Konservasi Cagar Budaya dengan Asap Cair (original) (raw)
Related papers
Konservasi Cagar Budaya Kayu Dengan Asap Cair (Uji Lapangan)
Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 2018
Dalam penelitian ini dievaluasi efektivitas asap cair untuk pengawetan kayu pada skala lapangan (graveyardtest). Variabel bebas pada kajian ini meliputi konsentrasi asap cair (0%, 10%, 20%, 30%, 50%, 100%, Termicon),jenis kayu (Jati & Nangka), dan teknik aplikasi (oles & semprot). Variabel terikat yang diamati adalah berat kayuuji dan kualitas mutu kayu (tingkat kerusakan kayu akibat serangan rayap). Pengujian skala lapangan dilakukandengan mengubur sampel kayu selama dua bulan. Hasil kajian menujukkan bahwa hanya konsentrasi asap cairyang berpengaruh nyata terhadap ketahanan kayu uji dari rayap tanah. Konsentrasi 100% memberikan pengaruhberbeda nyata dibandingkan dengan konsentrasi yang lain serta memberikan kualitas mutu kayu yang terbaik.
Konservasi cagar budaya berabahan kayu dengan bahan tradisional
2010
Perkembangan metode konservasi eagar budaya juga mengarah pada penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan bahan tradisional. Disadari atau tidak, cukup banyak metode tradisional yang didasarkan pada kearifan dan pengalaman nenek moyang yang ternyata efektif sebagai metode konservasi benda eagar budaya. Meskipun seeara empiris terbukti efektif namun masih perlu didukung oleh kajian yang memadai untuk menjadi sebuah metode baku yang diakui.
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Palmae dan banyak tumbuh di daerah tropis, seperti di
Konservasi dan Pembugaran Cagar Budaya Pura Candi Mas
Candimas Pelinggih Shiva Temple Buddha which is located in Pekraman Pancasari Village, the natural beauty such as hills and lakes around the temple has a different impression when arriving here and praying.In terms of quantity and quality of existing archaeological resources, it is very potential to be managed and utilized for various purposes.Reserve site The existing culture is very possible to be used as a tourist attraction, it's just that it requires a planned and integrated management of all components
Pemanfaatan Asap Cair Untuk Mempertahankan Kesegaran Buah Pisang Ambon Curup
2011
Penanganan pasca panen pisang ambon curup hmus benar-benar diperhatikan, karena buah pisang Ambon Curup memiliki tekstur yang lembut dan mengalami proses pematangan yang cepat sehingga sangat mudah terserang infeksi dan penyakit pasca panen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi asap cair yang optimal untuk mempertahankan kesegaran buah pisang Ambon Curup.Penelitian ini menggunakan asap cair dengan lima konsentrasi yaitu, Cs (asap car.r 0Y$, C1 (asap cafu lYo), C2 (asap catr ZVo), C3 (asap cair 3Vo) darr C+ (asap cair 4%). Yanabel yang diamati adalah, berat perbuah, berat persisir, warna kulit, warna daging buah, tebal kulit, rasa, tekstur, offflavor dan layak konsumsi / kesegaran, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesegaran buah terlama dapat dipertahankan sampai l4har, pada perlakuan dengan konsentasi 47o. Kata kunci : asap cair, pisang Ambon Curup, kesegaran.
Inventarisasi dan Pengembangan Potensi Cagar Budaya Bau Bau
Kainawa, 2019
Intisari Artikel ini membahas potensi cagar budaya, serta mendokumentasi dan mengklasifikasikan data potensi cagar budaya Kota Baubau. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui langkah-langkah prosedural pelaksanaan studi dalam penyusunan rencana yang meliputi survei lapangan, pengolahan data dan analisis. Kajian ini diawali pula dengan tinjauan umum tentang Kota Baubau dari berbagai aspek terutama ekonomi regional, masyarakat (sumber daya manusia dan kependudukan), dan aspek lain yang terkait dengan cagar budaya Kota Baubau kemudian dilakukan analisis berkaitan dengan kebijakan pembangunan Kota Baubau. Dalam hal inventarisasi potensi cagar budaya berdasarkan fase perkembangan Kota Baubau sejak masa Kerajaan/Kesultanan Buton. Selanjutnya, dikaji kondisi eksisting yang berkaitan dengan cagar budaya meliputi informasi dasar, potensi cagar budaya, dokumentasi dan klasifikasi ruang cagar budaya bagi pembangunan kebudayaan di Kota Baubau.
Beberapa Permasalahan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Dan Strategi Solusinya
Jurnal Konservasi Cagar Budaya
Setiap kawasan cagar budaya pada dasarnya memiliki karakterisk tersendiri yang berpotensi menjadi keunggulan. Namun apabila dak dikelola secara kreaf dan terintegrasi, dapat berubah menjadi sumber bencana. Upaya-upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan perlu dilakukan dengan menyiapkan konsep dasarnya dalam bentuk masterplan dan dokumen implementasi secara rinci. Kekurangcermatan dalam memahami permasalahan dan dalam menganalisis kondisi yang ada dapat mengakibatkan upaya pelestarian tidak memberikan hasil yang memuaskan. Mengingat kawasan cagar budaya di Indonesia sangat bervariasi, maka pengelolaannya perlu strategi menyeluruh dengan memperhakan keunggulan dan keunikan masing-masing.
Pemanfaatan Asap Cair untuk Pengendalian Hama dan Penyakit Kakao
Deleted Journal, 2023
Tanggamus merupakan sentra produksi kakao kedua setelah Pesawaran, antara lain di Kecamatan Air Naningan. Permasalahan yang dihadapi petani adalah produktivitas yang masih rendah antara lain sebagai akibat dari kurangnya pemeliharaan tanaman dan adanya serangan hama dan penyakit antara lain hama pengisap dan hama penggerek buah kakao yang menyebabkan buah tidak dapat dipanen. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah: (1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam pemeliharaan terutama sanitasi dan pemangkasan kakao, (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam pembuatan asap cair, (3) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam aplikasi asap cair untuk pengendalian hama buah kakao. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelompok Tani Makmur, Pekon Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan. Kegiatan PKM ini dilaksanakan secara partisipatif menggunakan metode pertemuan tatap muka, FGD, pelatihan (coaching), dan pendampingan (asistensi). Kesimpulan hasil PKM ini adalah bahwa pengabdian masyarakat sudah dilaksanakan dengan peserta dari Kelompok Tani Makmur, Desa Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan, Tanggamus melalui kegiatan penyuluhan, FGD, coaching, dan pendampingan petani. Efektifitas aplikasi asap cair untuk pengendalian hama kakao dipengaruhi oleh pemangkasan tajuk pohon. Pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam aplikasi asap cair untuk meningkatkan ketahanan terhadap hama tanaman kakao dengan nilai meningkat dari 39-59 menjadi 83-100.