Pendidikan Bagi Generasi Milenial DI Sma Almanar Azhari Islamic Boarding School Depok, Jawa Barat (original) (raw)

Edukasi Gaya Hidup Halal DI Kalangan Komunitas Generasi Milenial

International Journal Mathla’ul Anwar of Halal Issues, 2021

The concept of halal is an important factor that must be considered in the halal lifestyle of Muslim consumers, not only in consuming food, but as a factor of food safety, cleanliness and assurance of quality, quality and nutrition of what is consumed. According to Nusran and Mohd Azemi (2021), Halal is a value system and lifestyle adopted by Muslims. Halal means permissible in Islamprepared according to certain parameters of Islamic Law. (Fuad Mohd, 2019). Halal lifestyle education is needed as one of the handling of various serious problems that arise due to the low awareness and understanding of young millennial consumers about the halal concept by increasing the empowerment of the millennial generation about the halal lifestyle. This paper is intended to determine the effect of awareness and knowledge of the halal concept on the millennial generation. Descriptive statistics are used to identify respondents' attitudes towards halal food requirements. The method of collecting data in the field uses a questionnaire system and purposive method which is processed by linear regression analysis method. The results of the analysis obtained are that there is a significant relationship between halal certification, halal lifestyle, awareness and knowledge of halal concepts in the millennial generation. Halal lifestyle education affects awareness and knowledge about halal lifestyle. The official halal certificate has a significant effect on the buying interest of millennial consumers. Awareness and understanding of the concept of halal have a low effect on the buying interest of the millennial generation. From the existing data, it can be concluded that the educational activities carried out can increase the knowledge of the millennial generation about the halal lifestyle and understanding of the point of prohibition of food.

Tantangan Mendidik Generasi Milenial Muslim di Era Revolusi Industri 4.0

Paedagogie: Jurnal Pendidikan dan studi ISlam

Revolusi Industri 4.0 adalah bagaimana teknologi seperti kecerdasan buatan dan internet memengaruhi kehidupan manusia. Teknologi, khususnya internet, memiliki banyak dampak positif tetapi juga dapat merugikan penggunanya jika "tidak pintar" dalam menggunakannya, termasuk dalam hal pendidikan. Keluarga memiliki fungsi yang luas, dan semuanya berhubungan. Misalnya pada bagian agama, dalam fungsi ini keluarga berperan memberikan pengalaman dan pendidikan spiritual kepada anggota keluarga, bagaimana keluarga mengajarkan nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Islam untuk dijadikan sebagai sikap hidup. Keluarga juga mempunyai fungsi pendidikan, sebagai interaksi dalam lingkungan keluarga, orang tua dapat mendidik dan membimbing anaknya dengan baik, dengan kata lain, teladan orang tua menjadi pendidikan yang strategis dalam mengarahkan sikap anak karena perilaku yang baik yang dicontohkan oleh orang tua akan menjadi tolak ukur untuk a anak dalam berbuat baik. Pendidikan dalam kel...

Desain Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Sindangsari Al-Jawami Cileunyi Bandung Dalam Menghadapi Generasi Milenial

Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam, 2019

Pada arus modernisasi, pesantren menghadapi beberapa penghambat terkait segi kepemimpinan pesantren yang masih bersifat yang sentralistik dan hierarkis yang berpusat pada satu orang Kiai; kedua, terdapat kelemahan pada bidang metodologi. Tujuan penelitian ini untuk memperkenalkan desain pendidikan islam di Pondok Pesantren Sindangsari Al-Jawami Cileunyi Bandung dalam menghadapi generasi milenial. Hadirnya sistem pendidikan pada pondok pesantren modern, merupakan keniscayaan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sistem ini dianggap tepat bagi dunia pesantren masa kini untuk mempersiapkan anak didiknya menjadi pribadi yang siap menghadapi tuntutan zaman. Di sisi lain, beberapa pesantren masih mempertahankan gaya tradisional, atau yang dikenal dengan istilah pesantren salaf. Pesantren salaf masih eksis hingga kini karena pertama, peran kiai sebagai penentu kebijakan di pesantren. pondok pesantren Sindangsari Al-Jawami Cileunyi Bandung telah dibuat sedemikian rupa agar dapat menjawab ta...

Pendidikan di Era Milenial

Muhammad Shidqul Wafa, 2020

Manusia membutuhkan orang lain untuk bersosialisasi guna menyelesaikan suatu permasalahan, maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk sosial. Dalam penyelesain suatu masalah, antara manusia satu dengan manusia lain atau dalam lingkup makro disebut dengan masyarakat membutuhkan dasar materi sebagai patokan untuk menyelesaikan masalah. Dasar materi tersebut biasanya didapat dari proses pengajaran dan pendidikan. Pengajaran merupakan proses transfer ilmu pengetahuan dari seorang pendidik kepada peserta didik. Sedangkan pendidikan memiliki pengertian lebih spesifik yaitu bahwa pendidikan merupakan sebuah proses transfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral dari seorang pendidik kepada peserta didik dengan tujuan mengubah manusia dari kekanak-kanakan menuju ke kedewasaan. Era milenial adalah masa dimana globalisasi sudah dianggap biasa bagi mayoritas masyarakat. Pada era ini, globalisasi berkembang sangat cepat hingga menyebabkan mudahnya akses komunikasi, mobilisasi dan lain-lain. Dari laki-laki ataupun perempuan hingga tua maupun muda telah terhipnotis dengan perubahan pesat ini. Fenomena ini bahkan memunculkan satu kalimat bahwa bumi itu kecil. Perkembangan yang sangat pesat ini tentunya dibarengi dengan sisi positif maupun sisi negatif. Sisi positif yang dapat diambil antara lain mudahnya akses komunikasi, mudahnya akses internet, berkembangnya e-learning, e-government dan lain-lain. Begitu banyak hal positif yang dapat diambil. Misalnya seperti komunikasi yang menjadi lebih mudah. Pada era milenial ini, hampir seluruh lapisan masyarakat telah memiliki gadget yang dapat digunakan untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan internet, salah satunya adalah komunikasi. Kini komunikasi face to face menjadi lebih mudah meski jarak yang memisahkan sangat jauh, namun globalisasi di era milenial ini telah menafikan hal tersebut. Contoh lain dari perkembangan globalisasi di era milenial yaitu berkembangnya e-learning. Hal ini menjadi semangat baru bagi pelajar maupun mahasiswa karena pada e-learning ini proses belajar menjadi semakin mudah dan mengasyikkan.

Tantangan Mendidik Generasi Muslim Milenial Di Era Revolusi Industri 4.0 Untuk Menciptakan Lingkungan Pendidikan Islam Modern

Belajea: jurnal pendidikan Islam, 2022

This research was conducted with the aim of knowing the challenges that exist in educating millennial Muslims in this era of development that is always changing, especially in the era of the industrial revolution 4.0 with the hope of creating a modern Islamic Education environment. This industrial revolution brings many positive opportunities in everyday life, but in reality there are millennials who are not able to deal with this well. Many millennials are deviating, be it a moral crisis and also a social crisis. This research is qualitative research with a literature study approach. Primary and secondary data sources used are obtained through literature study research by looking for books or writings relevant to this research. To educate the millennial Muslim generation in the era of revolution 4.0 by creating a modern Islamic education environment, to develop and implement Islamic Education in the environment must be a strong collaboration and become a shared responsibility, between the family environment, schools, communities, and also the existing government. This is done in the hope that it can be a guideline for millennials in utilizing developments that were originally a challenge and become opportunities that always lead to positive things.

Membaca Kecenderungan Pemikiran Islam Generasi Milenial Indonesia

Harmoni, 2018

Indonesia akan mengalami apa yang disebut dengan "bonus demografi" di sekitar tahun 2020-2030. Berdasarkan prediksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pada tahun-tahun tersebut, 70 % warga Indonesia berada di usia produktif, yakni antara usia 15 hingga 64 tahun. Hanya sekitar 30 % yang berusia tidak produktif, yakni mulai usia 14 tahun ke bawah dan 65 tahun ke atas.

Membangun Generasi Qur'ani di Zaman Milenial..pdf

Tips, 2019

Smartphone yang menjadi sahabat qarib generasi pemuda pemudi di zaman milenial. Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y) adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Karakteristik Milenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. 1 Namun bukan tidak mungkin menjadikan mereka sebagai generasi qur’ani. Dengan berbagai fitur aplikasi yang selalu menyibukkan mereka hingga tak kenal waktu. Kenyamanan memiliki komputer kecil seukuran genggaman tangan yang terhubung ke internet dan dapat digunakan di mana-mana membuat mereka tidak bisa lepas darinya. Demikianlah kecanduan generasi di zaman milenial, padahal jatuh bangunnya generasi tergantung dari pada jauh dekatnya generasi dengan kitab sucinya. Bila generasi sekarang benar-benar menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya niscaya generasi itu akan maju, cerdas, jaya dan sejahtera. Karena Al-Qur’an akan menuntunnya untuk selamat dan sukses didunia dan diakhirat.

Hakekat Pendidikan Pancasila Bagi Generasi Milenial

Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Pendidikan

In the era of technological and information development that is all sophisticated and modern, let's call it the era of industry 4.0 which is currently taking place and will also lead to the era of society 5.0, of course, making the use of the internet and technology a primary need. It cannot be denied that there are positive and negative impacts from the use of the internet and technology, moving from the negative impact that has started to make people behave individually. Lack of care and intolerance among others, the main purpose of this paper is to analyse the concept of Pancasila education as a national character education in the midst of the current era. The research in this paper uses qualitative research methods, with descriptive analytical research type, with data collection techniques using literature review. The results of this study indicate that Pancasila education as a national character education is certainly a character formation starting from the practice of Panc...

Perspektif Baru Dakwah Generasi Milenial

Beberapa waktu yang lalu, Gus Miftah seorang pendakwah asal Yogyakarta yang terkenal anti-mainstream sedang ramai diperbincangkan di sosial media. Sebuah video yang memperlihatkan dirinya sedang berdakwah serta mengajak bersalawat para pemandu karaoke yang memakai pakaian seksi viral. Aksinya tersebut yang ia unggah di akun instagram miliknya, menuai pro-kontra di kalangan masyarakat. Ada sebagian yang setuju namun tidak sedikit pula yang menolak dakwahnya tersebut. Cara dakwah yang dilakukan Gus Miftah itu dianggap tidak wajar, karena lokasi dakwahnya adalah sebuah klub malam di Bali yang dianggap sebagian masyarakat tidak pantas untuk berdakwah. Di kalangan masyarakat muslim Indonesia, terdapat beberapa istilah untuk menyebut pendakwah seperti da'i, ustadz, ulama, dan kyai. Kemudian muncul pertanyaan, kenapa sih Gus Miftah berani melakukan dakwah di tempat seperti itu? Apa tujuan sebenarnya. Lantas apa hakikat dakwah menurut agama Islam? Secara etimologi dalam bahasa Arab, dakwah diartikan mengajak, menyeru, atau mengundang. Secara istilah, dakwah adalah ajakan atau seruan kepada sebuah kebaikan dan larangan terhadap sebuah kejahatan yang disampaikan oleh para pendakwah kepada masyarakat. Menurut Quraish Shihab, dakwah adalah ajakan kepada kebaikan atau keinsyafan sehingga mengubah sesuatu yang buruk menjadi lebih baik dan sempurna. Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana cara berdakwah yang baik. Rasulullah mulai berdakwah ketika turun perintah dari Allah yang termaktub dalam QS. Al-Muddatstsir 1-4, yang artinya sebagai berikut: "Hai orang yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu, agungkanlah! Dan Pakaianmu, bersihkanlah!". Ketika ayat ini turun, Rasulullah diperintahkan untuk berdakwah secara diam-diam. Rumah Al Arqam bin Abil Arqam dijadikan sebagai pusat dakwah Rasulullah. Di awal dakwahnya ini, Rasulullah memakai metode kelembutan serta kasih sayang. Terbukti dengan metode seperti itu, Rasulullah berhasil mengislamkan keluarga dan sahabat terdekatnya.

Warisan Metode Pendidikan Islam untuk Generasi Millennial

Al Ulya : Jurnal Pendidikan Islam, 2019

One of the inheritances of Islamic teachings which is very fundamental in achieving educational outcomes is the learning method. Therefore, this learning method will be very effective and active in encouraging students to be able to develop their potential to be better, ranging from intelligence, personality, character and skills that are useful for themselves and society. Islamic religious education and humans have a very fast dynamism, where Islamic religious education will survive for all ages, so that whenever and anyone who learns it will be able to receive the same and complete understanding of the sources of Islamic religious education, while humans when attached as social beings then there will be a challenge for him to be able to accept the changing times. This writing method is a literature review with a descriptive and exploratory approach which can be concluded that the method of Islamic religious education is an educational method with regular and systematic work and th...