriptif menggunakan Min dan frekuensi. Analisis kajian mendapati tahap Keberkesanan Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan di Sabah adalah pada tahap sederhana dengan nilai indeks petunjuk keberkesanan sebanyak 66.67 peratus. Selain itu, analisis k...

Pandemi Covid-19 dan Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Info Bibliotheca: Jurnal Perpustakaan dan Ilmu Informasi, 2020

The Covid-19 pandemic has had a huge impact on all elements of society, including information institutions such as libraries. Innovations made by information institutions such as libraries are mostly carried out on the development of library collections, library services, human resources. The purpose of this research is to look at innovations in college libraries in providing services to academicians due to covid-19. Digital libraries exist as an innovation in overcoming the problems of the Covid-19 pandemic. The research method uses descriptive qualitative methods, researchers conducted online interviews by sending emails to the email library. The data were obtained by interviewing the librarian of the college library. Innovations made in libraries involve human resources, library collections, and services. Increasing human resources in the library by providing training on deficiencies in terms of services, turnover of librarians aims to provide officers with new experiences. Libra...

Wacana Pandemi COVID-19 Terhadap Penutupan Perpustakaan

Visi Pustaka: Buletin Jaringan Informasi Antar Perpustakaan, 2020

Coronavirus Disease (COVID-19) telah ditetapkan statusnya sebagai pandemi oleh WHO karena penyebarannya ke berbagai negara dalam waktu yang sama. Perpustakaan pun tidak luput dari dampak wacana pandemi COVID-19 karena harus ditutup sebagai upaya yang dilakukan secara bersama-sama dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Melalui studi literatur terutama dari jurnal ilmiah, penulis mencoba mengumpulkan berbagai informasi terkait dengan penutupan perpustakaan dikarenakan krisis, untuk kemudian dapat diketahui hal-hal yang dapat dilakukan perpustakaan di tengah pandemi COVID-19. Hasil studi menunjukkan selama masa pandemi COVID-19 perpustakaan harus menentukan kebijakan terkait layanan seperti buka atau tidak dan pembebasan denda. Perlunya mempertimbangkan mengenai tindakan disinfektan terhadap gedung dan koleksi secara keseluruhan. Perpustakaan harus menjadi pusat informasi tepercaya sebagai upaya memperlambat penyebaran virus dan informasi yang salah. Perpustakaan juga seyogyanya menyediakan sumber informasi yang dapat diakses pemustaka melalui electronic resources. Perpustakaan dan pustakawan selama masa pandemi dapat terlibat sebagai gugus tugas COVID-19 yakni gedung perpustakaan dapat digunakan sebagai gudang logistik untuk pendistribusian masker, alat uji dan alat pelindung diri (APD). Terakhir, perpustakaan dapat mengadakan program yang bermanfaat untuk pemustaka melalui konsep layanan "boutique" dan webinar. Hasil studi dapat dijadikan panduan dan lesson learned ke depannya untuk dapat diterapkan oleh perpustakaan dan pustakawan saat masa krisis.

Amalan terbaik di Pusat Maklumat & Perpustakaan (INFOLIB) Bernama

2012

InfoLib merupakan sebuah Pusat Maklumat dan Perpustakaan khusus dalam bidang berita yang mana koleksinya meliputi berita keluaran Bernama, keratan akhbar terbitan tempatan dan maklumat umum berkaitan Malaysia, telah beroperasi sejak April 1968. Objektif utama InfoLib adalah mengumpul, memproses bahan bacaan dan berita serta maklumat agar boleh diakses oleh petugas Bernama dan pelanggan BLIS (Bernama Library & InfoLink Service). Amalan terbaik perlu dipraktikkan serta disesuaikan dengan persekitaran organisasi bagi membantu meningkatkan kualiti hasil pekerjaan dan penulisan serta sentiasa relevan