Hubungan Self Efficacy Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cilegon Dan Implikasi Bagi Program Bimbingan Dan Konseling (original) (raw)

Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Fip Unj

Insight Jurnal Bimbingan Konseling, 2013

Tujuan penelitian ini, adalah untuk melihat hubungan antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling, FIP UNJ. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa BK angkatan 2010,2011, dan 2012. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 65 orang. Instrumen yang digunakan berupa angket, dengan menggunakan skala likert untuk instrument self efficacy dan instrumen prokrastinasi akademik. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson. Hasil analisis data menunjukkan bahwa bahwa Ho ditolak, konsekuensinya, Ha diterima dan ini berarti ada hubungan negatif antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik. Dapat disimpulkan bahwa jika self efficacy seseorang tinggi maka dapat menurunkan tngkat prokrastinasi akademik begitu juga sebaliknya.

Kontribusi Motivasi Berprestasi Dan Konsep Diri Terhadap Kegiatan Merespon Dalam Pembelajaran Serta Implikasinya Dalam Bimbingan Dan Konseling

Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan motivasi berprestasi, (2) konsep diri, (3) kegiatan merespon dalam pembelajaran, (4) menguji kontribusi motivasi berprestasi terhadap kegiatan merespon dalam pembelajaran, (5) menguji kontribusi konsep diri terhadap kegiatan merespon dalam pembelajaran, dan (6) menguji kontribusi secara bersama-sama motivasi berprestasi dan konsep diri terhadap kegiatan merespon dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan sebanyak 700 orang, sampel sebanyak 254 orang, yang dipilih dengan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala model Likert. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, regresi sederhana, dan regresi ganda. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa: (1) secara ratarata gambaran motivasi berprestasi siswa berada pada kategori tinggi, (2) konsep diri siswa berada pada kategori positif, (3) kegiatan merespon dalam pembelajaran berada pada kategori tinggi, (4) terdapat kontribusi motivasi berprestasi terhadap kegiatan merespon sebesar 7.6% (R= 0.277, signifikansi 0.000), (5) terdapat kontribusi konsep diri terhadap kegiatan merespon sebesar 7.7% (R= 0.279, signifikansi 0.000), dan (6) terdapat kontribusi secara bersamasama motivasi berprestasi dan konsep diri terhadap kegiatan merespon dalam pembelajaran sebesar 11.7% (R= 0.343, signifikansi 0.000). Implikasi hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai analisis kebutuhan siswa untuk pembuatan program pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1

Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa

2020

Pada era globalisasi perkembangan zaman yang semakin modern juga semakin menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Pada akhirnya kualitas sumber daya manusia yang meningkat menjadi prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan, sebagai salah satu modal penting pembangunan suatu bangsa, serta akan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Bank Dunia baru saja meluncurkan indikator baru di Nusa Dua, Bali, dalam forum pertemuan IMF-Bank Dunia untuk mengukur derajat modal manusia yang diberi nama Human Capital Index (HCI). Selama ini yang menjadi acuan adalah Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) dalam publikasi tahunannya bertajuk Human Development Report. Posisi terakhir (2017) Indonesia adalah di urutan ke-116 dari 189 negara (Basri, 2018). Urutan belajang tersevut menggambarkan bahwa Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara lain. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Adanya pendidikan maka diharapkan akan dihasilkan generasi muda yang cerdas dan berkualitas. Adapun salah satu yang dapat mendorong terciptanya prestasi di kalangan siswa yakni motivasi belajar. Motivasi belajar sangat penting karena dapat memberikan penguatan dalam belajar, Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar, Motivasi brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

Tingkat Pemahaman Peserta Didik Kelas XI Sma Swasta DI Bekasi Terhadap Efikasi Diri Dalam Berprestasi

PSIKOLOGI KONSELING

Each school has criteria or benchmarks used to determine the final results of the learning process that has been carried out. Student learning achievement is one input or output from the school. So great is the effect of learning achievement on schools and the environment that students need to develop themselves in achieving achievement. Students are expected to have motivation in learning and improve achievement for the advancement of themselves and their environment. Self-efficacy has a role in giving a confidence or confidence to students in carrying out the task and obtain the expected results. Confidence and confidence need to be instilled in students in order to develop their abilities and be responsible for the tasks assigned to them, and obtain results according to ability. This research, reveals a description of students' understanding in carrying out learning / academic assignments so as to prepare for the future and achieve the expected goals. The number of research s...

Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Kelas XI Sma Negeri 9 Padang

Jurnal Antropologi Isu Isu Sosial Budaya, 2015

This research is aimed to know the relationship between self-efficacy and academic procrastination toward students in second year at senior high school state 9 of Padang. Respondents that are used in the research are the students in second year at senior high school state 9 of Padang. The research is conducted to the 66 students in second year and in the academic year of 2008/2009, where the respondents' determination is done by random sampling technique. The technique of data collecting is used the Likert scale models. That is the scale of self-efficacy and The Procrastination Assesment Scale-Students (PASS) that is developed by Solomon and Rothblum (1994). The methode for analyzing data that is used for testing hyphotesis in the research is the correlation Product Moment (Pearson). Before conducting hyphotesis test, firts, it must done of using test assumptions by normality and linearity test. The result of data analysis shows efficacy scores are at a moderate scale (60,6%), and also the procrastination academic scores are at a moderate scale (72,73%). From the result of data processing is obtained p = 0,000 < 0,01 with a correlation coefficient-0,574 it means hyphotesis is accepted. The result shows there is a negative and significant relationship between self-efficacy and academic procrastination toward the students in the second year at senior high school state 9 of Padang, with the effective contribution of 33%. Thus, it can be concluded that if the higher self-efficacy, then the lower the students' academic procrastination behavior. Conversely, the lower of the self-efficacy, the higher the students' academic procrastination behavior.

Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kecemasan Akademik Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 20 Surabaya

2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan motivasi berprestasi dengan kecemasan akademik peserta kelas VIII SMP Negeri 20 Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 190 peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 20 Surabaya. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala efikasi diri, skala motivasi berprestasi dan skala kecemasan akademik. Analisis yang digunakan yaitu korelasi product moment dan korelasi berganda dengan bantuan program SPSS Statistics 24 For Windows . Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan 1) Semakin tinggi efikasi diri dan motivasi berprestasi peserta didik maka semakin rendah kecemasan akademiknya. 2) Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,553 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dengan sumbangan efektif variabel efikasi diri dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kecemasan akademik pesert...

Hubungan Self-Efficacy Dan Sikap Positif Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMK Negeri 1 Sipirok

Self-efficacy is a person's feelings, ways of thinking, self-motivation, and desire to have something, while a positive attitude means in the learning process students have a tendency to accept or reject a concept or idea, if not in accordance with his mind. Students can think and be positive if if a learning can provide real benefits for life. While the academic achievement is the result of behavioral changes that include the cognitive domain, affective domain and psychomotor domain which is a measure of student success after being given treatment or learning. This research was conducted at SMK Negeri 1 Sipirok. This study uses descriptive research method with correlational approach with the aim to know whether there is a significant relationship between self-efficacy and positive attitude toward student academic achievement. Based on the research that has been done, the research results found that there is a significant relationship between selfefficacy and positive attitude of students to the academic achievement in SMK Negeri 1 Sipirok Tapanuli Selatan but the relationship is not showing increase or decrease so it can be said academic achievement is not important enough in pushing self-efficacy and positive attitude of students.

Hubungan Dukungan Sosial dan Efikasi Diri terhadap Motivasi Berprestasi Siswa SMA

Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan

This study aims to determine: (1) the relationship of social support to achievement motivation; (2) The relationship of self-efficacy to achievement motivation; (3) The relationship between social support and self-efficacy on achievement motivation (4) The amount of the independent variable's contribution to the dependent. The design of this research is social support and self-efficacy as independent variables, while achievement motivation is the dependent variable. The research population of SMAN 1 Wates students with a sample of 183 students obtained through simple random sampling technique. The research instrument used consisted of a social support scale, a self-efficacy scale, and an achievement motivation scale. The data analysis technique was in the form of descriptive statistics with the results obtained on the social support variable having a percentage value of 74.3 percent in the high category, while in the medium category it was 25.7 percent. The results of self-efficacy get a score of 83.6 percent in the high category, and 16.4 percent in the medium category. Achievement motivation has a value of 79.8 percent, while in the medium category it is 20.2 percent. Then, the effect of the predictor variable on the criteria is 45.4 percent. Overall, it can be seen that there is a significant and positive relationship between social support and self-efficacy together with achievement motivation.

Pengaruh Media Bimbingan dan Konseling terhadap Motivasi Berprestasi di Kelas XI SMA Negeri 1 Pariaman

Jurnal Wahana Konseling

Penelitian ini dilatar belakangi adanya fenomena peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi rendah yang cenderung malas dalam belajar, tidak memiliki kemandirian dalam belajar, tidak memiliki perhatian dan konsentrasi dalam belajar, menampakkan minat yang kurang dalam belajar, keengganan mengerjakan tugas, cepat bosan dikelas, berusaha menghindar dari kegiatan belajar, memiliki kecemasan yang tinggi jika dihadapkan dengan tugas yang sulit. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif.Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA N 1 Pariaman.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling.Dari hasil perhitungan diperoleh sampel sebanyak 120 responden.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.Untuk menganalisis data digunakan rumus regresi linear sederhana guna untuk melihat pengaruh media bimbingan dan Konseling terhadap motivasi berprestasi di kelas XI SMA N 1 Pariaman. Hasil penelitian diperoleh: 1) Gambaran media bimbingan dan konseling berada pada kategori tinggi 2) Gambaran motivasi berprestasi pada kategori sangat tinggi 3) Pengaruh penggunaan media bimbingan dan konseling terhadap motivasi berprestasi berdasarkan uji regresi sebesar 0,382x 100% atau 38,2%. Berdasarkan temuan penelitian ini peneliti merekomendasikan kepada peserta didik untuk dapat mempertahankan media bimbingan dan konseling serta meningkatkan motivasi berprestasi.