Efektivitas Pemanfaatan Alokasi Dana Desa Dalam Menunjang Pembangunan (original) (raw)
Related papers
2018
Pemerintah menaruh perhatian besar terhadap pembangunan desa dalam upaya meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Alokasi dana desa sangat penting guna pembiayaan pengembangan wilayah tertinggal dalam suatu sistem wilayah pengembangan. Jumlah alokasi dana desa 2017 yang telah ditetapkan pemerintah dalam RAPBN 2017 yaitu sebesar Rp. 60 trilyun. Efektivitas pengelolaan alokasi dana desa menunjukan suatu ukuran tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan sebagaimana telah terlebih dahulu ditetapkan melalui dokumen perencanaan pembangunan desa.
Jurnal Riset Akuntansi Warmadewa, 2020
The aims of this study are to determine the Effectiveness of Village Fund Allocation Management in the 2018 Village Income and Expenditure Budget in Dawan Klod Village, Dawan District, Klungkung Regency, and to find out the factors that become obstacles in the Management of Village Fund Allocation in Dawan Klod Village. The sample method of this study uses a purposive sampling technique with a sample size of 30 respondents. The method uses to collect the data in this study are interviews and documentation. The data analysis uses in this study is descriptive qualitative methods with effectiveness ratios. The types of the data in this study are primary data and secondary data with research subjects consisting of the Village Government, the Village Consultative Body, the Village Community Empowerment Institute and the community of Dawan Klod Village. The result shows that the effectiveness of Village Fund Allocation Management in Dawan Klod Village in 2018 includes in the effective cat...
Kebijakan Alokasi Dana Desa (Add) Dalam Rangka Mengoptimalkan Pembangunan Desa
VISIONER : Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia
Kebijakan Alokasi Dana Desa dalam kerangka pembangunan desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan. Salah satu ukuran dari peningkatan kesejahteraan masyarakat serta menurunnya angka kemiskinan suatu daerah adalah banyak sedikitnya jumlah keluarga sejahtera di daerah tersebut. Salah satu sumber pendapatan desa yang merupakan alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah Dana Desa. Mengingat sumber Dana Desa adalah dari APBN, maka untuk mengoptimalkan penggunaannya pemerintah mempunyai kewenangan untuk menetapkan prioritas penggunaan Dana Desa untuk mendukung program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan dana perimbangan yang berasal dari pemerintah kabupaten/kota diserahkan pada pemerintah desa yang diharapkan menjadi penyangga utama pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mas...
Dampak Alokasi Dana Desa Bagi Pembangunan Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat
Jurnal Anggaran dan Keuangan Negara Indonesia (AKURASI), 2019
This study aims to evaluate the impact of the Village Fund allocation on the improvement of regional development, which is measured by improvements in physical capital, human capital, economy, and community welfare (economic growth, poverty, and unemployment). The Difference in Difference (DID) method is applied to estimate the effects of village fund allocation by comparing the changes in outcome between the district that get village fund allocation (intervention group) and the cities that did not (control group). The results of the study show that the Village Fund has an impact on improving the achievement of outputs in infrastructure, education and health services, as well as improving economic performance, but has not been able to improve welfare indicators. The Village Fund is expected to be able to increase economic growth in the short term, but it has not yet affected poverty and unemployment.
Implementasi Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (Add) Terhadap Kinerja Perekonomian Daerah Di Indonesia
AKASYAH: Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Audit Syariah
The government has allocated the Alokasi Dana desa (ADD) in the APBD each fiscal year with a large amount. This is for the sake of increasing Indonesia's development specifically to improve regions that can impact on the welfare of society. The purpose of this study was to test the village funding planning for provincial development in Indonesia, the research method used the Sederhaa regression analysis by conducting hypothesis research with the t test. This study uses secondary data consisting of total village funds with economic growth indexes in each province in Indonesia in 2018. The results of this study indicate the fact that Alokasi Dana Desa have a significant effect on regional economic development in Indonesia
Studi Kasus atas Efektivitas Penggunaan Dana Desa
Dengan disahkannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa pada tanggal 15 Januari 2014, pengaturan tentang desa mengalami perubahan secara signifikan. Dari sisi regulasi, desa (atau dengan nama lain telah diatur khusus/tersendiri) tidak lagi menjadi bagian dari UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Desa-desa di Indonesia akan mengalami reposisi dan pendekatan baru dalam pelaksanaan pembangunan dan tata kelola pemerintahannya. Kebijakan ini memiliki konsekuensi terhadap proses pengelolaannya yang seharusnya dilaksanakan secara profesional, efektif dan efisien, serta akuntabel yang didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen publik yang baik agar terhindarkan dari resiko terjadinya penyimpangan, penyelewengan dan korupsi. UU Desa telah mendorong adanya peningkatan akuntabilitas publik di pedesaan yang berujung pada perlunya kapasitas untuk memastikan realisasi dari penggunaan anggaran. Pengkajian mengenai efektivitas penggunaan dana desa menjadi penting untuk melihat keberhasilan program yang diikuti dengan dorongan ‘profesionalisme’ di desa. Kajian dilakukan dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Sleman, DIY dengan pertimbangan pada visibilitas data dan menjadi tempat asal peneliti. Kajian efektivitas penggunaan dana desa di Sleman akan dapat memastikan capaian dan masalah yang muncul dalam realisasi program. Pengkajian dilakukan dengan metode library research dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi terhadap laporan-laporan kinerja pemerintah daerah, analisis isi media online dan sosial media yang terkait pengelolaan dana desa di dua daerah. Analisis data dilakukan dari tahap reduksi data, penyajian data sampai penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat memperlihatkan sejauhmana capaian penggunaan dana desa di Sleman serta evaluasi terhadap masalah-masalah yang muncul dalam implementasi.
Efektivitas Pemanfaatan Dana Desa Bagi Pembangunan Nagari DI Kabupaten Solok Selatan
Jurnal Sosial Soedirman, 2019
The village government has a strategic role in the process of governance, development, and service to the community with the existence of a law on villages and the support of village funds. This study aims to determine the effectiveness of the use of village funds in rural-nagari development. The research was conducted in the nagari which is in the developing category and the lagging category in the South Solok Regency. Data were collected by in-depth interviews with 18 key informants, with a questionnaire of 60 samples. Data analysis was performed with a qualitative descriptive method to explain the suitability of planning and implementation. Quantitative analysis is used to determine the effectiveness of village funds utilization by giving scores (1, 2 and 3) to 24 statements in the questionnaire. Scores 24-40 including ineffective categories, scores 41-56 less effective and scores 57-72 including effective categories. This study found that there was a mismatch of planning and implementation in the use of village funds for nagari development, both in the nagari which were in the developing and lagging categories, namely 66% for empowerment activities and 33% for physical development activities. Utilization of village funds in 2017 and 2018 is included in the effective category of the aspects of achieving objectives and integration but not effective in the aspect of adaptation. However, overall the use of funds is included in the effective category. Thus, we need village assistance in preparing plans and increasing community participation in maintaining the results of village development.
Memperkuat Tatakelola Pemerintahan Desa, Mengefektifkan Dana Desa
Jurnal Pengabdian Vokasi, 2020
Sejak Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa diundangkan, kewenangan desa makin menguat sehingga inisiatif desa untuk membangun dan memberdayakan masyarakat semakin memperoleh ruang yang luas. Namun demikian, kewenangan yang luas ini tentu perlu didukung dengan kapasitas yang makin dikuatkan pula. Selama ini, keraguan atas implementasi Undang-undang ini terletak pada aspek kapasitas pemerintah desa. Tentu saja, karena sudah lama sekali desa dibiarkan tertinggal, desa menghadapi banyak tantangan dalam upaya mengembangkan diri. Namun demikian, bukan berarti pemberian kewenangan kepada pemerintah desa lantas tidak layak untuk diadvokasi. Kelahiran Undang-undang Desa justru merupakan waktu yang tepat untuk memungkinkan dan memberikan kesempatan pemerintah desa untuk memperbaiki celah-celah tatakelola yang sudah lama tidak mendapat perhatian pemerintah. Penguatan tatakelola pemerintahan desa dengan tujuan mengefektifkan dana desa adalah salah satu hal yang tidak dapat dihindari. Apalagi, salah satu inti dari implementasi Undang-undang Desa adalah penyaluran Dana Desa untuk tujuan menunjang pembangunan di desa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membantu pemerintah desa meningkatkan pemahaman mengenai tatakelola pemerintahan desa dengan strategi pengelolaan dana desa yang efektif di desa Ujungpandan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.