Paper DIRI DAN IDENTITAS (original) (raw)
Related papers
Erikson (1968) menjelaskan identitas sebagai perasaan subjektif tentang diri yang konsisten dan berkembang dari waktu ke waktu. Dalam berbagai tempat dan berbagai situasi sosial, seseorang masih memiliki perasaan menjadi orang yang sama. Sehingga, orang lain yang menyadari kontinuitas karakter individu tersebut dapat merespon dengan tepat. Sehingga, identitas bagi individu dan orang lain mampu memastikan perasaan subjektif tersebut (Kroger, 1997).
HUKUM DAN IDENTITAS KEBANGSAAN
kehidupan hukum adalah suatu proses dan sebagai demikian ia tidak berjalan bagaikan menarik garis dari satu titik ke titik yang lain. Kebudayaan, aspirasi, cita-cita, dunia nilai-nilai tetap merupakan variabel bebas yang turut menentukan penampilan akhir dari hukum 1 Hukum selalu bisa dilihat dari dua kaca mata. Yang pertama kita sebut saja 'kaca mata kuda.' Kaca mata yang ingin melihat hukum sebagai hukum belaka -hukum yang lahir dan bekerja dalam dunianya sendiri. Kekuatan-kekuatan lain yang berada di sekitarnya tidak terlihat karena kaca mata kuda tersebut. Kaca mata kedua kita sebut saja dengan kaca mata minus, yaitu kaca mata yang ingin melihat secara luas tempat di mana hukum dibentuk dan bekerja. Ketika kaca mata minus itu digunakan, hukum yang seakan buram itu menjadi terang dan jelas. Kutipan di atas adalah kutipan dari kaca mata minus.
Paper Politik Identitas terhadap partisipasi masyarakat - kelompok
Dalam pembahasan ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa bagaimana partisipasi masyarakat dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Metode penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini dengan melakukan metode kualitatif, mengumpulkan data-data melalui buku atau dokumen. Hasil dari pembahasan ini menunjukkan bahwa partisipasi dalam masyarakat pada pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 ada kaitannya dengan isu-isu politik identitas yang digunakan pemerintah dalam pemilihan PilGub Tahun 2017. Banyaknya hasil dari hadirnya sedikitnya angka PilGub menunjukkan bahwa hasil partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur menunjukkan penurunan dari Pemilihan sebelumnya yang disebabkan banyak suara golput serta politik identitas yang digunakan pemerintah.
Makalah Politik Identitas dan Kewarganegaraan
Dalam suatu bangsa identitas nasional merupakan hal yang sangat penting dimilki , menurut Triharsi identitas nasional merupakan jati diri bangsa dan bisa digunakan untuk membedakan sautu bangsa dengan bangsa yang lainya. Identitas nasional biasanya memilki ciri khas dan karakter yang berbeda berdasarkan kebudayan, Bahasa, adat istiadat, nilai-nilai agama, kebiasaan. Indonesia sebagai suatu negara tentu memilki identitas nasioanal , identitas nasional ini bisa ditandai dengan adanya pancasila yang di balut dalam rasa nasionalisme.
FORMULIR LAMARAN KERJA A. IDENTITAS
Petunjuk : 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama dan isilah dengan huruf cetak. 2. Berikan keterangan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan bila keterangan yang dituliskan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja maupun menuntut sesuai dengan hukum yang berlaku.
makalah identitas nasional BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap makhluk hidup didunia ini memerlukan identitas atau jatidiri. Selain berfungsi sebagai penjelas dari kepribadian seseorang terhadap orang lain, identitas atau jatidiri juga dapat diperlukan dalam berinteraksi. Sebab dalam setiap interaksi masing-masing pelaku mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi-posisi tersebut masing-masing pelaku menjalankan peranan-peranan mereka sesuai dengan struktur interaksi yang tengah berlangsung. Begitu juga dengan suatu negara yang masih memerlukan identitas atau jatidiri sebagai pengenalan dan penjelas kepribadian dari satu negara ke negara lain. Identitas atau jatidiri dapat terlihat ketika sedang melakukan suatu interaksi. Interaksi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan kelompok orang lainnya yang berupa tindakan sehingga dapat menandakan adanya hubungan antar pelaku. Olehkarena itu, seseorang dapat dikatakan mempunyai identitas atau jatidiri tertentu karena adanya pengakuan dari orang lain yang telah melakuakan interaksi dengannya. Begitupula dengan negara, dapat dikatakan suatu negara itu memiliki suatu identitas atau jatidiri negara karena adanya pengakuan oleh negara lain dalam interaksi yang telah berlangsung.