Jenayah dan masalah sosial di kalangan remaja: cabaran dan realiti dunia siber (original) (raw)
Related papers
Belia dan isu jenayah masa kini di Malaysia
2017
Golongan belia pada masa kini merupakan ahli penting dalam masyarakat kerana mereka merupakan aset yang berharga kepada negara. Maka, adalah penting untuk mendidik dan mempengaruhi generasi ini agar menjauhi perilaku jenayah kerana kebolehan, keupayaan dan keistimewaan generasi ini tidak akan sempurna dan berguna kepada negara jika akhlak dan peribadi mereka tidak dijaga dan dipelihara. Kajian ini bertujuan untuk memahami pengetahuan, sikap dan amalan belia terhadap isu jenayah di Malaysia. Kajian ini menggunakan kaedah penyelidikan kuantitatif melalui tinjauan soal selidik dalam mendapatkan data daripada 1000 responden yang dikenal pasti. Hasil kajian mendapati, pengetahuan belia tentang isu jenayah di Malaysia adalah tinggi. Manakala, sikap dan amalan belia tentang isu jenayah pada masa kini pula menunjukkan ia adalah baik dan positif. Dengan mengetahui pengetahuan, sikap dan amalan belia terhadap isu jenayah pada masa kini di Malaysia, ia akan memudahkan pihak berwajib mencari pe...
Kenakalan Remaja dan Bahaya Kejahatan Dunia Maya (Cyber
Kenakalan remaja pada saat ini banyak terjadi dilingkungan masyarakat. Hal ini dikarenakan rasa ingin tahu besar dalam diri anak remaja. Salah satu permasalah utama yang terjadi dilingkungan masyarakat adalah kenakalan yang dilakukan mereka yang dikatogorikan dalam usia remaja. Kejahatan/kenakalan sebagaimana dimaksud salah satunya adalah membuat kejahatan di dunia maya (Ciber Crime). Oleh karena itu, untuk mencegah agar anak usia remaja tidak melakukan hal-hal yang merugiakn diri sendiri maupun masyarakat, maka diperlukan adanya sosialisasi mengenai kenakalan remaja dan bahaya kejahatan dunia maya. Dalam pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, metode yang digunakan adalah metode edukatif yang artinya pendekatan yang akan dilakukan dalam PkM dengan cara memberikan pengajaran atau adanya unsur pendidikan yang dapat mendinamisasikan masyarakat menuju kemajuan yang dicita-citakan. Sehingga akan terciptanya masyarakat yang aman, tenteram, meningkatkan kesadaran hukum dari anak usia remaja dan menjadikan anak usia remaja sebagai remaja yang memiliki masa depan cemerlang.
Fenomena Cyberbullying Pembiaran Juvenile Deliquency Dalam Teknologi Media Baru
JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Berdasarkan data APJII tahun 2020 mengenai bully di media sosial 31,8 % memilih untuk membiarkan saja, sedangkan hanya 6,7 % yang menjawab melaporkan kepihak berwajib, dan paling besar sekitar 40 % menjawab tidak tau. Tidak teridentifikasinya bully dan cyber-bully pada masyarakat Indonesia, menyebabkan munculnya berbagai fenomena-fenomena perundungan yang berakhir dengan didapatkan kasus korban depresi dan meninggal. Seperti muncul kasus Bullying/perundungan Anak Setubuhi Kucing di Tasikmalaya. Korban dipaksa oleh teman-temannya. direkam menggunakan video telepon seluler kemudian menyebar itu masih menyebar di kalangan tetangga melalui via WhatsApp dan bergulir di jejaring internet serta viral di media sosial. Dampak perundungan itu, menyebabkan korban depresi berat dan meninggal dunia. Ironinya ada usaha untuk berdamai dengan pertemuan antara para orang tua RT, RW dan kepala desa yang ada di lingkungan tersebut. Pertemuan tersebut berujung pada kedua pihak memaklumi kejadian terseb...
Kebergantungan internet dan aktiviti online remaja di Lembah Kelang
2013
Normah mustaffa, WaN amizah WaN mahmud, fauziah ahmad, maizatul haizaN mahbob & mohd. helmi abd. rahim uNiversiti KebaNgsaaN malaysia Abstrak Kebergantungan remaja terhadap Internet amat ketara kerana sifat Internet itu sendiri yang memerlukan penglibatan aktif pengguna. Ini menggambarkan bahawa penggunaan Internet adalah bertujuan dan mempunyai matlamat tertentu. Fenomena ini mewujudkan satu hubungan antara pengguna dengan Internet dan secara tidak langsung akan mempengaruhi aktiviti online mereka. Dengan menggunakan Teori Sistem Kebergantungan Media, kajian ini berupaya mengenal pasti tahap kebergantungan terhadap Internet dalam kalangan remaja di sekitar Lembah Kelang. Hasil kajian menunjukkan bahawa remaja bergantung kepada Internet untuk memahami persekitaran sosial, untuk berinteraksi dan juga memenuhi keperluan sosial berbanding keperluan sendiri. Facebook merupakan laman jaringan sosial yang paling digemari untuk aktiviti bersembang.
KEBIJAKAN KRIMINAL CYBER CRIME TERHADAP ANAK (Tinjauan Dalam Prespektif Hukum Dan Pendidikan Moral)
2007
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulisan tesis dengan judul "Kebijakan Kriminalisasi Cyber Crime Terhadap Anak Tinjauan Dalam Prespektif Hukum Dan Pendidikan Moral" dapat diseleseikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Sholawat beserta salam senantiasa kita haturkan kepada baginda Rosulallah SAW, nabi akhir zaman, nabi pembawa, pencerah terhadap umat manusia dari jalan penuh dengan kesesatan menuju zaman berkeberadaban, berketertiban, egalitarian dan ilmu pengetahuan. Penulis sadar sepenuhya, tanpa bantuan dari semua pihak baik moril sepirituel maupun materiel, penulisan tesis ini tidak akan terseleseikan dengan baik. Oleh karena itu sudah sepatutnya jika penulis dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak. Ucapan terima kasih, pertama-pertama disampaikan kepada: 3 Arief Adiharsa, Cyber Crime : Carding, Di kutip dari http://www.yahoo.com, Diakses pada tanggal 10 Januari 2007.KP Arief Adiharsa xv Arief Adiharsa 4 menguraikan tonggak sejarah perkembangan internet sebagai berikut: 1957 Advanced Research Projects Agency (ARPA) dibentuk oleh Departement of Defence (DoD) USA.
Gambaran Kejadian Cyberbullying pada Remaja
JIK JURNAL ILMU KESEHATAN
Kelompok usia muda dalam memanfaatkan internet menjadi bukti bahwa mereka dapat beradaptasi di era digital secara positif. Remaja menggunakan internet sebagai sarana belajar, berbagi informasi, dan mempermudah komunikasi. Meskipun membawa manfaat positif, kehadiran internet juga membawa dampak negatif seperti cyberbullying. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kejadian cyberbullying pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data penelitian ini yaitu data primer dengan teknik wawancara mendalam, informan dipilih menggunakan snowball sampling. Analisis data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor karakteristik keperibadian berupa masalah fisik korban. Tindakan perundungan yang dirasakan korban cyberbullying yaitu flaming, harassment, degeneration, impersonation, dan exclusion. Dampak yang dirasakan korban berupa peningkatan depresi yaitu gelisah, khawatir, dan takut. Korban mengalami penurunan self-esteem dalam dirinya, korban juga sempat melakukan percobaan bunuh diri, akan tetapi masih ada korban yang mengatakan tidak sampai memikirkan hal tersebut. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu korban di-bully berdasarkan karakteristik fisiknya. Kelima jenis cyberbullying yang didapatkan korban sama. Dampak yang dirasakan yaitu peningkatan depresi, penurunan self-esteem, dan korban melakukan percobaan bunuh diri. Diharapkan para remaja menggunakan sosial media dengan baik, orang tua sebaiknya mengawasi kegiatan anaknya dan selalu membuat komunikasi yang baik, lembaga terkait harusnya juga membuatkan solusi atau program terhadap kasus cyberbullying terutama untuk korban.