Refleksi Penelitian: Dari Masyarakat Eksotis Ke Komunitas Kampus Dan Cafe (original) (raw)
Related papers
Kampus Madani: Sebuah Refleksi
Penerbit Sinergi, 2019
Kampus adalah kawah candradimuka bagi kepemimpinan nasional, tidak ada yang meragukan hal tersebut. Sebab di dalamnya, berkumpul begitu banyak anasir kebaikan dan kebajikan menjadi satu, dalam rupa; kajian ideologi, organisasi pergerakan, individu yang idealis, serta lingkungan yang dipenuhi nuansa akademis. Maka buku ini, Kampus Madani, hadir dalam rangka memotret fenomena tersebut, dan menjadikannya sebagai sebuah persembahan dalam rangka menambah khazanah intelektual kita bersama, serta, menjadi bahan refleksi, agar kampus selalu seperti itu; sampai kapanpun.
Café dan Identitas Sosial Generasi Milineal di Surabaya
Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI
This study examines the selection of cafes by the Surabaya millenniasl from a sociological point of view. Hanging out in a café is a lifestyle for the millennials and it reflects their social identity. This study aims to describe their choice over a cafe in Surabaya and how they form their social identity through the selection. The research method used is a qualitative method with a descriptive approach. This research was conducted in lower, middle and upper class cafes in Surabaya. The data collection technique used is non-participant observation and interviews with six informants. The results show that the backgrounds of the millennials in the selection of cafes in Surabaya are its unique atmosphere, cleanlines, cool air, fame, close distance from home. The atmosphere is the most important factor in choosing the cafe because it shapes the social identity of the millennials of Surabaya. They show their social identity through social media and their appearance. The millennial gener...
Fenomena Ojek Didalam Kampus Universitas Padjadjaran dan Relasi Sosial yang Terbangun di Dalamnya
Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan relasi sosial pada kelompok ojek yang berada di dalam kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor dengan melihat hubungan antar sesama ojek, kampus Universitas Padjadjaran dan hubungan yang terbangun antar sesama tukang ojek pangkalan tersebut. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dimana penentuan informan dilakukan menggunakan teknik purposive. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menguji validitas dan keabsahan data, dalam menganalisa data hasil penelitian tersebut, proses triangulasi data mutlak dilakukan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa relasi sosial yang terjalin antar sesama tukang ojek di pangkalan yang sama maupun dengan tukang ojek yang berbeda pangkalan memperlihatkan kecenderungan assosiatif dan dissosiatif. Meskipun begitu kecenderungan relasi sosial assosiatif lebih terlihat daripada dissosiatif. Adapun hubungan kelompok ojek yang ad...
Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 2020
This study aims to explore the meaning from the experience of Kopi Joss consumption from domestic tourist’s perspective. Kopi Joss is a name of coffee little shop that called angkringan near Malioboro Street in Yogyakarta. In this study, Holt’s Typology is used to analyze the meaning of the consumption from cultural and social perspective and this research uses qualitative perspective with domain analysis to describe the depth of the data. The result shows Kopi Joss meaning is related to the context where the consumption took place and the result can be used to strengthen the position of Kopi Joss in the future. Keywords: Kopi Joss, Domain analysis, coffee meaning
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 2021
Berbagai kajian mengenai pedesaan masih terfokuskan pada berbagai proses pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang tertinggal dibandingkan perkotaan. Sampai saat ini masih jarang yang membahas mengenai gaya hidup dan proses interaksi antar pemuda di wilayah pedesaan. Gaya hidup dan interaksi sering sekali menjadi tolak ukur tingkat kesejahteraan ekonomi yang dimiliki para pemuda. Oleh karena itu, gaya hidup dan proses interaksi sosial akan menjadi hal yang sangat menarik untuk diteliti yang dilakukan di wilayah pedesaan yakni Rowoklampok, Senggreng. Disisi lain gaya hidup dan interaksi merupakan cara seorang pemuda untuk melakukan berbagai aktivitas nongkrong di cafe. Penelitian ini bertujuan untuk membedakan antara gaya hidup dan interaksi pemuda di cafe Sudimoro dan Rowoklampok dalam memanfaatkan waktu luang yang mereka miliki. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka dimana data diperoleh dari artikel, jurnal, skripsi, tesis dan sejenisnya. Dari hasil penelitian ini mengantarka...
MASYARAKAT KONSUMTIF TRADISIONAL : STUDI FENOMENOLOGI
JURNAL ANALISA SOSIOLOGI, 2018
The rapid development of industry in this era of globalization makes the provision of public goods become abundant. Another problem arises when a genuinely natural tendency towards this society is exaggerated. Consumer culture or consume the goods and lifestyle of our society has been much changed, towards the culture and behavior of consumptive life. Rapid industrial development in this globalization era makes the provision of public goods become abundant.This research seeks to explore and describe how the social life of the traditional consumptive society of sand miners on the slope of Guanung Merapi Kemalang Klaten. Thus, researchers know the pattern of life of the traditional consumptive society of sand miners on the slopes of Mount Merapi Kemalang Klaten. In this research use qualitative research type with approach method of phenomenology study. Consumptive societies have generally developed in sociological and economic studies that use a more consumptive approach as a social structure. So in this study more directed to the analysis of social structures and actions of society. Sand miners as one form of traditional society emerged as a result of industry needs. The structure and social relationships of miners' communities have characterized their lives and dynamics. The collective consciousness of miners with economic interests is part of the mechanism of the operation of a consumptive society.
Saatnya Kampus Dijadikan Basis Produksi Entrepreneur
Sekarang ini makin banyak kampus yang menawarkan jurusan dengan fokus utama entrepreneurship. Berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta kini berlomba – lomba memperkenalkan pendidikan kewirausahaan di kampusnya. Mereka, ramai-ramai menyemaikan nilai entrepreneurship di kampus. Perguruan tinggi sadar untuk mencetak lulusan berjiwa entrepreneur handal yang pada akhirnya meningkatkan ekonomi bangsa. Sudah saatnya kampus dijadikan basis produksi entrepreneur. Peran entrepreneur dalam menentukan kemajuan suatu bangsa/negara telah dibuktikan oleh beberapa negara maju seperti amerika, jepang, plus tetangga terdekat kita yaitu singapura dan malaysia. Di amerika sampai saat ini sudah lebih dari 12 persen penduduknya menjadi entrepreneur, dalam setiap 11 detik lahir entrepreneur baru dan data menunjukkan 1 dari 12 orang Amerika terlibat langsung dalam kegiatan entrepreneur. Itulah yang menjadikan amerika sebagai negara adi kuasa dan super power. Selanjutnya Jepang lebih dari 10 persen penduduknya sebagai wirausaha dan lebih dari 240 perusahaan jepang skala kecil, menengah dan besar bercokol dibumi kita ini. Padahal jepang mempunyai luas wilayah yang sangat kecil dan sumber daya alam yang kurang mendukung (kurang subur) namun dengan semangat dan jiwa entrepreneurshipnya menjadikan jepang sebagai negara terkaya di Asia. Dibeberapa perguruan tinggi di luar negeri, baik Amerika, Eropa maupun Asia telah berusaha mengembangkan model-model pendidikan entrepreneurship, namun pendidikan entrepreneurship sangatlah dipengaruhi oleh budaya lokal. Model Eropa tidak tepat jika diterapkan di Asia. Model Korea, belum tentu cocok jika diujicobakan di Singapura. Begitu pula bangsa Indonesia harus mencari pola yang sesuai dalam pendidikan entrepreneurship ini. Memaksakan cara-cara yang berbenturan dengan budaya setempat akan menimbulkan hambatan-hambatan yang tidak perlu dalam mempersiapkan para entrepreneur muda. Di samping budaya dan nilai-nilai lokal yang berbeda, para entrepreneur harus memiliki nilai-nilai universal yang juga dimiliki para entrepreneur kelas dunia. Seorang entrepreneur haruslah seorang yang kreatif dan inovatif. Perguruan tinggi dinilai sebagai tempat yang tepat untuk menyemaikan nilai-nilai entrepreneurship. Nilai-nilai itu antara lain mampu melihat peluang dan kesempatan, kreatif, dan inovatif, keberanian mengambil risiko, bekerja keras, ulet, serta jujur dan bermartabat. Pendidikan entrepreneurship, bisa dalam bentuk pendidikan formal, pendidikan ekstrakurikuler, maupun crash-program. Penting sepertinya kita mencontoh salah satu perguruan tinggi di amerika yaitu MIT (Massachusette Institute Technology) dimana dalam kurun waktu tahun 1980-1996 ditengah pengangguran terdidik yang semakin meluas dan kondisi ekonomi, sosial politik yang kurang stabil, MIT merubah arah kebijakan perguruan tingginya darihigh Learning Institute and Research University menjadi Entrepreneurial University. Meskipun banyak pro kontra terhadap kebijakan tersebut namun selama kurun waktu diatas (16 tahun) MIT mampu membuktikan lahirnya 4 ribu perusahaan dari tangan alumni-alumninya dengan menyedot 1.1 juta tenaga kerja dan omset sebesar 232 miliar dolar pertahun. Sungguh prestasi yang amat sangat spektakuler sehingga merubah kondisi amerika menjadi negara super power. Kebijakan inilah yang selanjutnya ditiru dan diikuti oleh banyak perguruan tinggi sukses didunia ini.
Kontribusi penelitian Dosen dan Skripsi Mahasiswa terhadap Masyarakat dan Lembaga
Buku hasil penelitian ini dilatarbelakangi oleh kejenuhan beberapa tenaga akademisi dan pemerhati kajian ilmu syariah dan hukum di PTKIN yang sementara ini cenderung banyak berkutat pada kajian-kajian normatif, namun belum mampu merespon isu-isu dan tantangan hukum baru di era kekinian. Konsekwensinya melahirkan tuntutan untuk mereformulasi model-model kajian penelitian yang lebih inovatif, atraktif, dan menyegarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ruang lingkup penelitian dosen dan mahasiswa, hambatan pengembangan kualitas penelitian dosen dan mahasiswa, strategi pengembangan kualitas pene¬litian dosen dan mahasiswa, serta hasil penelitian dosen dan maha¬siswa mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan masyarakat dan lembaga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan kontribusi hasil penelitian dosen dan maha¬siswa terhadap kemajuan masyarakat dan lembaga. Sumber data primer sekunder, dan tersier, serta tekn...
Kedai Kopi Sebagai Ruang Publik: Studi Tentang Gaya Hidup Masyarakat Kota Tanjungpinang
Jurnal Masyarakat Maritim, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peranan kedai kopi sebagai ruang publik bagi masyarakat Kota Tanjungpinang. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif sesuai dengan permasalahan yang diangkat yaitu Kedai Kopi Sebagai Ruang Publik: Studi tentang Gaya Hidup Masyarakat Kota Tanjungpinang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beragam aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Kota Tanjungpinang di kedai kopi. Aktivitas yang dilakukan masyarakat tidak hanya sebatas minum kopi dan makan makanan yang ada, namun terdapat beragam aktivitas baik itu aktivitas yang serius hingga aktivitas ringan. Beragamnya aktivitas yang dilakukan di kedai kopi telah memberikan kepuasan sehingga masyarakat rela menghabiskan waktu yang tidak sebentar di kedai kopi. Keragaman yang terdapat di kedai kopi bukan hanya keragaman aktivitas semata, latar belakang dan status pengunjung kedai kopi juga terdapat keragaman. Hal ini semakin menguatkan peranan kedai kopi seba...