ANALISIS USAHA PENANGKAPAN IKAN TUNA (thunnus sp.) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI DESA AMPERA KABUPATEN ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (original) (raw)
Related papers
EVALUASI KEGIATAN PERIKANAN PANCING TONDA DI PACITAN TERHADAP KELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN TUNA
Tonda di Pacitan terhadap Kelestarian Sumberdaya Ikan Tuna adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, 18 Juli 2011 Roisul Ma'arif ABSTRAK ROISUL MA'ARIF, C44070028. Evaluasi Kegiatan Perikanan Pancing Tonda di Pacitan terhadap Kelestarian Sumberdaya Ikan Tuna. Dibimbing oleh TRI WIJI NURANI dan PRIHATIN IKA WAHYUNINGRUM. Kegiatan perikanan pancing tonda cukup efektif untuk menangkap ikan tuna, namun hasil tangkapan ikan tuna lebih banyak berukuran kecil. Jenis ikan tuna yang dominan ditangkap adalah yellowfin tuna (Thunnus albacares). Penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan kegiatan operasi penangkapan dan penanganan ikan tuna dengan menggunakan pancing tonda di Pacitan, menentukan tujuan pemasaran ikan tuna yang didaratkan di Pacitan serta menentukan komposisi dan kualitas hasil tangkapan ikan tuna dalam kaitannya dengan kelestarian sumberdaya tuna. Hasil tangkapan tuna untuk ekspor tidak dipasarkan di Pacitan, karena belum ada perusahaan untuk ekspor tuna di Pacitan. Salah satu daerah pemasaran produk ekspor tuna terdapat di Pasuruan. Hasil tangkapan tuna dengan bobot lebih dari 10 kg langsung dipasarkan ke Pasuruan, sedangkan tuna dengan bobot kurang dari 10 kg disalurkan melalui pasar lokal. Berdasarkan 150 sampel ikan tuna yang diuji, komposisi hasil tangkapan menunjukkan bahwa 48 ekor atau sekitar 32% ikan tuna sudah layak tangkap, sedangkan 102 ekor atau sekitar 68% ikan tuna tidak layak tangkap. Pengukuran organoleptik ikan tuna yang memenuhi syarat ekspor yaitu berjumlah 41 ekor (27,33%). Kata kunci: komposisi kualitas hasil tangkapan, komposisi ukuran, Pacitan, pancing tonda, sumberdaya tuna
Fish Scientiae, 2016
Muara Kintap village in Kintap District Kabupaten Tanah Laut is a central area of salted dried mackerel processing and becoming famous in South Kalimantan. The salted dried mackerel fish produced in Muara Kintap village is better quality compared with the mackerel fish produced in another villages distributed in South Kalimantan. The mackerel fish is directly handled by salted and dried on vessel after caught on sea. This purposes from research are to know benefit, feasibility, sensitivity fluctuation price, variation price, and marketing chanell from business analysis of salted dried mackerel while research method used is census. Salted dried mackerel fish processing is becoming an advantagous business in the Muara Kintap village becaused total revenue is greater than total cost, and well above the BEP during and in out of the fishing seasons. Based on the analysis of the feasibility of the NPV at 13% = 82.088.266 Net BCR 13% = 1,148, and IRR = 15,3%, the salted dried m...
Jurnal Pembangunan Perikanan dan Agribisnis
The purpose of this research is to know the development prospect of toman breeding business in Muara Muntai Ulu Village based on NVP, IRR, NB/CR criteria and continued with Pay Back Period analysis, and to know the level of sensitivity of toman fish enlargement in Muara Muntai Ulu Village. Sample method used in this research is census method with 10 respondents. This research was conducted in March to September 2017. Data analysis method used is financial feasibility analysis and sensitivity analysis The result of this research indicates that toman breeding (Channa micropeltes cuvier, 1841) in cages in Muara Muntai Ulu village is quite prospective and financially feasible to be continued and developed in the future based on NVP, IRR, NB/CR and Pay Back Period, level of sensitivity analysis indicates that the toman fish breeding effort is not feasible financially to be continued and developed if there is an increase of 506% totol cost, production turn to 84% and price down 84%.
Jurnal manajemen Strategis dan Inovasi, 2024
ABSTRAK Perairan Teluk Semaka Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung memiliki potensi sumberdaya ikan pelagis yang cukup melimpah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data dari UPTD Pelabuhan Perikanan Kotaagung Kabupaten Tanggamus dimana dari bulan Januari hingga Mei 2023 sudah didaratkan ikan pelagis sebanyak 103.970 ton. Kapal penangkapan ikan yang beroperasi di perairan Teluk Semaka terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah kapal bagan apung. Kapal bagan apung merupakan kapal motor yang memiliki tiang-tiang penyangga untuk menurunkan alat tangkap bagan di kedua sisi kapalnya. Kapal bagan apung ini lebih fleksibel pada pengoperasiannya karena dapat berpindah tempat. Ikan hasil tangkapan bagan apung adalah bervariasi, dan biasanya tergantung dari musim ikan tertentu. Penelitian dilakukan di bulan Maret 2023 di kapal bagan apung KM. FR untuk mengetahui ikan hasil tangkapan terbanyak pada bulan tersebut. Penelitian dilaksanakan dengan cara pengamatan langsung operasi penangkapan ikan di kapal bagan apung selama 25 hari operasi penangkapan. Hasil tangkapan dipisahkan menurut spesies, kemudian dihitung berdasarkan jumlah bakul ikan yang diperoleh. Komposisi ikan hasil tangkapan yang diteliti adalah komposisi ikan berdasarkan spesies dan komposisi ikan berdasarkan hasil penjualan. Komposisi dinyatakan dalam satuan persen yang diperoleh dengan memasukkan jumlah tiap entitas di bagi jumlah total entitas dikali 100%. Komposisi spesies ikan hasil tangkapan pada kapal bagan apung KM.FR selama 25 hari operasi penagkapan diperoleh Selar kuning (Selaroides leptolepis) 8,93%, Tongkol (Euthynnus affinis) 8,04%, Ikan Teri (Stolephorus sp.) 15,18%, Ikan Layang (Decapterus spp) 2,68%, Bawal Hitam (Parastromateus niger) 3,57%, Peperek (Eubleekeria splendens) 8,04%, Ikan tamban (Sardinella fimbriata) 3,57%, Golok-Golok (Chirocentrus dorab) 4,46%, Cumi-Cumi (Loligo spp) 25,90% dan ikan-ikan lainnya yang dicampur sebanyak 19,64%. Berdasarkan hasil penjualan di tempat pelelangan ikan, penjualan terbesar adalah cumi-cumi sebesar Rp 23.000.000 (42,38%) dan penjualan terkecil adalah ikan tamban sebesar Rp1.300.000 (2,31%) dari total penjualan hasil tangkapan sebesar Rp 56.390.000.
2016
This study aimed to determine the potential fishing ground for tuna by remote sensing based on sea surface temperature in the waters of Idi Rayeuk, East Aceh regency. The Collection of field data in such as the number of catches and the coordinates of the fishing conducted from March to April 2016. Sea surface temperature downloadable on the site h ttp://oceancolorgsfc.nasa.gov . Then processed using the device Seadas 7.3. The result showed that the distribution of sea surface temperatures in the waters of Idi Rayeuk from March to April 2016 ranges from 28°C to 30°C with the average of sea surface temperature was 29°C. There were two potential fishing ground identified during the study in East Aceh regency District of Idi Rayeuk, e.i 1) at the coordinates 5°04'88"N-98°23'51"E by the number of catches amounting to 13.293 kg and the sea surface temperature of 29°C 2) potential fishing ground at coordinates 5°29'46"N-98°28'09"E by the number of catch...
Pengeboman Ikan, 2023
Potensi kelautan di Nusa Tenggara Timur terutama di Pulau Semau sangat menjanjikan dan memberikan peluang yang sangat besar untuk dimanfaatkan secara ekonomis oleh sekelompok masyarakat yang bermukim dipesisir pantai yang pada umumnya menggantungkan sumber kehidupan sebagai nelayan. Wilayah perairan yang sangat luas selain memberikan harapan dan manfaat yang besar, tapi juga membawa konsekuensi dan beberapa permasalahan, antara lain terjadinya tindak pidana pengeboman ikan. Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor penyebab terjadinya pengeboman ikan serta upaya Kepolisian Perairan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur dalam penanggulangan terhadap pelaku pengeboman ikan di pulau Semau. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis empiris yang merupakan suatu pendekatan yang dilakukan dengan meneliti dan mengumpulkan data primer yang diperoleh secara langsung melalui penelitian terhadap objek penelitian dengan cara observasi dan wawancara dengan responden atau narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak pidana pengeboman ikan terjadi karena masih sangat kurang dan minimnya pengetahuan dan kesadaran pelestarian lingkungan laut, hal ini juga disebabkan karena penghasilan nelayan yang terbilang masih sangat rendah dengan permintaan pasar regional yang sangat tinggi menyebabkan nelayan menggunakan bom ikan untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan. Skripsi ini menunjukkan bahwa pentingnya melakukan kunjungan ke pulau semau, membentuk POLMAS dan POKMASWAS guna menjaga keamanan dan ketertiban serta melakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai aturan-aturan yang melarang kegiatan pengeboman ikan dan pengetahuan hukum kepada nelayan tentang pentingnya pelestarian sumber daya perikanan
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan, 2020
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pasarwajo selama periode Februari sampai Maret 2016, dengan tujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran, besar biaya, marjin pemasaran, efisiensi pemasaran ikan tongkol (E. affinis) di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling di Desa Holimombo Jaya dan Desa Dongkala, sedangkan responden dalam penelitian ini adalah untuk nelayan ikan tongkol sebanyak 25 orang . Teknik penarikan sampel menggunakan metode accidential sampling dan metode snowball sampling untuk lembaga pemasaran. Penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga pola saluran pemasaran ikan tongkol di Kecamatan Pasarwajo. Saluran pemasaran I terdiri dari nelayan dan konsumen akhir, tingkat efisiensi sebesar 100% dengan besarnya biaya , marjin, dan keuntungan tidak ada. Saluran pemasaran II terdiri dari nelayan, pedagang pengumpul desa dan konsumen akhir dan memiliki tingkat efisiensi sebesar 77% dengan biaya pemasaran Rp5...
Jurnal Ilmiah Tindalung
Proses pembuatan gading perahu merupakan salah satu tahapan yang penting dan sangat menentukan dalam pembuatan perahu berbahan kayu, karena dalam konstruksi kapal, gading berfungsi selain untuk memperkuat kapal dari terjangan gelombang juga berfungsi dalam pembentukan badan kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pembuatan gading perahu penangkap ikan tipe pamo di Kampung Para Salengkere Kecamatan Tatoareng. Penelitian dilakukan dengan melaksanakan observasi atau pengamatan langsung dan partisipasi aktif dalam pembuatan dan pemasangan gading perahu tipe pamo. Secara umum teknik pembuatan gading perahu tipe pamo di Kampung Para Salengkere Kecamatan Tatoareng menggunakan bahan kayu kapuraca (Callophyllum inophyllum) yang dalam bahasa lokal disebut dingkaleng yang tahan terhadap air laut, kuat dan memiliki serat yang padat. Pada proses pembuatan gading terdapat beberapa bentuk gading yang di buat untuk 1 (satu) unit perahu yaitu gading berbentuk huruf “V” pada bagian ha...