Struktutr Komunitas Ikan dan Tutupan Karang di Area Biorock Desa Pemuteran, Buleleng, Bali (original) (raw)
Related papers
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Ekosistem terumbu karang memiliki banyak manfaat termasuk melindungi pantai dari gelombang dan arus yang kuat serta penting dalam menjaga sistem ekologi di perairan yaitu sebagai habitat, tempat pemijahan, tempat berteduh dan sumber makanan untuk biota laut seperti ascidian, spons, echinodermata, moluska, dan ikan. Keanekaragaman ikan karang di pesisir timur Pulau Biak adalah salah satu sumberdaya penting yang dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan atau sumber makanan oleh penduduk yang mencari nafkah sebagai nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara komunitas karang dan komunitas ikan karang di pesisir timur Pulau Biak, Kabupaten Biak Numfor. Pengamatan dilakukan dengan menyelam menggunakan peralatan SCUBA. Pengamatan kondisi terumbu karang menggunakan metode PIT (Point Intercept Transect) dan ikan terumbu karang dengan metode UVC (Underwater Visual Census). Analisis data dilakukan dengan analisis uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan...
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
This study aims to determine the percentage of coral reefs with extensive closure Biorock method and determine the relationship between the percentage of closure on the abundance of fish species in the area of rehabilitation with Biorock method. The study was conducted at two locations, locations with Biorock and natural reefs (Reef Seen). Research carried out by using the line transect method or Point Intercept Transect (PIT) with a direct enumeration technique Cencus Visual Method (VCM) and photo transects for data reef fish and coral reef data. Transects installed in locations that have been selected, the depth of 8 m. The main parameters studied, namely the abundance of coral and fish species identified at the sites. Supporting the studied parameters of physical and chemical parameters of waters, including: temperature, salinity, water pH and brightness and the percentage cover of coral. Measurement of water quality, including: temperature, depth, salinity, acidity and brightnes...
Kepadatan Famili Ikan Karang di Perairan Desa Popareng, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Indonesia
Jurnal Bios Logos, 2022
Bunaken National Park is a conservation development area designated by the government and is located in North Sulawesi Province. One of the conservation partnership areas of Bunaken National Park is located in Popareng Village, Tatapaan District, South Minahasa Regency. Bunaken National Park (TNB) has a diversity of marine life, one of which is coral fish that live in association with coral reefs. However, the condition of many coral reefs has been damaged so that the reef fish that live in the area are much reduced. Threats from community activities that are difficult to monitor are the cause because the location on the South Coast of TNB is far away or difficult to monitor. This study aims to examine the density of reef fish in the waters of Popareng Village, South Minahasa, North Sulawesi. The method used is the Underwater Visual Census (UVC), with data collection techniques using a camera for video and photos of reef fish. This research was conducted in 3 different locations, namely Karang Tinggi, Laikit, and Tanjung Ringgi. The results obtained 22 families, 83 species, 1961 individuals. The highest density of reef fish was at the Laikit location, which was 15,260 Ind/Ha and the dominant family at the three observation sites was Pomacentridae.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman
The main purpose of this study was to know the community structure of coral and its associate organism as well as coral cover percentage. Data of coral cover percentage had been gathered by using LIT (Line Intercept Transect), whereas a quadrant had been used for the associate organism. The study sites were at two locations, Minanga Village of Malalayang II District and Mokupa Village of Tombariri District waters. The result has shown that coral cover percentage at two locations were very low. The diversity of marine organism in Minanga Village and Mokupa Village have moderate diversity. The similarity of Ascidiacea and Algae organism communities were equal whereas Sponge, Echinoderm, Mollusc and Fish were unequal. Frequency of Mollusc and Crustacean has been shown as the highest value, but Algae was the lowest value. The density of Ascidiacea, Sponge and mollusc organism have been shown highest value, whereas Echinoderm, Crustacean and Algae showed the lowest value at Minanga Village whereas at Mokupa Village Mollusc organism have been shown the highest density, while the Ascidiacea, Sponge, Algae and Polychaetes have the lowest value.
Analisis Hubungan Kondisi Perairan dengan Terumbu Karang di Desa Pemuteran Buleleng Bali
Journal of Marine and Aquatic Sciences, 2017
Coral reefs in the village of Pemuteran used for tourism activities. In the process of growth, the coral reef is strongly influenced by the water conditions both physical and chemical factors. This study aims to determine the characteristics of the water based physical and chemical factors, determine the percentage of coral cover, determine the relationship and influence the quality of the waters with coral reefs. Research carried out at Pemuteran Village in Mey 2016. The method used is linear transects and transect quadrant, principal component analysis to determine the effect of water quality parameters and relationships with coral reef. The results of the characteristics of the waters on physical factors, namely temperature 30 – 31°C, depth 4– 75 m, brightness 13 m, turbidity 1,2 –5,4 NTU, current velocity 0,1 – 0,4 m/s, and the substrate of sand. Based on chemical factors, namely salinity 31,25 – 31,55 ‰, pH 6,9–7,5, DO 5,5 – 6,4 mg/l, BOD5 0,57 – 0,76 mg/l, TSS 248–504 mg/l, ni...
Journal of Marine Research and Technology
Reef fishes are the highest number of organisms that can be found in coral reefs in which the abundance depends on the healthy of this ecosystem. Reef fishes are mainly consisted of corallivorous and herbivorous fish. Corralivorous fish feeds on coral polyps while herbivorous fish feeds on algae. Therefore these fishes are an important indicators in the resilience of coral reefs. Studies showed that its abundance is strongly correlated with reef’s conture (rugosity). Pemuteran waters is one of developing tourists attraction in the north Bali island. However, the data of reef fishes and coral reefs in Pemuteran waters remain limited. Therefore, this research aimed to study the reef` condition and rugosity in Pemuteran waters, also to examine the correlation between reefs fishes and reefs rugosity in this area. There were four stations according to purposive sampling method. Data of corallivorous and herbivorous fishes were collected by using the underwater visual census with a 40 m2 ...
2015
Kondisi terumbu karang hidup dan jumlah jenis ikan Target di Taman Nasional Bunaken semakin menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi biorock dan studi tentang kondisi ekologi komunitas ikan karang di sana. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2014 di Pulau Siladen bagian Barat Daya, Kecamatan Bunaken, Kota Manado Sulut. Pengukuran faktor lingkungan dengan Horiba U-50 Struktur biorock dibuat dari kerangka besi (diameter 1.2 cm) berukuran 2x2x1.5m. Bibit karang (Acropora sp.) ditransplantasi di terumbu buatan. Data ikan karang diamati selama 5-10 menit menurut metode stationery visual sensus. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari yaitu pagi hari (pukul 09.00 Wita) dan siang hari (pukul 14.00 Wita). Jenis ikan di Biorock dapat dikelompokan dalam 11 Famili, 35 Genus dan 277 ind. Jumlah jenis ikan pada pengamatan Sore lebih tinggi dari pada pagi hari. Tingginya jenis ikan di perairan ini karena kualitas air laut yang belum tercemar.F...
Struktur Komunitas Ikan Karang DI Perairan Terumbu Karang Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS
Penelitian ini dilakukan di area Taman Nasional Bunaken (TNB) pada 6 lokasi dengan 26 tapak pengamatan. Ke 6 lokasi tersebut adalah Pesisir Selatan TNB, Pesisir Utara TNB, Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Mantehage dan Pulau Nain. Penelitian ini mencatat adanya total 368 spesies yang berasal dari 46 famili ikan karang. Pengelompokan berdasarkan kategori ikan karang ikan indikator dijumpai dari famili Chaetodontidae sebanyak 30 spesies, ikan mayor grup dari 32 famili sebanyak 238 spesies dan ikan target dari 15 famili sebanyak 100 spesies. Nilai persentase tutupan karang dan kelimpahan ikan menunjukkan Pulau Bunaken paling baik dibandingkan lokasi lainnya. Struktur komunitas, dilihat dari indeks ekologi keanekaragaman (H’) yang berkategori sedang, kemerataan (E) yang berkategori labil dan dominansi (C) yang berkategori rendah) menunjukkan kondisi komunitas ikan karang masih baik. Perbandingan antar lokasi menunjukkan tingkat kesamaan spesies ikan karang mengelompok di lokasi...
Current Trends in Aquatic Science, 2018
Muara Sungai Badung merupakan habitat dari berbagai macam kehidupan akuatik terutama ikan, dimana kondisi kualitas air sangat berpengaruh terhadap pola persebaran, keanekaragaman, kelimpahan serta kerapatannya. Ekosistem perairan muara Sungai Badung di kawasan mangrove Taman Hutan Raya (TAHURA) Ngurah Rai, Bali banyak mendapatkan tekananan ekologis dari berbagai aktivitas manusia seperti limbah – limbah yang diduga berdampak penting pada komunitas ikan (sumberdaya perikanan). Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas dan kondisi lingkungan perairan di muara Sungai Badung. Penelitian dilakukan pada bulan Februari – Maret 2018 dengan 3 kali pengulangan pada 6 stasiun. Pengambilan sampel ikan menggunakan alat tangkap berupa jaring (gill net) dengan mesh size 1 inchi dan jala lempar. Diperoleh ikan di muara Sungai Badung yang terdiri dari 7 ordo, 14 famili, dan 14 spesies. Stasiun III mempunyai kelimpahan ikan tertinggi diantara stasiun lainnya yaitu 0,142 i...
Struktur Komunitas Ikan Karang Di Pulau Batee Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar.pdf
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas ikan karang yang meliputi kelimpahan, indeks keanekaragaman, keseragaman, dominansi dan biomassa ikan karang pada perairan Pulau Batee Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah visual census technique (VCT) - belt transect dengan menggunakan transek 50 meter yang dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan pada setiap stasiun pengamatan. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober - November 2016 dengan 4 stasiun pengamatan dimana masing-masing stasiun memiliki 2 kategori kedalaman yaitu perairan dangkal (3-5 m) dan perairan dalam (7-10 m). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 21 famili yang termasuk dalam 44 genus dan 106 spesies ikan karang dengan jumlah rata-rata sebesar 965 ind/ha. Menurut peranannya ditemukan jenis ikan target sebanyak 33 spesies yang mewakili 9 famili, jenis ikan indikator ditemukan sebanyak 14 spesies yang berasal dari famili Chaetodontidae dimana spesies Chaetodon trifasciatus dan Chaetodon collare merupakan yang paling dominan sedangkan jenis ikan mayor ditemukan sebanyak 59 spesies yang mewakili 12 famili, spesies yang paling dominan adalah Dascyllus carneus. Nilai kelimpahan ikan karang rata-rata yang ditemukan pada bagian timur adalah 944 ind/ha - 1209 ind/ha, sedangkan pada bagian barat berkisar antara 769 ind/ha - 904 ind/ha. Nilai indeks keanekaragaman (H’) rata-rata berkisar antara 3,13 - 3,46. Indeks keseragaman (E) berkisar 0,84 - 0,88 dan indeks dominansi (C) berkisar antara 0,04 - 0,06. Biomassa ikan karang yang ditemukan pada bagian timur adalah 16,6 kg/ha - 49,9 kg/ha dan bagian barat berkisar 11,1 kg/ha - 47,9 kg/ha. Kata kunci : Pulau Batee, Struktur Komunitas, Ikan Karang, Indeks Ekologi dan Biomassa