Deskripsi Batuan Metamorf (original) (raw)

Laporan Pengenalan Batuan Metamorf

Praktikum Geologi Dasar, 2022

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan nikmat kepada hamba-Nya, juga tidak lupa shalawat serta saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi penuntun kita selaku umat nya, atas segala kenikmatan tersebut penulis dapat menyelesaikan laporan akhir "Pengenalan Batuan Metamorf". Tanpa pertolongan-Nya, kami akan kesulitan dalam proses penyusunan hingga penyelesaian laporan ini. Ungkapan rasa terimakasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini, tak lupa juga rasa terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan untuk staf asisten Laboratorium Geologi. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini dari segala aspek. Oleh karena itu, penulis memohon saran, masukan, dan kritik yang membangun untuk pertimbangan penulis dalam pembuatan laporan selanjutnya agar lebih baik.

Batuan metamorf

Kuarsit, salah satu jenis batuan metamorf Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Batuan asal atau protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150°Celsius) dan tekanan ekstrem (1500 bar), akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua.

Petrologi Batuan Metamorf

Batuan metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan yang telah ada sebelumnya yang ditunjukkan dengan adanya perubahan komposisi mineral, tekstur dan struktur batuan yang terjadi pada fase padat (solid rate) akibat adanya perubahan temperatur, tekanan dan kondisi kimia di kerak bumi (Ehlers & Blatt, 1982). Batuan metamorf adalah hasil dari perubahan-perubahan fundamental batuan yang sebelumnya telah ada. Panas yang intensif yang dipancarkan oleh suatu massa magma yang sedang mengintrusi menyebabkan metamorfosa kontak. Metamorfosa regional yang meliputi daerah yang sangat luas disebabkan oleh efek tekanan dan panas pada batuan yang terkubur sangat dalam. Namun perlu dipahami bahwa proses metamorfosa terjadi dalam keadaan padat, dengan perubahan kimiawi dalam batas-batas tertentu saja dan meliputi proses-proses rekristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimia yang sebelumnya telah ada. (Graha, D.S, 1987 .) Menurut Turner (1954, lihat Williams dkk, 1954:161-162) menyebutkan bahwa batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan mineralogik dan struktur oleh proses metamorfisme dan terjadi langsung dari fase padat tanpa melalui fase cair. Jadi batuan metamorf terjadi karena adanya perubahan yang disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses pengubahan batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas kimia fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut. Proses metamorfosa merupakan proses isokimia, dimana tidak terjadi penambahan unsur-unsur kimia pada batuan yang mengalami metamorfosa. Temperatur berkisar antara 200 0 C-800 0 C, tanpa melalui fase cair (batuan tetap berada pada fase padat). Perubahan temperatur dapat terjadi oleh karena berbagai macam sebab antara lain oleh adanya pemanasan akibat intrusi magmatik dan perubahan gradien geothermal. Panas dalam skala kecil juga bisa terjadi akibat adanya gesekan/friksi selama terjadinya deformasi suatu massa batuan. Pada batuan silikat batas bawah terjadinya metamorfosa umumnya pada suhu 150 0 ± 50 0 C yang ditandai dengan munculnya mineral-mineral Mg-carpholite, Glaucophane, lawsonite, paragonite, prehnite atau stilpnomelane. Sedangkan batas atas terjadinya metamorfosa sebelum terjadinya pelelehan adalah berkisar 650 0 – 1100 0 C, tergantung jenis batuan asalnya (Bucher & Frey, 1994). Aktivitas kimiawi fluida dan gas yang berada pada jaringan antar butir batuan mempunyai peranan yang penting dalam metamorfosa. Fluida aktif yang banyak berperan adalah air beserta karbon dioksida , asam hidroklorik dan hidroflourik. Umumnya fluida dan gas tersebut bertindak sebagai katalis atau solven serta bersifat membantu reaksi kimia dan penyetimbangan mekanis (Huang, 1962). 2. PROSES METAMORFISME Metamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi (3 – 20 km) yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fasa cair. Sehingga terbentuk struktur dan mineralogi baru yang sesuai dengan lingkungan fisik baru pada tekanan (P) dan temperatur (T) tertentu.

Tugas Praktikum ke 3 Batuan Metamorf

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmatNya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Batuan Metamorf.Dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak,oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:

Deskripsi Batuan Beku

Batuan Sedimen adalah batuan yang paling banyak tersingkap di permukaan bumi, kurang lebih 75 % dari luas permukaan bumi, sedangkan batuan beku dan metamorf hanya tersingkapsekitar 25 % dari luas permukaan bumi. Oleh karena itu, batuan sediment mempunyai arti yang sangat penting, karena sebagian besar aktivitas manusia terdapat di permukaan bumi. Fosil dapat pula dijumpai pada batua sediment dan mempunyaiarti penting dalam menentukan umur batuan dan lingkungan pengendapan.

Tektonika dan Kaitannya dengan Keberadaan Batuan Metamorf di Pulau Timor

Batuan metamorf merupakan batuan yang langka ditemukan di Zona Asia Tenggara dalam massa yang besar dan distribusi yang luas. Studi tentang batuan metamorf di Asia Tenggara hingga saat ini masih jarang dilakukan dikarenakan terbatasnya batuan metamorf yang tersingkap. Diantara berbagai zona di Asia Tenggara, Pulau Timor merupakan salah satu zona dimana ditemukan batuan metamorf. Pulau Timor terletak di sebelah timur Pulau Flores, pulau ini dibatasi oleh Selat Wetar di utara, Selat Ombai dan Laut Sawu di sebelah barat, Selat Roti dan Samudra Hindia di sebelah selatan,dan Laut Timor di sebelah timur. Keberadaan batuan metamorf di Pulau Timor merupakan suatu fenomena yang sangat menarik untuk dikaji. Sebaran dari batuan metamorf yang ada di Pulau Timor dapat mencerminkan sebaran proses-proses geologi yang bekerja pada masa lampau di Pulau Timor. Deskripsi dan analisis jenis batuan metamorf yang ada dapat memberikan gambaran kondisi lingkungan pembentukan batuan metamorf. Kondisi lingkungan pembentukan batuan metamorf meliputi kondisi suhu, kondisi tekanan, dan kondisi kimia tertentu yang dapat menghasilkan jenis batuan metamorf tertentu. Kondisi lingkungan tersebut dipengaruhi oleh tektonika yang bekerja di Pulau Timor sehingga Gambar 1. Pulau Timor dikelilingi oleh perairan dan terbagi menjadi 2 zona yaitu West Timor yang merupakan teritori Indonesia dan East Timor yang merupakan teritori Timor Leste, sumber: Google Map Masyarakat Ilmu Bumi Indonesia, 2014, Vol 1/E-4 2 | P a g e dapat dikatakan bahwa batuan metamorf merupakan produk dari tektonika. Karya ilimiah ini disusun untuk memberikan pemahaman antara kaitan tektonika dengan keberadaan batuan metamorf di Pulau Timor.