Film Dokumenter Genggong “Sebuah Instrumen Musik Kuno” (original) (raw)
Related papers
Film Dokumenter Seni Musik Tradisional Burdah “Mempertahankan Tradisi di Era Modernisasi”
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), 2019
Abstrak— Film Dokumenter Seni Musik Tradisional Burdah “Mempertahankan Tradisi di Era Modern” merupakan film dokumenter yang menekankan sisi sejarah seni musik tradisional burdah. Film ini akan di produksi dengan tipe interactive yang mengutamakan wawancara dengan para pelestari, tokoh, pemain seni musik tradisional burdah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cyclic strategy. Cyclic Strategy merupakan sebuah metode yang ada kalanya suatu tahap perlu diulang kembali sebelum tahap berikutnya dilanjutkan. Adapun tahap – tahap dari Cyclic Strategy diantaranya adalah brief, Pra Produksi, Produksi, evaluasi , Pasca Produksi dan Outcome. . Film dokumenter ini diimplementasikan dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere CC 2015 dalam proses video editing, serta Adobe Photoshop CC 2015 untuk pembuatan desain keperluan film dokumenter. Kata Kunci : Seni Musik Tradisional, Burdah, Film Dokumenter, Cyclic Strategy.
Film Dokumenter Pendidikan di Surga Terluar Sebagai Media Informasi
Journal Lepa-Lepa Open, 2021
Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan cita-cita luhur yang sejak dulu telah digariskan. Dengan mengenyam pendidikan, bangsa ini dapat bersaing dengan bangsa lain di dunia. Akan tetapi dalam realitanya akses pendidikan kepada masyarakat belum merata seutuhnya. Saat ini terdapat banyak daerah, terdepan, terluar, dan tertinggal yang masih terbelakang dalam hal pendidikan karena minimnya informasi dan pemberitaan mengenai daerah tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah media unik dan kreatif yang mampu menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif, memiliki nilai esensial dan eksistensial. Berdasarkan masalah ini, kami membuat sebuah film dokumenter tentang pendidikan di surga terluar agar khalayak umum dapat mengetahui kondisi dunia pendidikan di salah satu pulau yang berada di Kabupaten Kepulauan Selayar. Karya ini dibuat dalam bentuk kegiatan pengabdian yang melalui beberapa tahapan metode, diantaranya: 1) Riset & Observasi, 2) Pengumpulan materi/data. Dari tahap tersebut, diharapkan bisa menghasilkan produk yang monumental dan kelak dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Produksi Film Dokumenter “Spirit of Java Gamelan”
Medium
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya. Salah satu dalam bidang seni pertunjukan yaitu Yogyakarta Gamelan Festival. Yogyakarta Gamelan Festival merupakan festival yang diselenggarakan secara rutin selama 26 tahun dan berskala internasional untuk mewadahi pertemuan para pemain dan pecinta musik gamelan seluruh dunia. Karya tugas akhir berupa film dokumenter yang berjudul “Spirit of Java Gamelan” bertujuan untuk mengetahui bagaimana event Yogyakarta Gamelan Festival dapat dilaksanakan secara konsisten selama 26 tahun. Film dokumenter ini dibuat berdasarkan pada teori, komunikasi massa, komunikasi persuasif, film, film dokumenter, sinematografi, tata suara, tata cahaya editing dan budaya. Pengumpulan data menggunakan metode riset, observasi, studi pustaka dan wawancara. Data tersebut penulis kumpulkan lalu dianalisis untuk dijadikan dalam bentuk film dokumenter berdurasi 17 menit yang menceritakan tentang bagaimana event Yogyakarta Gamelan Festival dapat dil...
Penyutradaraan Film Dokumenter “Erau Adat Kutai” dengan Gaya Expository
2017
Karya tugas akhir penyutradaraan film dokumenter “Erau Adat Kutai” dengan gaya exspository merupakan sebuah karya film dokumenter. Dokumenter merupakan sebuah sajian suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan ekstensial. Film ini dibuat berdasarkan terhadap ketertarikan untuk mencari tahu tentang budaya adat istiadat yang ada di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sebagai kabupaten yang memiliki sejarah dan kental akan budaya, Tenggarong memiliki suatu acara adat yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat yaitu Erau. Erau merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meramaikan dan menghibur masyarakat, yang didalam pelaksanaannya juga merupakan bagian dari adat budaya bahari yang terus dilestarikan. Program dokumenter ini diproduksi dengan penyutradaraan gaya exspository. Gaya exspository adalah gaya pada dokumenter yang menggunakan narator sebagai penutur dalam menampilkan informasi dan pesan kepada penonton secara langsung...
Film Dokumenter “Ngantung Ari-Ari” Antara Nalar dan Naluri Dari Tradisi Bali Kuno
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), 2019
The purposes of the study were: 1) To develop a documentary film “Ngantung Ari-ari” antara Nalar dan Nalusi dari Tradisi Bali Kuno in Bayunggede village. 2) To find out the response of the people to the final results of the Documentary Film “Ngantung Ari-ari” antara Nalar dan Nalusi dari Tradisi Bali Kuno in Bayunggede VillageThis research was a research and development that used the Cyclic Strategy method, which is a method that uses a looping system at each stage if there are deficiency that determined by testing stage. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, literature studies and documentation. This research was implemented using Adobe Premiere Pro CS6 as a video editing application and Adobe After Effect CS 6 as an application for adding effects and animations to videos and using Adobe Audition Pro CS6 as a sound editor.The test was did through several stages, there were the content expert test and media expert test in pre-production, content exp...
Dokumentasi Dan Publikasi Musik Gondang Sabangunan: Sebuah Retrospeksi
2004
Tulisan ini akan meretrospeksi sejauh manakah musik Gondang Sabangunan Batak Toba mendapat perhatian dalam konteks ilmiah atau akademik di Indonesia maupun di luar Indonesia. Pertama, pemeriksaan ini akan menyoroti publikasi-publikasi yang ada, Kedua, melihat aspek-aspek yang pernah diteliti. Misalnya, sejauh mana sejarah dan perkembangan, konteks dan fungsi sosial, struktur musik, sistem dan teori lisan musik Gondang Sabangunan, yang selama ini "tersembunyi" dibalik komposisikomposisi gondang yang disajikan melalui kepiawaian tangan-tangan "pargonsi" sudah terungkap, ditelaah dan dikomunikasikan terhadap masyarakat luas? Ketiga, melihat sejauh mana usaha pengarkaifan musik Gondang Sabangunan sudah dilakukan di Indonesia maupun di luar Indonesia serta sejauh mana orang Batak Toba, juga pihakpihak yang berwenang memberikan perhatian dan menyadari nilai sebuah arkaif. Hasil evaluasi ini diharapkan memberikan gambaran bagaimana sebenarnya porsi Gondang Sabangunan dalam publikasi dan dokumentasi, sebagai suatu usaha "pelestariannya" di era globalisasi informasi pada saat ini. B. Retrospeksi Literatur dan Dokumentasi Musik Gondang Sabangunan Sampai menjelang akhir abad ke dua puluh kebudayaan musik suku-suku di Sumatera Utara, khususnya kebudayaan suku Batak Toba, secara garis besar masih merupakan "total musicological terra incognita" (Kartomi 1987:333). Dengan kata lain, kebudayaan musik suku-suku di Sumatera Utara belum dikenal secara luas dan belum mendapat perhatian serius dari para sarjana Etnomusikology atau para sarjana ilmu sosial lainnya yang menaruh minat khusus pada kebudayaan musik. Pandangan ini cukup beralasan, karena didasari pada kenyataan minimnya referensi yang ada. Namun demikian, pernyataan ini tidak semata-mata mengabaikan tulisan tentang musik sukusuku di Sumatera Utara oleh para sarjana 'tempoe-doeloe" yang berasal dari Indonesia maupun pengetahuan mengenai kebudayaan musik tersebut bahkan sudah disusun secara sistematis dalam bentuk buku, artikel, monograf atau pamflet. Tetapi,persoalannya sekarang, bila dilihat dari kurun waktu yang begitu panjang, sejak diawalinya penulisan tentang musik suku-suku Sumatera Utara pada awal 1900-an sampai sekarang, referensi yang sangat terbatas sekali. Apalagi kalau kita berbicara tentang referensi musik Batak Toba, Khususnya kebudayaan musik Gondang Sabangunan, jelas bisa dihitung dengan jari. Ini merupakan suatu indikasi, kalau bukan "sebuah nasib", bahwa kebudayaan musik Gondang Sabangunan minus perhatian para "pandai musik"nya termasuk sarjana-sarjana ilmu sosial yang kita miliki. Tidak seperti ketertinggalan masalah musik, masalah-masalah yang berhubungan dengan keagamaan, adat, struktur sosial, organisasi sosial, ekonomi, bahasa dan sastra, politik, migrasi, perubahan dan kehidupan sosial orang Batak di Sumatra Utara banyak
Film Dokumenter :"Pelestarian Lingkungan Melalui Permainan Tradisional Mapoh - Pohan
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), 2019
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk menghasilkan rancangan dan mengimplementasikan hasil rancangan film dokumenter: ”Pelestarian Lingkungan Melalui Permainan Tradisional Mapoh-pohan”, (2) Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap hasil akhir film dokumenter: ”Pelestarian Lingkungan Melalui Permainan Mapoh-pohan”. Metode penelitian yang digunakan pada film dokumenter Mapoh-pohan adalah Research and Develompent dengan model cyclic strategy. Tradisi Mapoh-pohan yang dipilih sebagai subjek penelitian adalah Mapoh-pohan yang ada pada Banjar Ole, Desa Dauh Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Adapun tahap – tahap dari Cyclic Strategy diantaranya adalah brief, tahap 1, tahap 2, evaluasi 1, tahap 3, evaluasi 2, tahap 4 dan Outcome. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film dokumenter: ”Pelestarian Lingkungan Melalui Permainan Tradisional Mapoh-pohan” dalam kriteria sangat baik. Hasil yang diperoleh dari uji ahli isi dan uji ahli media seluruhnya sudah sesuai. Sedangkan dari uji respon ...
Penyutradaraan Film Dokumenter Performatif Berjudul Liman Lan Manungso
2020
The existence of Mahout is very vital because as an officer who can directly interact with a group of tame elephants and wild elephants that often occur as a trigger for a conflict between the buffer village community with elephants. The production of this documentary film is aimed for being an art medium as well as an information medium to cover and convey to the public on the struggle of an elephant Mahout in the Way Kambas National Park area. The designer as the director plays an important role in directing all kinds of aspects needed by this documentary, from pre-production to postproduction. Finding data through a mixed research method or mix method and implemented into the approach, form, style, and structure of this documentary film. The director cooperates directly and participates with the Director of Photography during production until the post-production Editor. This film aims to be a media to voice the opinions and aspirations of a Mahout to respect each other and share ...
Produksi Film Dokumenter "Gejolak Daun Emas
2017
Indonesia adalah penghasil tembakau dan cengkeh sekaligus. Dari pengolahan dan racikan tembakau dan cengkeh inilah yang melahirkan “rokok cengkeh”, atau lebih dikenal dengan sebutan kretek. Budaya kretek banyak diceratakan didalam sejarah – sejarah masyarakat Indonesia. Bahan utama yang digunakan untuk membuat kretek adalah tembakau.Tembakau dihasilkan dari berbagai daerah di Indonesia. mulai dari Deli, Lampung, Sumedang, Garut, Temanggung, Wonosobo, Magelang, Kedu, Muntilan, Boyolali, Madura, Kediri, Jember, Bojonegoro, Probolinggo, Besuki, Lombok. Tetapi dalam hal ini Penulis akan mengangkat realita dari petani Tembakau di Temanggung, Jawa Tengah. Temanggung dipilih karena saat era merupakan bagian dari Karisidenan Kedu di era Kolonial. Sejak dulu Kedu dikenal sebagai tempat yang cocok untuk budidaya tembakau. Tembakau dari kawasan Kedu khususnya daerah Temanggung, merajai pasar tembakau yang diserap industri. Ini tak lepas dari status tembakaunya sebagai tembakau lauk. Saat ini n...