A Study of Non- Revenue Water Management in Penang as an Example of Good Water Governance (original) (raw)

Judul : Non - Revenue Water Reduction Control: District Meter Area Method

Over the past decades, the water situation for the country has changed from one of relative abundance to one of relative scarcity. This is because the population growth and rapid urbanization and industrialization are imposing rapidly growing demands and pressure on the water resources. Water supply is subjected to the fluctuations of nature and is therefore largely beyond our control. Currently, in Selangor State, there is 44.72% non-revenue water loss, a major part of it is due to breakage and leakage of pipes. This paper moots prudent strategies that are undertaken in order to eradicate high levels of non-revenue water. The scope of study will cover factors affecting the non-revenue water as well as procedures of reducing the rate of NRW by District Meter Area Method (DMA). Estimation of initial rate of Non-Revenue Water is calculated by utilizing Burst and Background Estimates (BABE) Analysis. A zone of Taman Wawasan 3, located in Puchong, Selangor has been implemented and reduction strategies and control is carried out complying with the District Area Method. Schematic plan of Taman Wawasan 3 connections is retrieved from PUAS NRW Control Unit, located in Petaling District. The results obtained from this study indicated that after leakage remedial work took place, NRW level in the zone achieved is 91%. vii ABSTRAK Sejak beberapa dekad yang lalu, negara telah dilanda masalah kekurangan air yang serius berbanding tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan pesat populasi, pembandaran dan perindustrian telah mendorong kepada peningkatan permintaan dan tekanan terhadap sumber-sumber air. Sumber bekalan air berada di luar jangkaan manusia kerana ia bergantung kepada perubahan sumber semulajadi. Kini sebanyak 44.72% kehilangan air tanpa hasil berlaku di Negeri Selangor. Punca utama kehilangan air tanpa hasil ini disebabkan oleh kebocoran pada paip dan paip pecah. Kajian ini membincangkan langkah-langkah menangani masalah kehilangan air tanpa hasil yang tinggi di Negeri Selangor. Perbincangan kajian merangkumi faktor-faktor punca kehilangan air tanpa hasil dan seterusnya langkah-langkah yang di ambil untuk mengurangkan kadar kehilangan air tanpa hasil menggunakan kaedah 'District Meter Area' (DMA). Anggaran awal kadar kehilangan air tanpa hasil dihitung menggunakan analisis 'Burst and Background Estimates' (BABE). Strategi dan pengawalan kehilangan air tanpa hasil telah dilaksanakan di Zon Taman Wawasan 3 yang terletak di Daerah Puchong, Selangor. Pelan skematik zon telah diperolehi dari Unit Kawalan NRW Perbadanan Urus Air Selangor (PUAS), Daerah Petaling. Keputusan menunjukkan, setelah kerja-kerja pengurangan kebocoran dijalankan, tahap NRW di zon ini telah mencapai sehingga 91%.

Managing Water for Public in Indonesia: A Case in Semarang

2010

Abstrak Air sangat penting bagi kehidupan. Beberapa orang menganggap air sebagai barang ekonomis lebih dari sekedar sumber daya alam yang bias didapat secara bebas. Perlakuan air sebagai sumber daya ekonomis telah menciptakan banyak masalah antara pemerintah/Negara, rakyat serta perusahaan yang menjadi mitra pemerintah. Di Indonesia, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) telah gagal dalam mengelola air untuk rakyat, Terkebak di antara manajemen public dan privat, PDAM telah kehilangan perannya sebagai alat Negara untuk mengelola dan utamanya mendistribusikan air bagi rakyat. Kesalahan tata kelola, kurangnya transparansi dan akuntabilitas serta budaya kuno dalam pengelolaan pemerintah adalah masalah-masalah yang ada pada keseharian opearsional PDAM. Kasus di PDAM Kota Semarang akan menggambarkan kegagalan Negara/pemerintah dalam mengelola air bagi warganya. Keywords: managing water, constitution, the state and the people. A. PENDAHULUAN

Analysis of the Need for Clean Water Supply in the Mengkendek District Tana Toraja Regency

Jurnal Darma Agung

Cakupan pelayanan air bersih dari PDAM di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2022 sebesar 6,07%, sehingga masih ada 93,93% penduduk yang belum dapat terlayani. Kondisi tersebut akan semakin memburuk seiring bertambahnya kebutuhan air tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cakupan pelayanan, kebutuhan air maksimum, neraca air dan potensi sumber air bersih, sehingga diharapkan dapat menjawab persoalan yang akan dibahas. Penelitian dimulai dengan melakukan perhitungan pertumbuhan jumlah penduduk selama 20 tahun yang akan datang. Model matematika yang digunakan adalah Model Eksponensial. Model ini dipilih dengan memperhitungkan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi yang dihasilkan. Perhitungan kebutuhan air diperoleh dari kebutuhan jumlah pelanggan. Selanjutnya kebutuhan air akan dihubungkan dengan rencana kapasitas produksi sehingga menghasilkan neraca air. Kebutuhan air pada tahun 2023 sebesar 85 liter/s dan akan semakin meningkat pada tahun beri...

Pemanfaatatan air hujan untuk mengatasi kekeringan

2018

Generally, Central Java Province is quite prone to drought. Based on the balance sheet need’s water in 2020, Java will have a fairly large deficit in water demand. This study aims to overcome its conditions appropriate technology-based countermeasures. The method that used in this research is a literature review, secondary data collection, field observations and round table discussion. The result of this study is an analysis of construction that solving deficit water conditions in districts of Karangmoncol , Purbalingga regency. The concept of construction proposed is implementation efforts are made especially for treatment with the technology of production ponds, ABSAH (Artificial Aquifer of rain water Deposit, Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan ) model . Karangmoncol District have problems in the availability of raw water, because well is very deep in the dry season. As an alternative can be taken the second highest value of ABSAH. In Indonesian, the schemes attributed to the so ca...

Analisis Implementasi Kebijakan Pengendalian Pembuangan Limbah Cair Domestik Ke Badan Air Penerima DI Kabupaten Purwakarta

Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 2021

The implementation of the domestic liquid waste disposal control policy in Purwakarta Regency has not been implemented because there are no regulations regarding its management. So far, domestic wastewater is discharged directly into drainage channels / rivers due to the unavailability of facilities and infrastructure for domestic wastewater management, lack of public understanding of the impact of domestic wastewater on water pollution. In addition, there are no operational level regulations regarding the implementation of domestic wastewater management policies. The method used is a qualitative approach with information from policy implementers at the Environmental Agency and related sub-district. Analysis of policy implementation uses the George C. Edward III approach which includes communication, resources, dispositions and bureaucratic structures. The results showed that in order to solve the problem of implementing the domestic liquid waste disposal control policy, the Purwaka...

Analisis Pengakuan Dan Perhitungan Pendapatan Jasa Pelayanan Navigasi Penerbangan Pada Perum Lppnpi (Airnav Indonesia) Berdasarkan Ketentuan Psak No. 23

Balance Vocation Accounting Journal, 2018

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengakuan dan perhitungan pendapatan jasa pelayanan navigasi penerbangan pada Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) berdasarkan ketentuan PSAK No. 23. Penelitian dilakukan pada Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), yaitu sebuah badan usaha yang menyelenggarakan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jenis data yang digunakan dalam penelitain ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria pengakuan dan perhitungan pendapatan atas pelayanan jasa navigasi penerbangan pada Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) telah sesuai dengan ketentuan PSAK No. 23 tentang pengakuan pendapatan. Dengan demikian, maka informasi yang disajikan oleh perusahaan telah memenuhi standar akuntansi yang berlaku umum dan dapat digunakan oleh para pengguna informasi keuangan dalam pengambilan keputusan.

Pengaruh Penggunaan Air Hujan Terhadap Karies Gigi Pada Masyarakat DI Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2017

B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 2019

Air minum merupakan air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan air hujan terhadap indeks karies di Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah Masyarakat Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman yang masih menggunakan air hujan yang berjumlah 158 orang dan Masyarakat Kecamatan Batang Gasan yang menggunakan air PDAM yang berjumlah 232 orang dengan 30 sampel masyarakat menggunakan air PDAM dan air hujan, waktu penelitian pada Bulan Desember-Maret 2018 dan instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner dan indeks karies DMF-T. Analisis secara univariat ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dengan kepercayaan 95% α = 0.05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden menggunakan air PDAM paling banyak indeks karies gigi rendah yaitu (56,7%) dan pada responden menggunakan air hujan paling banyak indeks karies gigi tinggi (50%), Indeks karies gigi populasi berdasarkan indeks DMF-T responden menggunakan air PDAM dengan rata-rata 2,6 berada pada kategori rendah dan kelompok menggunakan air hujan dengan rata-rata 6,7 kategori sangat tinggi dan terdapat pengaruh menggunakan air hujan dan tidak menggunakan air hujan dengan prevalensi karies di Kecamatan Batang Gasan. P =

Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Rainwater System Untuk Pemanfaatan Air Hujan DI Gedung Menara Astra

Technologic, 2021

Menara astra merupakan gedung perkantoran milik salah satu anak perusahaan dari PT Astra International Tbk, yang dirancang untuk menjadi international grade A office dengan standard green building grade platinum yang merupakan grade tertinggi dari suatu grade gedung perkantoran. Dalam memperoleh peringkat tersebut, menara astra menerapkan beberapa parameter, antara lain efisiensi dan konservasi energi listrik, air, kualitas udara serta kenyamanan ruangan. Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam menentukan peringkat green building grade platinum adalah penggunaan air besih. Tentunya gedung seperti menara astra membutuhkan sumber daya air yang cukup banyak. Penggunaan sumber daya air ini berpengaruh pada kelangsungan air bersih yang semakin langka. Oleh karena itu dilakukanlah penelitian lebih lanjut dan didapatkan solusi untuk penggunaan air hujan dengan merancang bangun sistem otomatisasi pada rainwater system yang ada pada menara astra. Otomatisasi ini dilakukan dengan memasang...

Kajian Analisis Perbandingan Jumlah Pemanfaatan Air Tanah

SINERGI, 2017

Perkembangan pertumbuhan kota meningkat sehingga fenomena yang berkaitan dengan sumber daya air semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk setiap tahun bertambah menyertai pertumbuhan kota, menjadikan pemanfaatan air tanah semakin meningkat. Fenomena yang terjadi adalah bahwa ketersediaan lahan untuk prosesnya terjadinya resapan air ke dalam tanah semakin berkurang, dimana luasan lahan yang ada sangat tidak mencukupi resapan air ke dalam tanah. Di samping itu, resapan air ke dalam tanah dipengaruhi tingkat permeabilitas dari jenis tanah pada lingkungan daerah sekitar resapan. Akibat dari jumlah resapan air ke dalam tanah yang tidak seimbang dengan jumlah pemakaian air tanah yang digunakan mengakibatkan terjadinya penurunan muka air tanah dengan disertai penurunan lapisan tanah. Bila hal ini terjadi secara terus menerus menjadikan elevasi permukaan tanah akan lebih rendah dari permukaan laut. Untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi, maka penelitian ini melakukan kajian tingkat permeabilitas daya resap air untuk macam jenis tanah dengan melakukan tes-tes tanah, sehingga dapat diketahui titik imbang antara jumlah air tanah yang dapat diambil dengan air yang dapat meresap ke dalam tanah. Berdasarkan perhitungan curah hujan didapat bahwa besar curah hujan dalam satu tahun sebesar 54.56 m 3 /detik dan yang meresap hanya 5.37 m 3 /detik atau 9.84 %. Hal ini menunjukkan bahwa jenis tanah di sekitar wilayah penelitian berjenis lanau dan clay, sehingga mempunyai angka pori yang kecil. Dengan kondisi tersebut maka wilayah tersebut dapat diprogramkan dengan membuat folder-folder tampungan, sumur-sumur resapan, lubang-lubang biopori dan lainya.