Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Vulva Hygiene Dalam Menangani Keputihan (Fluor Albus) Pada Remaja Putri (original) (raw)

Hubungan Antara Perilaku Personal Hygiene Dengan Timbulnya Keputihan Pada Remaja Putri

Jurnal Ilmiah Kesehatan

Hubungan antara perilaku personal hygiene dengan timbulnya keputihan pada remaja putri Kelas VIII di SMP Negeri 2 pringsewu. Keputihan adalah keluarnya cairan yang berlebihan dari liang senggama (vagina) yang tidak hanya menyebabkan infeksi namun dapat pula mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan serta kanker leher rahim, 75% wanita di Indonesia pernah mengalami keputihan sekali seumur hidupnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jumlah remaja putri yang mengalami keputihan di SMP N 2 Pringsewu untuk mengetahui jumlah remaja putri yang melakukan perilaku personal hygiene. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif (numerik) dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah remaja putri kelas VIII di SMP Negeri 2 Pringsewu. Sampelnya sebanyak 60 orang. Pemilihan sampel dengan cara simple random sampiling. Analisis yang digunakan adalah uji chi square dengan berdasarkan tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian adalah bahwa propors...

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi Kelas XI Ips 1 DI Smak Setia Bakti Ruteng

Wawasan Kesehatan, 2020

Adolescence is a transition from children to adulthood, not only in a psychological sense but also in a physical sense. Physical changes that occur are the primary symptoms in adolescent growth, while psychological changes arise as a result of physical changes. The age limit for teens is 11-24 years and not married. The process of self-adjustment to maturity there are three stages of adolescent development, namely: early adolescence, middle adolescence, late adolescence. According to WHO data, 2010 found 75% of WUS women (Fertile Age Women) in the world will definitely experience vaginal discharge at least once in a lifetime, 45% will experience twice or more. The transition from children to adolescents is also known as puberty. The research was conducted at Setia Bakti High School with 37 respondents. The sampling technique total sampling and using questionnaires. Shows that most of the young women have less knowledge (46.0%). Conclusions in general, this category of lack of knowledge occurs because almost all young women have never received information about fluor Albus.

Pengetahuan Personal Hygiene Remaja Putri pada Kasus Keputihan

Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 2017

This study was a cross sectional study. This research was conducted at the Institute of Islamic Education Nurul Haromain “SMP Plus Fityani" Ngroto village Pujon Malang. The purpose of this study to determine how personal hygiene knowledge of young women with vaginal discharge cases experienced. Researchers used 50 respondents and all met the inclusion criteria. Sampling method was used total sampling. The variables studied were respondent characteristics include age and educational level. While the variable knowledge of personal hygiene includes washing hands before touching the genitals, vagina washing the right way, the use of underwear, the use of pantyliener. For the case of white discharge is white discharge experienced by respondents. All variables were measured using the enclosed questionnaire and analyzed using descriptive analysis. The results most of the characteristics of the age of respondents was 13 years old. The results of the knowledge of personal hygiene mostly...

Pengetahuan Pencegahan Keputihan Abnormal (Flour Albus) Pada Remaja Putri

Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat, 2023

Keputihan merupakan salah satu masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum perempuan. Keputihan atau Flour Albus gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar perempuan. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja putri. Keputihan bisa jadi indikasi adanya penyakit serius. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan pencegahan keputihan abnormal (flour albus) pada remaja putri. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan populasi siswi SMAN 1 Martapura sebanyak 376 orang dengan besar sampel 194 responden, dipilih secara proportional stratified random sampling dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dipresentasikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup tentang pencegahan keputihan abnormal (Flour Albus) yaitu sebanyak 51%, pengetahuan tentang penggunaan pakaian dalam dengan kategori cukup sebanyak 74.7%, pengetahuan merawat genitalia mayoritas kategori cukup sebanyak 86.1%, pengetahuan penggunaan cairan pembersih genitalia mayoritas cukup sebesar 78.4% dan pengetahuan penggunaan pantyliner mayoritas cukup sebanyak 68%. Kesimpulan: Pengetahuan pencegahan keputihan abnormal (Flour Albus) pada remaja putri kategori cukup. Saran: penyuluhan kesehatan secara berkala terkait kesehatan reproduksi remaja dan spesifik dalam pencegahan terjadinya keputihan yang abnormal melalui kegiatan UKS (usaha kesehatan sekolah).

Perilaku Vulva Hygiene Berhubungan dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri Kelas XII SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta

Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 2016

Berbagai penyakit dalam golongan PMS disebabkan oleh kuman yang berbeda, dan yang sering ditemukan pada penyakit menular seks adalah keputihan. Keputihan dapat mengakibatkan kemandulan, hamil di luar kandungan, dan berbagai penyakit kandungan lainnya. Vulva hygiene dipengaruhi oleh perilaku seseorang terhadap perawatan vulva. Pada tahun 2011 remaja putri mengalami keputihan sebesar 57%, kejadian keputihan tersebut diakibatkan oleh udara lembab di Indonesia. Pada studi pendahuluan yang dilakukan di SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta, remaja siswi pernah mengalami keputihan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara perilaku vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri kelas XII SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta 2012. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling setelah dilakukan kontrol. Dengan jumlah sampel sebesar 64 orang responden yang kemudian menjadi 40 responden. Alat penelitian menggunakan dua instrumen berbentuk kuesioner perilaku vulva hygiene dan kejadian keputihan. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil pengujian chi-square didapatkan nilai χ2 sebesar 6,578 dengan p-value sebesar 0,037. Berdasarkan nilai p-value <0,05, maka Ho ditolak. Perilaku vulva hygiene remaja putri di SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta mayoritas baik yaitu sebanyak 18 responden (45,0%) dan kejadian keputihan remaja putri mayoritas tidak mengalami keputihan sebanyak 25 responden (62,5%). Kesimpulan ada hubungan antara perilaku vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri SMA GAMA 3 MARET Yogyakarta 2012.

Analisis Kejadian Keputihan Berdasarkan Vulva Hygiene Dan Penggunaan Panty Liner Pada Remaja Putri

Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 2021

Kesehatan reproduksi dikalangan remaja harus memperoleh perhatian yang serius. Remaja putri yang tidak menjaga kebersihan organ reproduksinya dapat mengalami keputihan. Vulva hygiene yang tidak dilakukan dengan baik maka infeksi bakteri dari luar dapat masuk ke vagina sehingga menimbulkan masalah kesehatan organ reproduksi begitu juga penggunaan panty liner merupakan salah satu faktor predisposisi timbulnya keputihan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan vulva hygiene dan penggunaan panty liner dengan kejadian keputihan pada Remaja Putri di SMA Ethika Palembang. Jenis penelitian ini menggunakan Analitik kolerasi dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X dan XI yang berjumlah 40 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen dalam penelitian menggunakan kuesioer. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2021. Hasil Penelitian didapatkan remaja putri yang melakukan vulva hygiene kurang baik sebanyak 5...

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan, Perilaku Dan Riwayat Kesehatan Remaja Putri Terhadap Kejadian Keputihan

2018

Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan sering kali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja. Padahal, keputihan bias jadi indikasi adanya penyakit. Hampir semua perempuan pernah mengalami keputihan. Pada umumnya, orang menganggaP keputihan pada wanita sebagai hal yang normal. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena ada berbagai sebab yang dapat mengakibatkan keputihan. Keputihan yang normal memang merupakan hal yang wajar. Namun, keputihan yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya penyakit yang harus diobati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan, perilaku dan riwayat kesehatan remaja putrid terhadap kejadian keputihan. Penelitian ini jenis deskriptif dan eksploratif dengan menggunakan kuisioner berjumlah 35 responden. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskripti...

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Vulva Hygiene Pada Saat Menstruasi Remaja Putri

2016

Cleanliness of the genital area, especially during menstruation is often overlooked by women. At the time of menstrual blood and sweat it out and attach to the vulva can cause genital area becomes moist. According to the Ministry of Health survey in West Java in 2011 about 316 people were infected in the external genitalia, and 592 people have whitish in adolescent girls. Lack of knowledge about reproductive health would enable women do not behave hygiene during menstruation that may endanger their own reproductive health. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge to the behavior of vulva hygiene during menstruation in young women aged (13-15) years at SMPN 30 Bandung. The method used in this research is the design of quantitative correlation models. Data collection techniques by using a questionnaire or a questionnaire, with a sample size of 80 respondents. Sampling methods using the Stratified Random Sampling. The results showed that nearly half have...

Hubungan Pengetahuan Tentang Keputihan, Sikap Dan Perilaku Personal Hygens Terhadap Kejadian Flour Albus( Keputihan )

Human Care Journal

According to a study by the World Health Organization (WHO), 5% of adolescents in the world are infected with Sexually Transmitted Diseases (STDs) with symptoms of vaginal discharge every year. In Indonesia, as many as 90% of women experience vaginal discharge and as much as 60% are experienced by young women.. This study was conducted on March-July 2021 at Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Agam. The type of this study was descriptive analitical study. The population was 60 students consisted of the second and the third grade of the students. Then, they the samples had been chosen by using total sampling technique. The data were collected through questionnaire. Then, it was analyzed by chi square test. The incidence of vaginal discharge in MAN 3 Agam students was 71.7%. The majority of female students had high knowledge (66.7%), 56.7% of them had poor personal hygiene attitudes and 57.7% of them had negative personal hygiene behavior. Moreover, bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge (p value = 0.000), personal hygiene attitudes (p value = 0.000) and personal hygiene behavior toward vaginal discharge (value = 0.005). Based on the results of the study, the researcher suggested that the students should increase their insight and knowledge about reproductive health, including attitudes and behavior about personal hygiene in order to improve reproductive health.