PENENTUAN STRUKTUR MOLEKUL KOLAGEN SISIK IKAN KAKATUA (Scarus sp) BERDASARKAN SERAPAN MOLEKUL TERHADAP GELOMBANG FTIR (FOURIER-TRANSFORM INFRARED SPECTROSCOPY ANALYSIS) (original) (raw)
Related papers
ELUSIDASI STRUKTUR ISOLAT SKUALENA DARI IKAN HIU CUCUT BOTOL Centrophorus sp
ELUSIDASI STRUKTUR ISOLAT SKUALENA DARI IKAN HIU CUCUT BOTOL Centrophorus sp, 2012
The main source of squalene was liver oil of shark. Producing of squalene this oil could be separated from other components inside. The research obtained that the value of squalene was 75.83 ± 1.14%. To discover the purification and safety to consume squalene which had been isolated from oil of the liver's shark cucut botol ' was used a method which available in AOAC, therefore that could be done elucidation of the structure of isolate with any instruments such as KLT;
Prodising Seminar Nasional Pengelolaan Perikanan Pelagis, 2016
Sumberdaya ikan selar yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung merupakan salah satu hasil tangkapan penting di perairan sekitar Bitung karena memiliki nilai ekonomis dan menduduki peringkat kedua setelah ikan layang dalam volume produksi. Hasil tangkapan ikan selar sering tercampur dengan spesies lain dalam hasil tangkapan nelayan sehingga sulit untuk dibedakan. Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi secara morfologi ikan selar mata besar dan mata kecil; (2) Menganalisis secara molekuler ikan mata besar dan mata kecil; (3) Membuktikan apakah ikan selar mata besar dan mata kecil merupakan spesies yang sama atau berbeda. Ikan sampling diperoleh dari hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pelabuhan Samudera Bitung selama bulan Desember 2015 sampai Maret 2016. Analisa truss morfometric menggunakan hierarchical cluster dan principal component analysis serta analisis DNA-COI. Hasil penelitian menginformasikan bahwa terdapat 14 karakter morfometrik berbeda dan 5 karakter yang sama antara ikan selar mata besar dan ikan selar mata kecil dengan tingkat perbedaan 73,68% tetapi berdasarkan analisis mtDNA-COI bahwa jenis selar mata besar dan mata kecil merupakan spesies yang sama, yakni spesies Selar crumenophthalmus dengan nilai similaritas sebesar 99.67%.
KARAKTERISTIK MORFOMETRIK DAN STUDI OSTEOLOGI IKAN KEURELING
Prosiding Seminar Nasional Biotik, 2018
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik morfometrik dan osteologi ikan keureling, Tor tambroides (Bleeker, 1854). Tahapan pembuatan preparat osteologi, dilakukan di Laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Al Muslim Kabupaten Bireuen. Identifikasi terminologi osteologi ikan dilakukan di Laboratorium Terpadu Biologi, Program studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Pengukuran karakter morfometrik ikan dilakukan berdasarkan persamaan Schindler dan Schmid (2006). Pembuatan preparat skeleton dilakukan secara fisik dan kimiawi, sedangkan penamaan setiap bagian skeleton dilakukan dengan cara membandingkan kemiripan bentuk dan letak dari setiap bagian tulang ikan yang telah diteliti sebelumnya, baik dari famili yang sama maupun dari famili yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik morfologi yang khas pada ikan keureling diataranya adalah letak mulut terminal dengan bentuk mulut dan bibir terdapat lipatan kulit yang terjumbai dan bisa disembulkan, bentuk moncong cembung serta memiliki dua pasang sungut pada rahang atas. Osteologi ikan keureling terdiri dari skeleton axial dan skeleton appendicularis. ossa cranium, ossa verterbrae, ossa costae, urostylus vertebralis termasuk dalam skeleton axial, sedangkan ossa appendicularis terdiri dari sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, sirip punggung, sirip anal dan sirip ekor.
UJI TOKSISITAS LIMBAH INDUSTRI BATIK TERHADAP PERUBAHAN MORFOLOGI INSANG IKAN LELE (Clarias sp.)
Biology Natural Resources Journal
The growth of home-based batik industry in Tuban is rapidly growing, but the waste management is still very simple. Therefore, toxicity tests of the liquid waste generated by the batik industry are needed. This study aims to determine the changes in the morphology of the gills of catfish (Clarias sp.) exposed to toxins in the form of liquid dye waste from the batik industry. This is an experimental study, by adding liquid dye waste from the batik industry with different concentrations in an aquarium containing catfish. Each aquarium consists of five catfish. The concentrations used are 0% (control), 10%, 25%, and 50% for 48 hours. The morphological structure observed is the change in color of the gills of the catfish. The results of the study were analyzed using qualitative descriptive methods. The results showed that there was a difference in the color of the gills of catfish exposed to liquid dye waste from the batik industry. Catfish exposed to liquid dye waste from the batik ind...
2013
Sumberdaya ikan Lemuru ( Sardinella lemuru ) merupakan sumberdaya perikanan yang paling dominan dan bernilai ekonomis di Selat Bali, sehingga ikan lemuru paling banyak dieksploitasi oleh nelayan yang bermukim di sekitar Selat Bali. Kegiatan penangkapan lemuru tersebut tidak terlepas dari ketepatan dalam penentuan lokasi penangkapan, yang merupakan salah satu aspek penting bagi usaha perikanan karena berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan. Lokasi ikan pelagis kecil seperti lemuru, sangat ditentukan oleh beberapa kondisi perairan termasuk suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui perkembangan hasil tangkapan ikan Lemuru ( S. lemuru ), sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a, dan mengetahui korelasi dari variabel suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan Lemuru ( S. lemuru ) di perairan Selat Bali selama tahun 2012. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data suhu permukaan laut dan klorofil-a dari sate...
Journal Of Science, 2022
Biochar adalah arang hasil dari proses pembakaran biomassa pada keadaan oksigen terbatas. Biochar dapat dibuat dari biomassa yang mengandung unsur karbon yang tinggi. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan biochar adalah kulit kopi. Kulit kopi memiliki unsur karbon sebesar 60- 67%. Biochar merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar gas rumah kaca di atmosfir. Mekanisme adsorpsi gas yang dilakukan oleh biochar dapat terjadi apabila adanya kontak langsung antara biochar dan gas. Untuk meningkatkan daya adsorpsi biochar perlu dilakukan aktivasi. salah satu zat aktivasi yang dapat digunakan adalah KMnO4, karena dapat bereaksi secara efektif pada pembentukan pori yang berukuran nano pada biochar. Kalium permanganat (KMnO4) memiliki bilangan oksidasi Mn yang tinggi yakni sebesar +7. Hal ini membuat kalium permanganat memiliki kemampuan oksidasi yang kuat sehingga dapat membersihkan mikropori yang terdapat pada permukaan biochar. Aktivasi dilakukan dengan mencampurkan kalium permanganat dan biochar dalam 150 ml air demineralisasi dan diaduk pada suhu kamar selama 1 jam. Kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 80 oC selama 24 jam. Biochar kemudian diuji dengan analisis SEM dan FTIR. Hasil SEM menunjukan bahwa biochar yang telah diaktivasi dan diukur pada perbesaran 2500 kali dengan software Image-J memiliki luas total pori mencapai 7,54 x 10-1 mikrometer2 ,sedangkan luas total pori yang diperoleh untuk biochar sebelum aktivasi hanya sebesar 2,14 x 10-1 mikrometer2 . Hasil analisis FTIR biochar hasil aktivasi memiliki pola serapan IR dengan jenis ikatan OH, C-H, C-O, dan C=C. Adanya ikatan OH dan C-H menandakan adanya ikatan hidrogen yang terbentuk. Hal ini dapat meningkatkan daya adsorpsi biochar sebagai adsorben gas. Kata Kunci : Biochar, Kulit Kopi, KMnO4, SEM, FTIR
Penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan morfometri perairan dan kelimpahan ikan di Waduk Malahayu di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah telah dilakukan pada bulan Desember 2012 dengan tujuan. Metode yang digunakan adalah survei hidroakustik dengan alat akustik SIMRAD EY-60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas Waduk Malahayu selama survei hanya sebesar 75,13 ha, dengan rerata kedalaman 2,4 m dan total volume 307.086,63 m3. Berdasarkan nilai target strength diduga ikan yang terdeteksi memiliki ukuran panjang 8 – 40 cm (rerata 20,01 cm). Kelimpahan ikan diduga berkisar antara 194 – 2348 ekor/1000m3 (rerata ± 768 ekor/1000m3). Biomass total ikan diduga sebesar 35,05 ton dengan potensi MSY sebesar 17,53 – 28,04 ton.
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITAS SPERMA IKAN.docx
Nama : Anjar Sari NIM : B1A016123 Rombongan : V Kelompok : 5 Asisten : Novita Tri Winarni LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2017 I. PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK FISIK PAKAN IKAN APUNG NON-EKSTRUSI YANG DIBUAT MELALUI FERMENTASI Rhizopus oryzae
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI)
Physical Characteristics of Non-Extruded Floating Fish Feed Produced through Rhizopus oryzae Fermentation ABSTRACTTo reduce the feed production cost of floating fish feed, an innovative method which is cheaper, easier, and simpler compared to the use of extruder machine is needed to provide buoyancy to fish feed. This research was conducted to determine the physical characteristics of floating fish feed prepared through fermention using Rhizopus oryzae on the mixed substrate consisting of commercial sinking fish feed, cassava bagasse, and Lemna minor. The resulting fermented feed was subsequently compared with commercial sinking fish feed in terms of its water stability, absorption, and floatability. The water stability curves of both feed types showed a similar pattern for 20 hours. Both decreased dramatically in the first 0.5 hours, from 100% to 81% for the fermented feed, and to 83% for the commercial feed. The shape of a 40-minute water absorption curve for both feed types was v...